skip to main content

HUBUNGAN ANTARA SIBLING RIVALRY DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 3 CILACAP

1Fakulats Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

2Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 31 Jan 2021; Published: 31 Jan 2021.
Open Access Copyright 2020 Jurnal EMPATI under http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/.

Citation Format:
Abstract

Remaja memiliki tugas perkembangan yang harus diselesaikan dengan baik agar  tugas perkembangan selanjutnya tidak terganggu. Remaja yang memasuki dunia SMA memiliki lingkungan baru sehingga dibutuhkannya kemampuan penyesuaian social pada diri mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara sibling rivalry dengan penyesuaian sosial pada siswa kelas X SMA Negeri 3 Cilacap. Sibling rivalry merupakan sikap individu berupa kecemburuan, persaingan, dan perasaan marah terhadap saudara kandung. Penyesuaian sosial ialah kemampuan individu dalam menyesuaian diri dan bereaksi efektif terhadap lingkungan sekitar. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 3 Cilacap sejumlah 360 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari 187 siswa yang diperoleh dengan metode cluster random sampling. Metode pengambilan data menggunakan dua alat ukur yaitu skala sibling rivalry (18 aitem, α= 0,851) dan skala penyesuaian sosial (21 aitem, α= 0,854). Hasil pengolahan data menggunakan uji non parametric rank spearman diperoleh rxy= -0,529 dengan nilai p = 0,000 (p < 0,05). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan negative antara sibling rivalry dengan penyesuaian sosial. Semakin tinggi sibling rivalry maka akan semakin rendah penyesuaian sosial dan sebaliknya.

 

Fulltext View|Download
Keywords: sibling rivalry; siswa SMA; penyesuaian sosial

Article Metrics:

  1. Agustiani, H. (2006). Psikologi perkembangan: Pendekatan ekologi kaitannya dengan konsep diri dan penyesuaian diri pada remaja. Bandung: RefikaAditama
  2. Baron, R.A., &Byrane, D. (2005). Psikologi social. (10th ed.). Jakarta: Erlangga
  3. Buist, K. L., Dekovic, M., & Prinzie, P. (2013). Sibiling relationship quality and psychopathology of children and adolescence: a meta analysis. Clinical Psychology Review, 33(1), 97-106
  4. Hurlock, E. B. (2011). Psikologi perkembangan; Suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Jakarta: Erlangga
  5. Kartika, Y., & Nisfiannoor, M. (2004). Hubungan antara regulasi emosi dengan penerimaan kelompok teman sebaya pada remaja. Jurnal Psikologi, 2(2), 160-177
  6. Santrock, J. W. (2012). Life-span development: Perkembangan masa hidup. Jakarta: Erlangga
  7. Santrock, J. W. (2014). Adolescence. (5th ed.). New York, NY: McGraw-Hill
  8. Saputri, I. K. E., & Sugiariyanti. (2016). Hubungan sibling rivalry denganregulasiemosipada masa kanakakhir. Jurnal Ilmiah Psikologi, 8(2)
  9. Setianingsih, E., Uyun, Z., & Yuwono, S. (2006). Hubungan antara penyesuaian social dan kemampuan penyelesaian masalah dengan kecenderungan perilaku delinkuen pada remaja. Jurnal Psikologi, 3(1), 29-35
  10. Schneider, A. A. (1960). Personal adjustment and mental health. New York, NY: Holt Rinehart and Winston
  11. Shaffer, D. R., & Kipp, K. (2010). Developmental psychology. (8th. ed.). Wadsworth: Wadsworth

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.