skip to main content

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ORANGTUA DENGAN REGULASI EMOSI PADA SISWA KELAS VIII MTSN BAWU JEPARA

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 25 Mar 2019; Published: 26 Mar 2019.

Citation Format:
Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial orangtua dengan regulasi emosi pada siswa kelas VIII MTsN Bawu Jepara. Regulasi emosi adalah usaha yang dilakukan secara sadar atau tidak sadar dalam memonitor, mengevaluasi, dan memodifikasi emosi, sehingga mampu mengekspresikan emosi sesuai dengan lingkungannya. Dukungan sosial orangtua adalah persepsi seorang anak terhadap dukungan sosial yang diterima dari orangtua secara moril serta materil dimana dukungan tersebut membuat anak merasa berharga dan dicintai oleh orangtuanya. Populasi penelitian yaitu siswa-siswi aktif kelas VIII MTsN Bawu Jepara dengan usia 12 hingga 15 tahun dan tinggal bersama kedua orangtua lengkap dirumah, dari karakteristik tersebut didapat subjek penelitian sebanyak 124 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling Pengumpulan data menggunakan Skala Dukungan Sosial Orangtua (44 aitem, α =  0,904) dan Skala Regulasi Emosi (30 aitem, α = 0,935). Hasil analisis regresi sederhana menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara dukungan sosial orangtua dengan regulasi emosi (rᵪᵧ = 0,471; p = 0,000). Semakin positif dukungan sosial yang diterima oleh siswa, maka regulasi emosi yang dimiliki semakin tinggi. Begitu juga sebaliknya, semakin negatif dukungan sosial yang diterima oleh siswa, maka regulasi emosi pada siswa juga semakin rendah. Dukungan sosial orangtua memberikan sumbangan efektif sebesar 22.2% terhadap regulasi emosi siswa.

Fulltext View|Download
Keywords: dukungan sosial; orangtua

Article Metrics:

  1. Faridh, R. (2008). Hubungan antara regulasi emosi dengan kecenderungan kenakalan remaja. Universitas Islam Indonesia. Diambil dari https://psychology.uii.ad.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi-04320316.pdf
  2. Goleman, D.( 2004). Emotional Intelligence; Kecerdasan Emosional Mengapa Lebih Penting dari IQ. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
  3. Gross, J.J., & Thompson, R.A. (2007). Emotion regulation: Conceptual foundations. In Handbook of emotion regulation. New York: Guilford Press
  4. Santrock. (2014). Psikologi pendidikan. Jakarta: Salemba Humanika
  5. Saputra, N. Eka., Safaria, Triantoro. (2009). Manajemen emosi sebuah panduan cerdas bagaimana mengelola emosi positif dalam hidup anda. Jakarta: Sinar Grafika Offset
  6. Sarafino, E. P. (2008). Health psychology : Biopsycholsocial interactions. USA: The college of new jersey
  7. Strongman, K. T. (2003). The psychology of emotion. West Sussex : John Willey & Sons Ltd
  8. Marliyah. L, Dewi. F.J.R., Suyasa. (2004). Persepsi terhadap dukungan orangtua dan pembuatan keputusan karir remaja. Jurnal Provitae. 1. Diakses dari http://id.portalgaruda.org/index.php?ref=browse&mod=viewarticle&article=17341
  9. Natalia, C & Lestari M. D. (2015). Hubungan antara kelekatan aman pada orangtua dengan kematangan emosi remaja akhir di denpasar. Jurnal Psikologi Udayana. 2(1). Diunduh dari https://ojs.unud.ac.id/index.php/psikologi/article/download/25143/16354
  10. Zimmerman, B. J. (2009). Investigating self regulation and motivation: historical background, methodolical development, and future prospects. American Educational Research Journal. 45 (1). Doi : 10.3102%2F0002831207312909

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.