skip to main content

HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING PADA SISWA SMP MUHAMMADIYAH 7 SEMARANG

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 5 Mar 2018; Published: 5 Mar 2018.

Citation Format:
Abstract

Psychological well-being merupakan hal yang penting untuk dimiliki setiap individu, tidak terkecuali usia remaja. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi psychological well-being adalahreligiusitas.Religiusitas dapat mengendalikan tingkah laku anak yang beranjak pada usia remaja.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara religiusitas dengan psychological well-being pada siswa SMP Muhammadiyah 7 Semarang. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas VII dan kelas VIII SMP Muhammadiyah 7 Semarang. Sampel penelitian berjumlah 49 siswa dengan menggunakan teknik stratifedcluster random sampling.Pengumpulan data menggunakan dua buah skala psikologi yaitu skala religiusitas (28 aitem, α =  .85) dan skala psychological well-being (27 aitem, α = .87 ). Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukan koefisien korelasi rxy = 0,756 dengan p = .000 (p < .001) yang berarti terdapat hubungan positif antara religiusitas dengan psychological well-being. Semakin tinggi religiusitas maka semakin tinggi pula psychological well-being. Religiusitas memberikan sumbangan efektif sebesar 57,2 % terhadap psychological well-being siswa SMP Muhammadiyah 7 Semarang, 42,8 % sisanya ditentukan oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Fulltext View|Download
Keywords: religiusitas; psychological well-being; siswa SMP

Article Metrics:

  1. Ancok, D & Suroso, F. (2001). Psikologi islami. Yogyakarta: Pustaka pelajar
  2. Azwar, S. (2013). Penyusunan skala psikologi edisi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  3. Bungin, M.B. (2013). Metodologi penelitian sosial & ekonomi. Jakarta: Kencana
  4. Faizah dan Ros Mayasari. (2014). Subjective well-being, psychological well-being, and islamic religiosity.International Journal of Science and Research (IJSR), 4(12). Diunduh dari http://www.ijsr.net/archive/v4i12/NOV152116.pdf
  5. Green, M & Elliott, M. (2010). Religion, health, and psychological well-being. Department of Sociology University of Nevada Reno. 49: 149-163. Doi: 10.1007/s10943-009-9242-1
  6. Gufron & Risnawita. (2014). Teori-teori psikologi. Jogjakarta: Ar-ruzz media
  7. Harpan. A. (2015) Peran religiusitas dan optimisme terhadap kesejahteraan psikologis pada remaja. Jurnal Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.3(1). Diunduh dari http://www.journal.uad.ac.id/index.php/EMPATHY/article/view/3198/1802
  8. Hurlock, E. B. (2009). Psikologi perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Jakarta: Erlangga
  9. Lestari, S. (2014). Psikologi keluarga. Jakarta: Kencana prenamedia group
  10. Maretha, V., & Leigh, A.R. (2007). Substance abuse and psychological well-being of South African adolescents. South African Journal of Psychology, 37 (12), 595-615
  11. Marliani, R. (2013). Hubungan antara religiusitas dengan orientasi masa depan bidang pekerjaan
  12. pada mahasiswa tingkat akhir. Jurnal Psikologi UIN Bandung 9 (2) Diunduh dari http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/psikologi/article/view/175/0
  13. Panuju, P & Ida U. (2005). Psikologi remaja. Yogyakarta: Tiara wacana
  14. Santrock, J. W. (2003). Life-span development perkembangan masa hidup (edisi 5 jilid 2). Jakarta: Erlangga
  15. Sarwono, S.W. (2012). Psikologi remaja. Jakarta: Raja Grafindo Perkasa
  16. Wells, I. E. (2010). Psychologycal Well-being. New York: Nova Science publisher. Diunduh dari file:///C:/Users/userPC/Downloads/[Ingrid_E.,_Ed._Wells]_Psychological_Well-Being(BookZZ.org).pdf

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.