skip to main content

Karakteristik Elemen Fisik Sebagai Fasilitas Penunjang Wisata di Kampung Batik Semarang

*Azarine Intan Yusriya  -  PT. Real Media Lab, Bogor, Indonesia
Rina Kurniati  -  Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Kampung Batik is located in Rejomulyo Village, East Semarang District, Semarang City. Kampung Batik has a strategic location because it is close to leading tourist destinations in the city of Semarang, namely the Old City and the Semarang Old City Museum. The community in Kampung Batik is also a friendly community and has a high spirit to develop Kampung Batik. Although it has potential, the current condition of tourism supporting facilities in Kampung Batik still does not fully meet the needs of tourists. Therefore, identification of the elements of physical design in Kampung Batik is carried out, where these elements are related to tourism amenities / tourism support facilities that are able to meet the needs of tourists. The physical design elements include regional circulation elements, regional signage elements, regional street furniture elements, regional vegetation elements, and elements of regional support facilities. It is known that Kampung Batik has these elements, but not all of the existing elements have good conditions, in accordance with the guidelines, or according to the needs of tourists.
Fulltext View|Download
Keywords: Elemen Perancangan Fisik, Fasilitas Penunjang Wisata, Kampung Batik

Article Metrics:

  1. Afreliyanti, S. (2015). Mengungkap Sejarah dan Motif Batik Semarang serta Pengaruh terhadap Masyarakat Kampung Batik Tahun 1970-1998. Journal of Indonesian History, 3 (2)
  2. Dewati, R., & Rahdriawan, M. (2019). Kajian Peran Pengembangan Masyarakat Dalam Mendukung Pariwisata Kampung Batik Rejomulyo Semarang. Jurnal Teknik PWK, 8(3), 148-160
  3. Febriani, D. D., & Yayi Arsandrie, S. T. (2018). Dasar-Dasar Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (DP3A) Perencanaan dan Perancangan Kawasan Desa Wisata Gitar Baki Sukoharjo (Pendeketan Arsitektur Neo Vernakular). Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta
  4. Hadi, W. (2019). Menggali Potensi Kampung Wisata di Kota Yogyakarta sebagai Daya Tarik Wisatawan. Journal of Tourism and Economic, 2 (2), 129-139. doi: 10.36594/jtec.v2i2.39
  5. Hakim, R. (2003). Unsur Unsur dalam Perencanaan Arsitektur Lansekap. Jakarta: Bumi Aksara
  6. Kawulusan, M., & Warouw, F. (2017). Perancangan Public Landmark Pada Ruang Terbuka Publik. Jurnal Media Matrasain, 14 (3), 39 - 51
  7. Lynch, K. (1984). The Image of The City. Cambridge: MIT Press
  8. Ma'aruf, Z. (2016, Oktober). Tanggapan Pengunjung tentang Fasilitas Street Furnitures di Kawasan Wisata Hapanasa Kabupaten Rokan Hulu. JOM FISIP, 3 (2)
  9. María José Ruiz-Ortega, et. al. (2021). Innovation Capability and Pioneering Orientation in Peru’s Cultural Heritage Tourism Destinations: Conflicting Environmental Effects. Journal of Hospitality and Tourism Management, 441 - 450. doi: https://doi.org/10.1016/j.jhtm.2021.07.012
  10. Nurhalimah, D., & Mutiari, I. (2020). Pengembangan Wisata Kampung Lukis Sangkrah Sebagai Wisata Edukasi dan Rekreasi. Surakarta: Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta
  11. Pauwah, Y., Sela, R. L., Rogi, O. H., & Kumurur, V. A. (2013). Persepsi dan Preferensi Pengunjung Terhadap Kawasan Wisata Pantai Malalayang. Sabua: Jurnal Lingkungan Binaan dan Arsitektur, 5, 16-27
  12. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat No. 32 Tahun 2006
  13. Peraturan Gubernur Jawa Tengah No. 53 Tahun 2019
  14. Peraturan Walikota Semarang Nomor 22 Tahun 2018
  15. Pertiwi, M. N. (2014). Fungsi Paguyuban Kampung Batik dalam Pelestarian Batik Semarang di Kota Semarang. Solidarity: Journal of Education, Society and Culture, 3(1)
  16. Putri, M. N. (2016). Revitalisasi Kampung Wisata Tahunan di Kelurahan Umbulharjo Yogyakarta Studi Rancang Kampung Wisata Berdasarkan Prinsip Tahapan Kebudayaan. Doctoral dissertation, UAJY
  17. Said, F., Wahidayat, A., Andayani, D. D., Harifuddin, & Salam, R. (2017). Pengembangan Daya Tarik Wisata melalui Perancangan Peta Wisata Pantai Berbasis Google SketchUp. Jurnal Pekommas, 2 (2), 185 - 192
  18. Shirvani, H. (1985). The Urban Design Process. Van Nostrand Reinhold Company
  19. Subiakto. (2009). Preferensi Pengguna dan Penyedia Jasa Terhadap Sistem Jaringan Transportasi Jalan (JTJ) yang Mendukung Pelabuhan di Kabupaten Belitung (Studi Kasus: Pelabuhan Tanjungpandan dan Pelabuhan Tanjung Ru). Program Pasca Sarjana Magister Pembangunan Wilayah dan Kota Universitas Diponegoro, Semarang
  20. Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta
  21. Tamara, A. P., & Rahdriawan, M. (2018). Kajian Pelaksanaan Konsep Kampung Tematik di Kampung Hidroponik Kelurahan Tanjung Mas Kota Semarang. Jurnal Wilayah dan Lingkungan, 6 (1), 40 - 57
  22. Tamaya, V., Sulandari, S., & Lituhayu, D. (2013). Optimalisasi Kampung Batik dalam Mengembangkan Industri Batik Semarangan di Kota Semarang. Journal of Public Policy and Management Review
  23. Weng, et. al. (2020). The effect of tour interpretation on perceived heritage values: A comparison of tourists with and without tour guiding interpretation at a heritage destination. Journal of Destination Marketing & Management
  24. Widodo. (2019). Metodologi Penelitian Populer & Praktis. Depok: Rajawali Pers

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.