skip to main content

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN EFIKASI DIRI PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIR PADA SISWA SMA KELAS XII

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 16 Jan 2017.

Citation Format:
Abstract
Efikasi diri pengambilan keputusan karir merupakan suatu keyakinan subjektif individu atas kemampuan yang dimilikinya dalam menyelesaikan tugas yang dibutuhkan untuk mengambil keputusan terkait dengan karir. Keputusan yang diambil individu karena adanya pengaruh dari significant other merupakan ciri-ciri dari konformitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konformitas dengan efikasi diri pengambilan keputusan karir pada siswa SMA kelas XII di SMA Negeri 3 Kabupaten Pati. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 361 siswa dengan sampel penelitian 198 siswa. Penentuan sampel penelitian menggunakan cluster random sampling yaitu melakukan randomisasi terhadap kelompok atau kelas. Alat ukur yang digunakan berupa Skala Konformitas (28 aitem, α= 0,879) dan Skala Efikasi Diri Pengambilan Keputusan Karir (31 aitem, α= 0,852). Analisa data menggunakan analisis regresi sederhana yang menunjukkan hasil rxy = -0.739 pada p = 0.000 (p<0.001), artinya terdapat hubungan negatif antara kedua variabel. Hasil analisis data menjelaskan semakin tinggi konformitas maka semakin rendah efikasi diri pengambilan keputusan karir. Sebaliknya, semakin rendah konformitas maka semakin tinggi efikasi diri pengambilan keputusan karir. Sumbangan efektif konformitas terhadap efikasi diri pengambilan keputusan karir sebesar 48,8% dan sebesar 51,2% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini.
Fulltext View|Download
Keywords: efikasi diri pengambilan keputusan karir; konformitas; siswa SMA

Article Metrics:

  1. Azwar, S. (2014). Penyusunan skala psikologi, edisi 2. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  2. Betz, N.E. (2001). Career self efficacy, dalam Frederick T., Leong, & Azy Barak (Ed). Contemporary models in vocational psychology, (55-77). London: Lawrence erlbaum associates publishers. Diunduh dari http://bookzz.org/book/954993/7a41a5
  3. Gati, I., & Saka, N. (2001). High school students’ career-related decision-making difficulties. Journal of Counseling and Development, 79(3), 331-340
  4. Harahap, Rachmad. F. (2014, 25 Februari). Duh, 87% mahasiswa Indonesia salah jurusan. News Kampus. Diunduh dari news.okezone.com/read/2014/02/24/373/945961/duh-87-mahasiswa-indonesia-salah-jurusan
  5. Intani, F.S. & Surjaningrum, E. R. (2010). Coping strategy pada mahasiswa salah jurusan. Insan Fakultas Psikologi Universitas Airlangga Surabaya, 12(1), 119-126. Diunduh dari http://journal.unair.ac.id/filerPDF/7-12_2.pdf
  6. Kumala, A. T., Benarkah, N., & Tjandra, E. (2015). Pembuatan sistem pendukung keputusan pemilihan jurusan kuliah bagi siswa SMA berbasis web dengan metode promothee. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, 4(1), 1-10. Diunduh dari http://journal.ubaya.ac.id/index.php/jimus/article/view/1105
  7. Kumalasari, N. Dian,. (2015). Hubungan konformitas dengan kemandirian dalam pengambilan keputusan. Naskah Publikasi: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Diunduh dari http://eprints.ums.ac.id/34919/15/naskahpublikasi.pdf
  8. Kundu, Payel., & Cummins, D. Dellarosa. (2012). Morality and conformity: The ash paradigm applied to moral decisions. Social Influence, 1-12. doi: 10.1080/15534510.2012.727767
  9. Mahfuddin, H. A. (2013). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Sekolah Menengah Atas (SMA). Allemania, 2(2), 152-158. Diunduh dari http://ejournal.upi.edu/index.php /allemania/article/view/141
  10. Myers, David. G. (2012). Psikologi sosial. Jakarta: Salemba Humanika
  11. Norida, A., Tajudin, N. M., Kalthom, H., Jano, Z., Sharif, M., & Shahrulanuar, M. (2014). Model of self-esteem, job-search intensity and career decision-making self-efficacy for undergraduate students, dalam Kasim, A., Atikah, W. S., Hidayatun, N., Halim, R. A., & Mohamed, S.R (Eds.), Preceedings of the international conference on science, technology and social science (ICSTSS) 2012 (257-266). Singapore: Springer. doi: 10.1007/978-981-287
  12. Santrock, J. W. (2003). Adolescence (perkembangan remaja) edisi keenam. Jakarta: Erlangga
  13. Taylor, S. E., Peplau, L. A., & Sears, D.O. (2009). Psikologi sosial (edisi kedua belas). Jakarta: Kencana

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.