skip to main content

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA KELAS XI SMK YAYASAN PHARMASI SEMARANG

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 25 Mar 2019; Published: 26 Mar 2019.

Citation Format:
Abstract

Konsep diri adalah gambaran deskriptif dan evaluatif diri sendiri. Perkembangan konsep diri dipengaruhi oleh seberapa berhasil remaja memenuhi tugas perkembangannya. Salah satu tugas perkembangan yang harus dilalui remaja yaitu persiapan karir. Remaja yang berhasil menjalankan tugas perkembangan karir sesuai tahap perkembangan karir dianggap memiliki kematangan karir. Kematangan karir adalah keberhasilan individu menyelesaikan tugas perkembangan karir yang khas sesuai dengan tahap perkembangan karir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsep diri dengan kematangan karir pada siswa kelas XI SMK Yayasan Pharmasi Semarang. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI SMK Yaysan Pharmasi Semarang. Pengambilan sampel menggunkan teknik cluster random sampling dengan jumlah sampel 174 siswa. Pengambilan data menggunaka dua skala penelitian yaitu Skala Konsep Diri terdiri dari 32 aitem valid dan Skala Kematangan Karir terdiri dari 52 aitem valid yang sudah diujicobakan pada 61 siswa kelas XI SMK Yayasan Pharmasi Semarang. Hasil analisis data menggunakan analisis regresi sederhana menunjukan adanya hubungan positif antara konsep diri dengan kematangan karir dengan koefisien korelasi rxy = 0,691 dan signifikansi 0,000 (p < 0,001). Artinya, semakin positif konsep diri maka semakin tinggi kematangan karir siswa, dan sebaliknya. Konsep diri memberikan sumbangan efektif sebesar 47,8% terhadap kematangan karir.

Fulltext View|Download
Keywords: konsep diri; kematangan karir

Article Metrics:

  1. Al Mighwar, M. (2006). Psikologi remaja: petunjuk bagi orang tua dan guru. Bandung: Pustaka Setia
  2. Arens, A. K & Hesselhorn, M. (2014). Age and gender differences in the relation between self-concept facets and self-esteem. Journal of Early Adolscence, 34, 760-791
  3. Azwar, S. (2015). Metode penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  4. Brown & Lent. (2005). Career development and counseling putting theory and research to work. New Jersey: John Wiley & Sons Inc
  5. Garnesia, I. (2018). Persoalan SMK: stigma, putus sekolah, hingga pengangguran. Diunduh dari https://tirto.id/persoalan-smk-stigma-putus-sekolah-hingga-pengangguran-cPhn
  6. Ghufron, M, N & Risnawita, R. S. (2017). Teori-teori psikologi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
  7. Hasan, B. (2006). Career maturity of Indian adolescents as a function of self-concept, vocational aspiration and gender. Journal of the Ademy of Aplied Psycholoy, 32, 127-134
  8. Hurlock, E. B. (2003). Psikologi perkebangan suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan edisi kelima. Jakarta: Erlangga
  9. Istiana. (2017). The relationship beetwen self concept and career maturity viewed from students gender at Panca Budi Medan Indonesia. IQSR Journal of Humanities and Social Science, 22, 56 – 66
  10. Kidd, J. M. (2006). Understanding career counseling theory, research and practice. London: Sage Publication
  11. Muhajirin, M. (2014). Efektivitas konseling karir trait and factor untuk mereduksi kesulitan membuat keputusan karir peserta didik. Skripsi: Universitas Pendidikan Indonesia
  12. Oebadillah, S. (2018). Ini penyebab tingginya pengangguran SMK. Diunduh dari http://mediaindonesia.com/read/detail/160233-ini-penyebab-tingginya-pengangguran-smk
  13. Papalia, D. E, Olds, S.W & Feldman, R.T. (2009). Perkembangan manusia edisi kedua. Jakarta: Salemba Humanika
  14. Prahesty & Mulyana (2013). Perbedaan kematangan karir ditinjau dari jenis sekolah. Character, 2, 1-7
  15. Santrock, J. W. (2007). Remaja edisi kesebelas. Jakarta: Erlangga
  16. Sakernas. (2016). Penduduk berumur 15 tahun keatas menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan dan jenis kegiatan selama seminggu yang lalu tahun 2007-2016 di provinsi jawa tengah. Diunduh dari https://jateng.bps.go.id/
  17. Sakernas. (2017). Pengangguran terbuka menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan tahun 1996-2017. Diunduh dari https://jateng.bps.go.id/
  18. Sharf, R. (2010). Applying career development theory to counseling (5 ed). Belmont, CA: Books/Cole Cengage Learning
  19. Sukardi. (2013). Metode penelitian pendidikan: kompetensi dan prakternya. Jakarta: Bumi Aksara
  20. Suryanti, R, Yusuf, M, & Priyatama, N. (2011). Hubungan antara locus of control internal dan konsep diri dengan kemataangan karir pada siswa kelas XI SMK Negeri 2 Surakarta. Jurnal Wacana, 3, 2 - 18
  21. Tanaka, O. S. (2016). Hubungan antara konsep diri dengan pengambilan keputusan karir pada siswa SMK Muhammadiyah Salatiga. Skripsi: Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana
  22. Wakhirudin, S. (2009). Pendidikan kejuruan. Diunduh dari https://wakhinuddin.wordpress.com/2009/07/21/pendidikan-kejuruan/
  23. Wijaya, F. (2008). Hubungan antara kematangan karir dengan motivasi belajar pada siswa kelas X MAN Cibinong. Skripsi: Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma
  24. Winkel, W. S & Hastuti, M. M. (2012). Bimbingan dan konseling di institusi pendidikan edisi revisi. Yogyakarta: Media Abadi

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.