skip to main content

PERBEDAAN RESILIENSI PADA ADIYUSWA YANG TINGGAL DI RUMAH BERSAMA KELUARGA DAN ADIYUSWA YANG TINGGAL DI PANTI WREDA

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 31 Jan 2021; Published: 31 Jan 2021.
Open Access Copyright 2020 Jurnal EMPATI under http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/.

Citation Format:
Abstract

Adiyuswa adalah mereka yang berada di tahap akhir perkembangan manusia. Pada tahap ini umumnya adiyuswa mengalami penurunan secara fisik, mental dan sosial. Perubahan tersebut menjadi tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya dapat berasal dari lingkungan tempat tinggal, seperti adiyuswa yang tinggal di rumah bersama keluarga dan adiyuswa yang tinggal di Panti Wreda. Dengan adanya berbagai tantangan, adiyuswa membutuhkan kemampuan resiliensi agar dapat mencapai successful aging. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui perbedaan resiliensi pada adiyuswa yang tinggal di rumah bersama keluarga dan adiyuswa yang tinggal di Panti Wreda. Subjek penelitian ini terdiri atas adiyuswa yang tinggal bersama keluarga sebanyak 39 orang (18 pria dan 21 wanita) dan adiyuswa yang tinggal di Panti Wreda 38 orang (13 pria dan 25 wanita) yang berjumlah 77 orang. Metode pengumpulan data menggunakan skala resiliensi (22 aitem, ɑ = 0,897). Teknik pengambilan sampel yang digunakan, yaitu incidental sampling. Analisis data menggunakan Mann Whitney U yang menunjukkan hasil bahwa terdapat perbedaan resiliensi antara adiyuswa yang tinggal di rumah bersama keluarga dengan adiyuswa yang tinggal di Panti Wreda, nilai Z = -5.220 dan nilai signifikansinya (p=0,000). Kesimpulan dari penelitian ini adalah resiliensi adiyuswa yang tinggal bersama keluarga lebih tinggi daripada adiyuswa yang tinggal di Panti Wreda.

 

Fulltext View|Download
Keywords: adiyuswa, keluarga, panti wreda, resiliensi

Article Metrics:

  1. Databoks. (2018, April 30). Banyak lansia tingga dengan anak, menantu, dan cucu. Katadata. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2018/04/30/lima-provinsi-dengan-generasi-menua-di-indonesia
  2. Databoks. (2019, 16 April). Bayi yang lahir pada tahun 2018 memiliki harapan hidup 71,2 tahun. Katadata. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/04/15/bayi-yang-lahir-pada-2018-memiliki-harapan-hidup-712-tahun
  3. Hayat, S. Z., Khan, S., & Sadia, R. (2016). Resiliensi, wisdom, and life satisfaction in elderly living with families, and in old age home. Pakistan Journal of Psychological Research. 31(2), 475-494
  4. Herrman, H., Stewart, D. E., Diaz-Granados, N., Berger, E. L., Jackson, B., & Yuen, T. (2011). What is resilince? La Revine Canadienne de Psychiatri, 56(5), 258-265
  5. Indrawati, E. S., dkk. (2018). Pemberdayaan keluarga dalam perspektif psikologi. Semarang: Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro
  6. Indrayani & Ronoatmodjo. (2018). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas hidup lansia di Desa Cipasung Kabupaten Kuningan tahun 2017. Jurnal Kesehatan Reproduksi, 9(1), 69-78
  7. Indriana, Y. (2012). Gerontologi & progeria. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  8. Indriana, Y. (2013). Historical and cross-cultural aspects of psychology. Frankfurt: Deutsche Nationalbibliothe
  9. Iswinarno, C. (2019, 06 September). Hingga september 2019, terjadi 24 kasus bunuh diri di Gunungkidul. Suara Jogja. https://jogja.suara.com/read/2019/09/06/044500/hingga-september-2019-terjadi-24-kasus-bunuh-diri-di-gunungkidul
  10. Mensos. (2012). Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia nomor 19 tahun 2012. Jakarta: Kementerian Sosial
  11. Murdiyanto & Gutomo, R. T. (2017). Peran keluarga dalam mewujudkan lanjut usia sejahtera. Media Informasi Penelitian Kesejahteraan Sosial, 41(1), 1-10
  12. Reivich, K & Shatte, A. (2002). The resilience factor: 7 essential skill for overcoming life’s inevitable obstacles. New York, NY: Broadway Books
  13. Rohmah, I. N., Purwaningsih., & Bariyah, K. (2012). Kualitas hidup lanjut usia. Jurnal Keperawatan, 3(2), 120-132
  14. Suardiman, S.P. (2011). Psikologi Lanjut Usia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
  15. Tempo.co. (2017). Alasan menitipkan orangtua lansia ke panti jompo. Tempo.co. Diunduh dari https://cantik.tempo.co/read/853455/alasan-menitipkan-orang-tua-lansia-ke-panti-jompo/full&view=ok

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.