skip to main content

PENGALAMAN BIKSU DALAM MEMPRAKTIKKAN MINDFULNESS (SATI/ KESADARAN PENUH)

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 30 Apr 2015.

Citation Format:
Abstract
Mindfulness merupakan suatu latihan spiritual yang berkembang di dunia barat dan menjadi terapi-terapi psikologis semenjak tahun 1970-an (Young, 2013; Silarus, 2013). Mindfulness bersumber utama dari tradisi Buddha, yaitu definisi dari istilah ‘sati’ (Mace, 2008). Penelitian ini ingin melihat bagaimana biksu, sebagai pelaku spiritual agama Buddha, memaknai praktik mindfulness Buddhisme (sati/ kesadaran penuh). Tujuan penelitian ini adalah memahami makna praktik mindfulness bagi biksu dalam kehidupannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian fenomenologi. Metode fenomenologi digunakan karena berpusat pada keunikan pengalaman subjek sebagai sumber data tunggal. Teknik analisis yang digunakan adalah Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). IPA digunakan karena tahap-tahap analisisnya yang membuat peneliti dapat menginterpretasikan data secara unik, rinci serta mendalam. Subjek yang berpartisipasi dalam penelitian ini sebanyak dua orang, yang merupakan biksu-biksu dari kota Semarang dan Ampel. Subjek dipilih berdasarkan kriteria sebagai berikut: telah menjadi biksu selama 2 tahun atau lebih, mempelajari dan berlatih mindfulness serta menerapkannya dalam keseharian. Penggalian data digunakan dengan teknik wawancara semi-terstruktur. Peneliti menemukan bahwa selama proses menemukan makna praktik mindfulness, kedua subjek melalu tahapan yang terdiri dari: (1) dinamika perjalanan menuju pandangan terang; (2) pemaknaan konsep mindfulness; dan (3) penghayatan mindfulness dalam kehidupan. Penelitian ini sampai pada kesimpulan bahwa makna praktik mindfulness bagi biksu adalah sebuah sarana untuk dapat mengembangkan diri menuju kebijaksanaan. Setiap subjek menjalani berbagai pengalamannya untuk mencapai tujuan tertinggi agama Buddha yaitu memperoleh pembebasan. Peneliti juga menemukan adanya peran guru selama proses latihan dan fleksibilitas bertindak sebagai hasil dari latihan mindfulness yang akhirnya membuat subjek lebih bisa menghadapi kehidupan secara efektif.
Fulltext View|Download
Keywords: mindfulness / sati, monks, Buddhis

Article Metrics:

