skip to main content

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN EMOSIONAL PENGASUH DENGAN RESILIENSI PADA REMAJA PANTI ASUHAN DI KECAMATAN TEMBALANG

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 22 Jan 2020; Published: 22 Jan 2020.

Citation Format:
Abstract

Berbagai tekanan dan tantangan dapat berlangsung pada masa remaja. Salah satu tantangan yang dapat terjadi pada masa remaja yaitu kematian orang tua. Ketidakberadaan orang tua merupakan kondisi sulit yang harus dilalui remaja yatim dan/ atau piatusehingga dibutuhkan kemampuan untuk bangkit kembali dalam menjalani kondisi sulit tersebut. Salah satu yang berpengaruh terhadap kemampuan untuk bangkit kembali adalah faktor eksternal seperti lingkungan.Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara dukungan emosional pengasuh dengan resiliensi pada remaja panti asuhan di Kecamatan Tembalang. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja yatim dan/ atau piatu yang tinggal di Yayasan Sosial dan Panti Asuhan At- Taqwa, Panti Asuhan PSAA Al Amanah, dan Yayasan Al Islah. Adapun karakteristiknya yaitu remaja yatim dan/ atau piatu yang harus tinggal di panti asuhan Kecamatan Temalang. Subjek penelitian adalah 49 remaja yatim dan/ atau piatu. Pengambilan sampel penelitian ini menggunakan tekniksampling jenuh. Metode pengumpulan data menggunakan dua skala psikologi, yaitu resiliensi (40 aitem, α = 0.947) dan skala dukungan emosional(33 aitemα = 0.928).Analisis data menggunakan regresi sederhana yang menunjukkan adanya hubungan positif dan signifikan antara dukungan emosionaldengan resiliensi (r=0.485 ; p<0.000), artinya semakin kuat dukungan emosional dari pengasuh, maka semakin tinggi resiliensi remaja yatim dan/ atau piatu.Variabel dukungan emosional memberikan sumbangan efektif sebesar 23,5% terhadap variabel resiliensi dan sisanya sebesar 76,5% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidakdiungkapdalampenelitianini.

 

Fulltext View|Download
Keywords: dukungan emosional, resiliensi, remaja.

Article Metrics:

