skip to main content

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN INTERPERSONAL DENGAN STRES KERJA PADA PERAWAT INSTALASI RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 16 Jan 2017.

Citation Format:
Abstract
Stres kerja merupakan suatu kondisi ketika individu dihadapkan pada situasi menuntut dan menekan dalam pekerjaannya yang dapat menimbulkan dampak negatif, sehingga memaksa individu untuk menyimpang dari fungsi normal yang semestinya. Salah satu penyebab stres kerja yaitu konflik interpersonal yang rentan terjadi ketika berinteraksi sosial dengan individu lain. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan interpersonal dengan stres kerja yang dialami perawat instalasi rawat inap di RSJD Surakarta. Populasi penelitian adalah perawat yang bekerja di instalasi rawat inap RSJD Surakarta berjumlah 120 orang. Sampel penelitian berjumlah 65 orang. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling. Alat ukur menggunakan skala stres kerja (33 aitem, α= 0,961) dan skala kecerdasan interpersonal (39 aitem, α= 0,954). Teknik analisis data dalam penelitian adalah analisis regresi sederhana. Penelitian ini menunjukkan rxy= -0,699; ρ= 0,000 (ρ < 0,001). Hasil analisis data menunjukkan bahwa ada hubungan negatif dan signifikan antara kecerdasan interpersonal dengan stres kerja. Semakin tinggi kecerdasan interpersonal maka semakin rendah tingkat stres kerja. Sebaliknya, semakin rendah kecerdasan interpersonal maka akan semakin tinggi tingkat stres kerja. Sumbangan efektif kecerdasan interpersonal terhadap stres kerja sebesar 48,8% dan sebesar 51,2% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diungkap dalam penelitian.
Fulltext View|Download
Keywords: kecerdasan interpersonal; stres kerja; perawat

Article Metrics:

  1. Goleman, D. (2006). Social intelligence. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
  2. Indriyani, A. (2009). Pengaruh konflik peran ganda dan stres kerja terhadap kinerja perawat wanita Di Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang. Tesis. Diunduh dari http://eprints.undip.ac.id/16657/ 1/AZAZAH_INDRIYANI.pdf
  3. Mundakir. (2006). Komunikasi keperawatan aplikasi dalam pelayanan. Yogyakarta: Graha Ilmu
  4. Morrison, P., dan Burnard, P. (2009). Caring and communicating : Hubungan interpersonal dalam keperawatan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC
  5. Murtiningrum, A. (2005). Analisis pengaruh konflik pekerjaan keluarga terhadap stres kerja dengan dukungan sosial sebagai variabel moderasi (Studi kasus pada guru kelas 3 Smp Negeri Di Kabupaten Kendal). Tesis. Program Pascasarjana Universitas Diponegoro. Diunduh dari http://eprints.undip.ac.id/15215/1/Afina_Murtiningrum.pdf
  6. Nasir, A., dan Muhith, A. (2011). Dasar-dasar keperawatan jiwa. Jakarta: Salemba Medika
  7. National Safety Council. (2004). Manajemen stres. Jakarta: Buku Kedokteran EGC
  8. Potter, P.A., dan Perry, A.G. (2005). Fundamental of nursing. (ed. ke-3). Missouri: Mosby, Inc
  9. Prabawati, R. (2012). Hubungan beban kerja mental dengan stres kerja pada perawat bagian rawat inap RSJD Dr. R. M. Soedjarwadi Klaten. Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret
  10. Ratnaningrum, Cilik. (2012). Tingkat stres perawat di ruang psikiatri intensif rumah sakit dr. H. Marzoeki Mahdir bogor. Skripsi. Universitas Indonesia
  11. Ratri, M.S.S., dan Parmitasari, D.L.N. (2014). Coping stress pada beban kerja perawat ruang Unit Pelayanan Intensive Psikiatri (UPIP) dan ruang kresna Di RSJD DR. Amino Gondohutomo Semarang. Psikodimensia, 1-16
  12. Robbins, P. S., dan Judge, T.A. (2011). Perilaku organisasi: Organizational behaviour. Jakarta: Salemba Empat
  13. Safaria, T. (2005). Interpersonal intelligence: Metode pengembangan kecerdasan interpersonal. Yogyakarta: Amara Books
  14. Sheldon, L. K. (2010). Komunikasi untuk keperawatan berbicara dengan pasien. Jakarta : Erlangga
  15. Taylor, S. E. (2012). Health psychology. New York: Mc Graw Hill

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.