skip to main content

“ATAS NAMA CINTA, KU RELA TERLUKA” (Studi Fenomenologi pada Perempuan Korban Kekerasan Dalam Pacaran)

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 21 Jan 2020; Published: 22 Jan 2020.

Citation Format:
Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana gambaran pengalaman perempuan korban kekerasan dalam pacaran. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif dengan metode fenomenologis dan menggunakan teknik analisis eksplikasi data.. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi. Penelitian ini dilakukan pada tiga subjek yaitu perempuan yang pernah menjadi korban kekerasan dalam pacaran, pernah menjalin hubungan minimal tiga tahun dan berusia antara 18-25 tahun. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa alasan subjek bertahan dalam situasi yang tidak menguntungkan dikarenakan kenyamanan yang diberikan oleh pacar, pacar sebagai pemenuh kebutuhan, dan subjek sudah kehilangan keperawanan. Penyebab terjadinya kekerasan antara lain; subjek tidak dapat memenuhi keinginan pacar, subjek melanggar aturan yang sudah ditentukan pacar, subjek merasa bahwa dirinya lemah, pacar yang pencemburu, rendahnya kontrol diri pacar dan pacar mendominasi. Dampak yang dialami oleh subjek adalah kehilangan keperawanan pada subjek FK, sosialiasi yang terbatas dengan teman, selalu merasa tertekan, berpengaruh pada berat badan, dan adanya perubahan sikap kasar pada subjek. Pemaafan pada ketiga subjek berada pada tahap work phase yaitu subjek menyadari pentingnya memaafkan dan tidak lagi menyimpan rasa dendam. Ketiga subjek masih belum bisa memaafkan pacar karena dampak yang ditimbulkan akibat kekerasan masih dirasakan oleh subjek.

Fulltext View|Download
Keywords: kekerasan dalam pacaran; pemaafan

Article Metrics:

  1. Alwisol. (2007). Psikologi Kepribadian. Malang: Penerbit UPT Universitas Muhammadiyah Malang
  2. Berkowitz, Leonard. (1993). Agresi-Sebab dan akibatnya. Jakarta: PT. Ikrar Mandiriabadi
  3. DeGenova, M.K. & Rice, F.P. (2005). Intimate relationships, marriages, and families, seven edition. New York: McGraw-Hill
  4. Fakih, Mansour.(2012). Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Yokyakarta: Pustaka Pelajar
  5. Ginting. T.I & Sakti, H. (2015). Dinamika pemaafan pada remaja putri yang mengalami kekerasan dalam pacaran. Jurnal Empati, 4, 182 – 187
  6. Kaloeti, D.V.S, Indrawati, E.S., Alfaruqy, M.Z. (2019). Psikologi Forensik. Yogyakarta: Psikosain
  7. Komnas perempuan. (2019). Korban bersuara, data bicara sahkan RUU penghapusan kekerasan seksual sebagai wujud komitmen negara. Diunduh dari https://www.komnasperempuan.go.id/file/Catatan%20Tahunan%20Kekerasan%20Terhadap%20Perempuan%202019.pdf
  8. Kemen PPPA. (2018). Waspada Kekerasan Dalam Pacaran. Diunduh dari https://www.kemenpppa.go.id/index.php/page/read/31/1669/waspada-bahaya-kekerasan-dalam-pacaran
  9. Kume. (2015). The Effect of Father Involvement in Childcare on the Psychological Well-beong of Adolescents: A Cross-Cultural Study. New Male Studies: An International Journal, 4 (1), 28-51
  10. Lestari, Sri. (2012) Psikologi Keluarga: Penanaman nilai & penanganan konflik dalam keluarga. Jakarta: Prenadamedia Group
  11. Masykur, A. M. (2019). Kontemplasi KeIndonesian: Sebuah bunga rampai psikologi sosial buku 2. Semarang: Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro
  12. Masykur, A. M & Subandi. (2018). Perjalanan menuju puncak agresi: studi fenomenologi forensik pada remaja pelaku pembunuhan. E-Journal Undip. Diunduh dari https://ejournal.undip.ac.id/index.php/psikologi/article/view/17223
  13. Murray, Jill. (2006). But I Love Him: Mencegah kekerasan dan Dominasi Pasangan dalam Berpacaran. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer
  14. Murray, Jill. (2007). But ILove Him: Protecting your teen daughter from controlling, abusive, dating relationship. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
  15. Pattiradjawane, C., Wijono, S & Engel, J. D. (2019). Uncovering violence occuring in daring relationship: an early study of forgiveness approach. Journal Psikodimensia. Diakses dari http://journal.unika.ac.id/index.php/psi/article/view/1700/0
  16. Rice, F.P. (2001). The Adolescent: Development, Relationship, and Culture. Boston: Allyn and Boston
  17. Putri, Y.Z. (2015). Hubungan antara kekerasan dalam pacaran dan self-esteem pada perempuan dewasa awal.Diakses dari http://lib.ui.ac.id
  18. Santrock, J. W. (2011). Life-span Development: perkembangan masa hidup. Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga
  19. Santrock, J. W. (2011). Life-span Development: perkembangan masa hidup. Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga
  20. Sarafino, E.P. (2006). Health Psychology. Biopsychosocial Interaction (sthed). New York: Jhon Wiley & Sons, Inc
  21. Setianingsih, F. (2017). Peran komunikasi ayah dalam perkembangan mental anak: studi atas dantri putri pondok tahfidz karanganyar. Journal of Multidiciplinary Study. Diakses dari http://ejournal.iainsurakarta.ac.id/index.php/academica/article/view/1029
  22. Stenberg, R. J. (1988). Cupid’s arrow: The course of love through time. New York: Cambridge University Press
  23. Subandi. (2009). Psikologi Dzikir: Studi fenomenologi pengalaman transformasi religius. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  24. Verauli, Roslina. (2017). Cerita Cinta: Memahami cinta sejati. Jakarta: PT. Centro Inti Media
  25. Worthington, E. L (2005). Handbook Forgiveness. New York: Routledge Taylor & Francis Group
  26. Zahra & Milda. (2017). Hubungan antara kekerasan dalam berpacaran (dating violence) dengan self esteem pada wanita korban KDP di kota Bandung. Diakses dari http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/psikologi/article/view/6730/pdf

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.