BibTex Citation Data :
@article{JTP43970, author = {Benami Sembiring and Untung Budiarto and Parlindungan Manik}, title = {Analisis Pengaruh Variasi Kuat Arus Listrik dan Posisi Pengelasan Shielded Metal Arc Welding (SMAW) Terhadap Kekuatan Material Baja Karbon Sedang}, journal = {Jurnal Teknik Perkapalan}, volume = {12}, number = {2}, year = {2024}, keywords = {Arus listrik Listrik; Posisi Pengelasan; SMAW; Baja ST 60; Uji Tarik; Uji Impak}, abstract = { Abstrak Proses pengelasan SMAW merupakan teknik penyatuan material di mana dua atau lebih bahan digabungkan dengan memakai elektroda sebagai sumber panas untuk melelehkan material bajat. Kekuatan sambungan pengelasan dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, termasuk perubahan arus listrik dan posisi pengelasan. Perubahan dalam arus listrik memiliki dampak yang signifikan pada kekuatan hasil pengelasan karena perbedaan panas yang dihasilkan oleh masing-masing arus listrik. Selain itu, posisi pengelasan berperan dalam menentukan letak atau orientasi gerakan elektroda pada pengelasan, walaupun pemilihan posisi pengelasan bergantung pada karakteristik objek kerja yang akan dilas. Pengujian dilakukan melalui uji tarik sesuai standar ASTM E8 dan uji impak metode Charpy sesuai standar ASTM E23. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi perbedaan nilai uji tarik dan uji impak dengan variasi arus listrik 100A, 120A, dan 140A, serta posisi 2G dan 3G. Untuk penelitian ini material yang digunakan yaitu baja ST 60 dengan ketebalan 10 mm dan elektroda E7018 berdiameter 3,2 mm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai ratarata tegangan tarik tertinggi terdapat pada arus listrik 100A dan posisi 2G sebesar 798,29 MPa, dengan nilai regangan paling tinggi sebesar 4,30%. Selain itu, nilai modulus elastisitas tertinggi terdapat pada arus listrik 100A dan posisi 3G, yaitu sebesar 143,49 GPa. Nilai impak terbaik dihasilkan dari arus listrik 100A pada posisi 2G sebesar 1,37 J/ 𝑚𝑚 2 . }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval/article/view/43970} }
Refworks Citation Data :
Proses pengelasan SMAW merupakan teknik penyatuan material di mana dua atau lebih bahan digabungkan dengan memakai elektroda sebagai sumber panas untuk melelehkan material bajat. Kekuatan sambungan pengelasan dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, termasuk perubahan arus listrik dan posisi pengelasan. Perubahan dalam arus listrik memiliki dampak yang signifikan pada kekuatan hasil pengelasan karena perbedaan panas yang dihasilkan oleh masing-masing arus listrik. Selain itu, posisi pengelasan berperan dalam menentukan letak atau orientasi gerakan elektroda pada pengelasan, walaupun pemilihan posisi pengelasan bergantung pada karakteristik objek kerja yang akan dilas. Pengujian dilakukan melalui uji tarik sesuai standar ASTM E8 dan uji impak metode Charpy sesuai standar ASTM E23. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi perbedaan nilai uji tarik dan uji impak dengan variasi arus listrik 100A, 120A, dan 140A, serta posisi 2G dan 3G. Untuk penelitian ini material yang digunakan yaitu baja ST 60 dengan ketebalan 10 mm dan elektroda E7018 berdiameter 3,2 mm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai ratarata tegangan tarik tertinggi terdapat pada arus listrik 100A dan posisi 2G sebesar 798,29 MPa, dengan nilai regangan paling tinggi sebesar 4,30%. Selain itu, nilai modulus elastisitas tertinggi terdapat pada arus listrik 100A dan posisi 3G, yaitu sebesar 143,49 GPa. Nilai impak terbaik dihasilkan dari arus listrik 100A pada posisi 2G sebesar 1,37 J/𝑚𝑚2.
Last update:
Jurnal Teknik Perkapalan oleh http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval disebarluaskan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License