  1. Adiputri, M. K., & Indriana, Y. (2017). Hubungan antara persepsi Terhadap Dukungan Emosional Pembimbing Balai Dengan Optimisme Menghadapi Masa Depan Pada Remaja Di Balai Rehabilitasi Sosial Anak “Wira Adhi Karya” Ungaran. Jurnal Empati, 6 (1), 264-269. Diunduh dari : https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/empati/article/view/15092/14588
  2. Azwar, S. (2014). Metode penelitian,Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  3. Azwar, S. (2012). Penyusunan Skala Psikologi (edisi 2). Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  4. Brock, L. L., & Curby, T. W. (2014). Emotional Support Consistency and Teacher–Child Relationships Forecast Social Competence and Problem Behaviors in Prekindergarten and Kindergarten. Early Education and Development.25(5), 661-680. Doi: 10.1080/10409289.2014.866020
  5. Creswell, J. W. (2012). Educational Research: Planning, Conducting, and Evaluating Quantitative and Qualitatif Research Fourth Edition.Diunduh dari: http://en.bookfi.net
  6. Desmita. (2005). Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
  7. Dewi, K. G., & Cahyani, B. H. (2015). Resiliensi Pada Remaja Yatim Piatu Yang Tinggal Di Panti Asuhan. Jurnal Spirits 5(2), 2087-7641. Doi: 10.30738/spirits.v5i2.1063
  8. Gasser, L., Grutter, J., Buholzer, A., & Wettstein, A. (2017). Emotionally Supportive Classroom Interactions and Students Perceptions of Their Teachers as Caring and Just. Learnig and Instruction. 54, 82-92. Doi: 10.1016/j.learninstruc.2017.08.003
  9. Gurung, R. A. (2014). Health Psychology: A Cultural Approach. United States: Jon-David Hague
  10. Hasiholan, M. I. S., & Sutejo. (2015). Efek Dukungan Emosional Keluarga Pada Harga Diri Remaja: Pilot Study. Jurnal Keperawatan Indonesia 18(2), 67-75. Doi: 10.7454/jki.v18i2.400
  11. Hendriani, W. (2018). Resiliensi Psikologis. Jakarta Timur: Prenadamedia Group
  12. Henson, K. T., & Eller, B. F. (1999). Educational Psychology for Effective Teaching. Belmont: Wadsworth Publishing Company
  13. Jejak Pendidikan. (2016). Pengertian Fungsi dan Tujuan Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA). Diunduh dari www.jejakpendidikan.com
  14. Johnson, S. R., Seidenfeld, A. M., Izard, C. E., Kobak, R. (2012). Can Classroom Emotional Support Enhance Prosocial Development Among Children with Depressed Caregiveers?. Early Childhood Research Quarterly 28, 282-290. Doi: 10.1016/j.ecresq.2012.07.003
  15. Joseph, S. (2015). Positive Psychology in Practice: Promoting Human Flourishing in Work, Health, Education, and Everyday Life Second Edition. Hoboken: John Wiley & Sons. Diunduh dari https://drive.google.com/drive/folders/1co8agaXy9ERPrQkDlq9nGnENVpWlAYY4
  16. Leddy, S. K. (2006). Health Promotioan: Mobilizing Strengths to Enhance Health, Wellness, and Well-Being. Philadelphia: F. A. Davis Company
  17. Raisa & Ediati, A. (2016). Hubungan antara Dukungan Sosial dengan Resiliensi pada Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wanita Semarang. Jurnal Empat, 537-542. Diunduh dari https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/empati/article/view/15398/14890
  18. Reich, J. W., Zautra, A. J., & Hall, J. S. (2010). Handbook of Adult Resilience. New York: The Guilford Press
  19. (Republika, 2013). Anak Yatim di Indonesia Capai 3,2 juta. Diunduh dari https://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/04/01/mkk1kp-anak-yatim-di-indonesia-capai-32-juta
  20. Resnick, B., Gwythre, L. P., & Roberto, K. A. (2011). Resilience in Aging: Concepts, Rresearch, and Outcomes. New York: Pringer Science+Business Media
  21. Sanderson, C. A. (2004). Health Psychology. Hoboken: John Wiley & Sons, Inc
  22. Santrock, J. W. (2007). Adolescence, elevent edition. New York: The McGraw-Hill Companies
  23. Santrock, J. W. (2011). Life-Span Development. New York: The McGraw-Hill Companies
  24. Sarafino, E. P., & Smith, T. W (2012). Health Psychology: Biopsychososial Interaction Seventh Edition. United States: John Wiley & Sons
  25. Sari, P. K. P., & Indrawati, E. S. (2016). Hubungan Antara Dukungan Sosial Teman Sebaya Dengan Resiliensi Akademik Pada Mahasiswa Tingkat Akhir Jurusan X Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. Jurnal Empati. 5(2), 177-182. Diunduh dari https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/empati/article/view/14979/14478
  26. Septiani, T., & Fitria, N. (2016). Hubungan Antara Resiliensi Dengan Stres Pada Mahasiswa Sekolah Tinggi Kedinasan. Jurnal Penelitian Psikologi, 59-76. Diunduh dari http://jurnalfpk.uinsby.ac.id
  27. Shin, H., & Ryan, M. A. (2017). Friend Influence on Early Adolescent Disruptive Behavior in the Classroom: Teacher Emotional Support Matters. Developmental Psychology. 53(11), 114-125. Doi: 10.1037/dev0000250
  28. Roellyana, S., & Listiyandini, R. A. (2016). Peranan Optimisme terhadap Resiliensi pada Mahasiswa Tingkat Akhir yang Mengerjakan Skripsi. Prosiding Konferensi Nasional Peneliti Muda Psikologi Indonesia 1(1), 29-37. Diunduh dari: https://www.researchgate.net
  29. Sugiyono. (2009). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta
  30. Sugiyono. (2014). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta
  31. Taylor, S. E. (2012). Health Psychology Eighth Edition. New Yor: McGraw-Hill
  32. Walsh, F. (2006). Strengthening Family Resilience Second Edition. New York: The Guilford Press
  33. Yamin, M. (2016). Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia: Tentang Panti Asuhan. Diunduh dari https://www.kemenpppa.go.id/index.php/page/read/31/604/tentang-panti-asuhan-anak
  34. Papalia, D. E., & Feldman, R. D. (2014). Menyelami Perkembangan Manusia Edisi 12-Buku 2. Jakarta Selatan: McGraw-Hill Education (Asia) and Salemba Empat

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.