skip to main content

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN PERILAKU PROSOSIAL PADA REMAJA PANTI ASUHAN DI SEMARANG

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 5 Mar 2018; Published: 5 Mar 2018.

Citation Format:
Abstract

Tolong menolong dalam diri remaja saat ini sudah mulai memudar. Hal ini dikarenakan adanya gaya hidup hedonis dan sikap individualitas pada diri remaja. Dalam berinteraksi remaja seharusnya mempunyai kecenderungan untuk berperilaku prososial dalam kehidupan sehari-hari, terutama remaja panti asuhan dimana setiap harinya bergantung satu sama lain dengan pengasuh dan teman-teman di panti asuhan. Akan tetapi, umumnya anak panti asuhan memiliki kepribadian inferior yang berakibat pada tinggi rendahnya harga diri remaja untuk berinteraksi dengan sesama. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara harga diri dengan kecenderungan perilaku prososial. Populasi penelitian ini adalah remaja panti asuhan di Semarang yang berusia 12-19 tahun, dengan jumlah populasi dan sampel yang sama yaitu 152 orang. Sampel ditentukan dengan teknik cluster sampling. Pengumpulan data menggunakan Skala Harga Diri (39 aitem) dan Skala Kecenderungan Perilaku Prososial (34 aitem). Analisis regrsi sederhana menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara harga diri dengan kecenderungan perilaku prososial (nilai signifikansi 0,000; p<0,05), yang berarti bahwa semakin tinggi harga diri maka semakin tinggi kecenderungan perilaku prososial. Sumbangan efektif sebesar 0,241 berarti bahwa harga diri memberikan sumbangan efektif sebesar 24,1% pada kecenderungan perilaku prososial, sedangkan 75,9% dipengaruhi variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

 

Fulltext View|Download
Keywords: harga diri; kecenderungan perilaku prososial; remaja; panti asuhan; prososial

Article Metrics:

  1. Aditomo, A. & Retnowati S. (2004). Harga diri dan kecenderungan depresi pada remaja akhir. Jurnal Psikologi. No.1, 1-15
  2. Afolabi, O. A. (2014). Do self esteem and family relations predict prosocial behaviour and social adjustment of fresh students? Higher Education of Social Science Vol 7 No. 1
  3. Dayakisni, T. & Hudaniah. (2009). Psikologi sosial edisi revisi. Malang: UMM Press
  4. Dianita. (2009, 17 Juni). Hubungan pola asuh dan anti sosial. Diunduh dari http://psikologiilmiah. blogspot.co.id/2012/11/perilaku-antisosial-remaja.html#.WRFbqRRYmb8
  5. Goodwin, R., Costa, P., & Adonu, J. (2004). Social support and its consequences: ‘positive’ and ‘deficiency’ values and their implications for support and self-esteem. British Journal of Social Psychology, 43, 465-474
  6. Gunarsa, S. D. (2004). Bunga rampai psikologi perkembangan dari anak sampai usia lanjut. Jakarta: BPK
  7. Harmoko, S. (2015, 1 Agustus). Kehidupan remaja yang cenderung hedonis. Diunduh dari http://softjan.blogspot.co.id/2015/07/kehidupan-remaja-yang-cenderung-hedonis.html
  8. Jannah, M. (2008). Hubungan antara kecerdasan ruhani dan tipe kepribadian ekstrovert terhadap perilaku Prososial pada santri. Skripsi. Surakarta: Fakultas Psikologi UMS
  9. Malti, T., Sebastian, P. & Zuffiano, A. (2015). The moral foundation of prosocial behavior. Encyclopedia on Early Childhood Development. University of Toronto, Canada. CEECD /SKC-ECD
  10. Patebon. (2015, 19 Mei). Semangat gotong royong di kalangan remaja memudar. Diundur dari http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/semangat-gotong-royong-di-kalangan-pemudamemudar/
  11. Rahmania, P.N., & Yuniar, I. C. (2012). Hubungan antara self-esteem dengan kecenderungan body dismorphic disorder pada remaja putri. Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental, Vol.1, No.02

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.