BibTex Citation Data :
@article{JTP42859, author = {Syarifah Nadya Nurul Hikmah}, title = {Penjadwalan Ulang Menggunakan Critical Path Method (CPM) dan Time Cost Trade Off (TCTO) pada Proyek Reparasi Kapal Camara Nusantara 5}, journal = {Jurnal Teknik Perkapalan}, volume = {12}, number = {1}, year = {2024}, keywords = {Penjadwalan Ulang; CPM; TCTO; Reparasi Kapal}, abstract = { Pada pelaksanaan proyek reparasi, masih terdapat kemungkinan terjadi keterlambatan seperti dalam proyek perbaikan kapal Camara Nusantara 5. Perhitungan diperlukan untuk mempercepat penyelesaian proyek sehingga mendapatkan waktu dan biaya optimal. Metode yang digunakan untuk mempercepat proyek adalah Critical Path Method (CPM) dan Time Cost Trade Off (TCTO). Metode ini dapat digunakan untuk mengatasi masalah keterlambatan dengan menambah alternatif lebih spesifik seperti tenaga kerja, jam kerja, dan lain-lain dengan biaya tambahan yang minimum pada aktivitas kritis. Alternatif percepatan dilakukan dengan menambah durasi jam kerja 1 sampai 4 jam dan penambahan tenaga kerja. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, didapatkan bahwa percepatan durasi paling optimal adalah penambahan jam kerja (lembur) selama 1 jam dan penambahan tenaga kerja sebanyak 5 orang yang menghasilkan percepatan dari durasi normal 31 hari menjadi 17 hari dengan efisiensi waktu 45%, serta pengurangan biaya sebesar Rp 23.640.000 atau sekitar 4,9% dibandingkan biaya normal Rp 478.050.000 menjadi Rp 454.410.000. }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval/article/view/42859} }
Refworks Citation Data :
Pada pelaksanaan proyek reparasi, masih terdapat kemungkinan terjadi keterlambatan seperti dalam proyek perbaikan kapal Camara Nusantara 5. Perhitungan diperlukan untuk mempercepat penyelesaian proyek sehingga mendapatkan waktu dan biaya optimal. Metode yang digunakan untuk mempercepat proyek adalah Critical Path Method (CPM) dan Time Cost Trade Off (TCTO). Metode ini dapat digunakan untuk mengatasi masalah keterlambatan dengan menambah alternatif lebih spesifik seperti tenaga kerja, jam kerja, dan lain-lain dengan biaya tambahan yang minimum pada aktivitas kritis. Alternatif percepatan dilakukan dengan menambah durasi jam kerja 1 sampai 4 jam dan penambahan tenaga kerja. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, didapatkan bahwa percepatan durasi paling optimal adalah penambahan jam kerja (lembur) selama 1 jam dan penambahan tenaga kerja sebanyak 5 orang yang menghasilkan percepatan dari durasi normal 31 hari menjadi 17 hari dengan efisiensi waktu 45%, serta pengurangan biaya sebesar Rp 23.640.000 atau sekitar 4,9% dibandingkan biaya normal Rp 478.050.000 menjadi Rp 454.410.000.
Last update:
Jurnal Teknik Perkapalan oleh http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval disebarluaskan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License