skip to main content

HUBUNGAN ANTARA HARDINESS DENGAN PSYCHOLOGICALWELL-BEING PADA SISWA SANTRI MADRASAH ALIYAH 1 YAYASAN PONDOK PESANTREN FUTUHIYYAH MRANGGEN KABUPATEN DEMAK

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 17 Aug 2019; Published: 19 Aug 2019.

Citation Format:
Abstract

Psychological well-being adalah sikap positif individu dapat menerima dirinya secara utuh, menyadari kelebihan atau kekurangan dirinya, dan mampu menghadapi berbagai hal yang memicu permasalahan dalam hidupnya. Hardiness merupakan gaya kepribadiaan tangguh yang dicirikan dengan adanya sebuah komitmen, pengendalian, dan menganggap bahwa suatu permasalahan bukan sebagai beban tapi tantangan bagi dirinya. Seorang siswa santri dengan banyaknya kegiatan aktivitas sehari-hari di lingkungan pondok pesantren mengakibatkan banyaknya tekanan, hal ini membuat siswa santri harus memiliki kepribadian yang tidak mudah tertekan dan rentan jika menghadapi permasalahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara hardiness dengan psychological well-being pada siswa santri. Populasi penelitian ini adalah siswa santri pada Madrasah Aliyah 1 Pondok Pesantren Futuhiyyah Mranggen yang berjumlah 397 siswa santri dengan sampel penelitian yaitu 189 siswa santri. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling. Alat ukur yang digunakan adalah skala hardiness (38 aitem, α= 0,913) dan skala psychological well-being (37 aitem, α= 0,911). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis diterima, yaitu terdapat hubungan positif yang signifikan antara hardiness dengan psychological well-being pada siswa santri Madrasah Aliyah 1 Futuhiyyah Mranggen sebesar = 0,587 dengan nilai p= 0,000 (p <0,05). Hardiness memberikan sumbangan efektif sebesar 34,5% terhadap psychological well-being.

Fulltext View|Download
Keywords: Hardiness, Psychological Well-Being, Siswa Santri.

Article Metrics:

  1. Abdollahi, A., Thalib, M,A., Yaacob, S,N., & Ismail, Z. (2014). Hardiness as a mediator between perceived stress and happiness in nurse. Journal of Psychiatric and Mental Health Nursing. 21,789-796. Doi: 01111/jpm.12142
  2. Ali, M., dkk. (2007). Ilmu dan aplikasi pendidikan. Bandung: Imperial Bhakti Utama
  3. Azwar, S. (2015). Penyusunan skala psikologi (edisi 2). Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  4. Kreitner, R. & Kinicki, A. (2005). Perilaku Organisasi. Buku 2, Edisi 5. Alih Bahasa: Erly Suandy. Jakarta: Salemba Empat
  5. Maddi, S. 2013. Hardiness Turning Stressful Circumtances Into Resilient Growth, Springer. London
  6. Qomar, M. (2006). Pesantren dan transformasi metodologi menuju demokrasi institusi. Jakarta: Erlangga
  7. Rathi, N. dan Rastogi, R. (2007). Meaning In Life and Psychological Well-being In Pre Adolescents and Adolescents. Journal Of The Indian Of Applied Psychology, Vol.33, No.1, 31-38
  8. Sari, Diana. (2014). Hubungan antara Dukungan Sosial dengan Hardiness pada Remaja yang Tinggal di Panti Asuhan. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim. Skripsi. Fakultas Psikologi: Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru
  9. Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
  10. Wells, I.E. (2010). Psychological well being. New York: Nova Science Publishers

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.