  1. Alidina, S. (2010). Mindfulness for dummies. West Sussex: John Wiley & Sons, Ltd
  2. Analayo. (2012). Satipatthana: Jalan langsung ke tujuan. Jakarta: Karaniya
  3. Ariyesako. (1998). The bhikkus’s rules’s : A guide for laypeople. Australia: Sanghaluka Forest Hermitage
  4. Baer, R.A. (2003). Mindfulness training as a clinical intervention: A conceptual and empirical review. Clinical Psychology Science and Practice, 10(2), 125-143
  5. Barnes, S., Brown, K. W., Krusemark, E., Campbell, W. K., & Rogge, R. D. (2007). The role of mindfulness in romantic relationship satisfaction and responses to relationship stress. Journal of Marital and Family Therapy, 33(4), 482-500
  6. Bishop, S. R., Lau, M., Shapiro, S., Carlson, L., Anderson, N. D., Carmody, J., Segal, Z. V., Abbey, S., Speca, M., Velting, D., & Devins, G. (2004). Mindfulness: A proposed operational definition. Clinical Psychology: Science and Practice, 11(3), 230-241, doi: 10.1093/clipsy/bph077
  7. Bodhi. (2011). What does mindfulness really mean? A canonical perspective. Contemporary Buddhism: An Interdiciplinary Journal, 12(1), 19-39
  8. Buswell Jr, R. E. (Ed.). (2004). Encyclopedia of Buddhism A-L (2004 ed. Vol. 1). New York: Macmillan Reference
  9. Carter, O. L., Presti, D. E., Callistemon, C., Ungerer, Y., Liu, G. B., & Pettigrew, J. D. (2005). Meditation alters perceptual rivalry in tibetan buddhist monks. Current Biology, 15(11), R412-R413
  10. Crane, R. (2009). Mindfulness-based cognitive therapy. East Sussex: Routledge
  11. Cremers, A. (1986). Menjadi diri sendiri: Pendekatan psikologi analitis. Jakarta: PT Gramedia
  12. Fromm, E. (2005). The art of loving : Memaknai hakikat cinta. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
  13. Frankl, V. E. (1984). Man’s search for meaning, revised and updated. New York : Washington Square Press
  14. Grossman, P., Niemann, L., Schmidt, S., & Walach, H. (2004). Mindfulness-based stress reduction and health benefits: A meta analysis. Elsevier Journal of Psychosomatic Research, 57, 35-43
  15. Hanh, T. N. (1987). The miracle of mindfulness: A manual on meditation. Massachusetts: Beacon Press
  16. Hayes, S. C., Strosahl, K. D, & Wilson, K. G. (2003). Acceptance and commitment theraphy. London : The Guilford Press
  17. Irons, E. A. (ed.). (2008). Encyclopedia of Buddhism (2008 ed.). New York: Facts on Files
  18. Kabat-Zinn, J. (2012). Mindfulness for beginners: Reclaiming the present moment – and you. Canada: Sounds True
  19. Lestari, Y. R. (2008). Pelatihan mindfulness untuk menurunkan depresi pada penderita lupus. Tesis, S2 Psikologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
  20. Maslow, A. H. (2013). A theory of human motivation. US: Rough Draft Printing
  21. Mace, C. (2008). Mindfulness and mental health: Therapy, teory, and science. East Sussex: Routledge
  22. Rinpoche, Y. M. (2010). Kebijaksanaan yang membahagiakan. Alih Bahasa: Hendra Lim. Jakarta: Karaniya
  23. Salmon, P., Sephton S., Weissbecke I., Hower K., Ulmer C., & Studts, J. (2004). Mindfulness Meditation in Clinical Practice. Cignitive and Behavioural Practice, 11, 434-46
  24. Sandoz, E. K., Wilson, K. G., & Dufrene, T. (2010). Acceptance and commitment therapy for eating disorders : A process focused guide to treating anorexia and bulimia. Oakland : New Harbinger Publications, Inc
  25. Santrock, J.W. (2002). Life span development: Perkembangan masa hidup. Edisi 5, Jilid 1. Alih bahasa: Juda Damanik & Ahmad Chusairi. Jakarta: Penerbit Erlangga
  26. Saphiro, S. L., Kirk, W. B., & Biegel, G. M. B. (2007). Teaching Self-Care to Caregivers: Effects of Mindfulness-Based Stress Reduction on The Menta; Health of Therapists in Training. Training and Education in Professional Psychology, 1(2), 105-115
  27. Sayadaw, M. (1990). Satipatthana vipassana: Insight through mindfulness. London: Buddhist Publication Society
  28. Smith, J. A., Flowers, P., & Larkin, M. (2009). Interpretative phenomenological analysis: Theory, method, and research. London: Sage Publications
  29. Smith, J. A. (2009). Psikologi kualitatif : Panduan praktis metode riset. Alih Bahasa: Budi Santosa.Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  30. Silarus, A. (2013). Sejarah mindfulness. Diambil dari http://adjiesilarus.com/sejarahmindfulness/
  31. Spillane, J. J. (2003). Time management. Yogyakarta: Kanisius
  32. Subono, N. I. (2010). Erich fromm: Psikologi sosial materialis yang humanis. Depok: Kepik Ungu
  33. Taylor, S.E., Peplau, L.A, & Sears, D.O. (2009). Psikologi sosial edisi XII. Alih Bahasa: Tri Wibowo, B.S. Jakarta: Kencana
  34. Thera, N. (2014). The heart of buddhist meditation: The buddhis way of mindfulness. London : Buddhist Publication Society
  35. Willig, C. (2013). Introducing qualitative research in psychology. New York: Mc-Graw Hill
  36. Young, S. (2012). What is mindfulness. Diambil dari http://www.shinzen.org/Articles/ WhatIsMindfulness_SY_Public.pdf

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.