skip to main content

“PROSES PENERIMAAN DIRI TERHADAP PERCERAIAN ORANGTUA” The Process of Self Acceptance of Parental Divorce (Sebuah Studi Kualitatif dengan Pendekatan Interpretative Phenomenological Analysis)

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 5 Mar 2018; Published: 5 Mar 2018.

Citation Format:
Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan memahami  proses penerimaan diri remaja terhadap perceraian orangtua. Perceraian merupakan titik puncak dari berbagai permasalahan yang menumpuk dan merupakan jalan akhir yang harus ditempuh ketika hubungan perkawinan itu sudah tidak dapat dipertahankan lagi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif fenomenologi dengan pendekatan Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). Partisipan dalam penelitian ini diperoleh menggunakan metode non-probability sampling dengan salah satu strateginya yaitu melalui snowball sampling. Partisipan berjumlah 3 orang dengan karakteristik anak remaja yang menjadi korban perceraian orangtuanya. Penerimaan diri terhadap perceraian orangtua adalah suatu hal yang tidak dapat dicapai secara spontan oleh anak, tetapi melewati tahapan-tahapan tertentu terkait dengan kehidupan pasca perceraian, termasuk berbagai dampak yang dirasakan, baik dampak psikologis maupun sosial. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ditemukan bahwa perceraian memberikan dampak-dampak negatif pada para partisipan, seperti perasaan minder, kehilangan figur keluarga, dan kenakalan remaja. Keberadaan figur ibu yang kompeten, berkurangnya konflik orangtua, lingkungan sekolah dan teman-teman yang memberikan dukungan positif merupakan faktor yang membantu para partisipan menerima dirinya dalam menghadapi perceraian orangtua, untuk bangkit dari keterpurukan.

Fulltext View|Download
Keywords: Perceraian Orangtua, Remaja, Penerimaan Diri

Article Metrics:

  1. Ayu Dewanti, P., & Veronika S. (2014). Resiliensi remaja putri terhadap problematika pasca orangtua bercerai. Jurnal psikologi pendidikan dan perkembangan, volume 3 nomor 3
  2. Bernard, M. (2013). The strength of self acceptance theory, practice and research. Retrieved from http://www.springer.com/psychology/book/978-4614-6805-9
  3. Chaplin, J. P. (2011). Kamus lengkap psikologi. Jakarta: Rajawali Pers
  4. Dagun, S. M. (2002). Psikologi keluarga. Jakarta: PT. Rineka Cipta
  5. Dariyo, A. (2007). Psikologi perkembangan, anak tiga tahun pertama. 2007: PT. Refina Aditama
  6. Fabricius, W. P., & J. Lucken, L. (2007). Post divorce living arrangement, parent conclict, and long-term pshsical health correlates for children of divorce. Journal of family psychology, American psychological association, Vol. 21, No. 2, 195-205
  7. Fauzi, D. (2006). Perceraian siapa takut! Jakarta: Restu Agung
  8. Feist, J., & Feist, G. (2008). Theories of personality. New York: Mc. Graw Hill
  9. Germer, C. K. (2009). The mindful path to self-compassion. United state of America: The Guilford Press
  10. Hjelle, L. A., & Zeigler, D. (1992). Personality theories: Basic assumptions,research and application. Tokyo: Mc. Graw Hill
  11. Lestari, D. W. (2014). Penerimaan diri dan strategi coping pada remaja korban perceraian orangtua. eJournal psikologi, Volume 2, Nomor 1, 1-13
  12. Lestari, S. (2012). Psikologi keluarga : Penanaman nilai & penanganan konflik dalam keluarga. Jakarta: Prenamedia Group
  13. Mc. Collum, S. (2009). Managing resolution conflict (character education 7). New York: Infobase Publishing
  14. Moleong, L. J. (2007). Metode penelitian kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya
  15. Ningrum, P. (2013). Perceraian orangtua dan penyesuaian diri remaja. eJournal psikologi, volume 1 nomor 1, 69-79
  16. Nurviana, E. (2006). Penerimaan diri pada penderita epilepsi. Jurnal Psikologi Proyeksi, Vol. 5, No. 1
  17. Schneider, C. R. (2007). Positive psychology : The scientific and practical explorations of human strengths. London: SAGE Publication
  18. Sugiyono. (2014). Memahami penelitian kualitatif. Bandung: C.V Alfabeta
  19. Ulfiah. (2016). Psikologi keluarga pemahaman hakikat keluarga dan penanganan problematika rumah tangga. Bogor: Ghalia Indonesia

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.