BibTex Citation Data :
@article{JTP41379, author = {Syamil Fahmi and Imam Pujo Mulyatno and Ahmad Fauzan Zakki}, title = {Penerapan Critical Chain Project Management (CCPM) dalam Percepatan Proyek Reparasi KT. Selat Legundi II – 206 dengan Variasi Pemotongan Safety Time}, journal = {Jurnal Teknik Perkapalan}, volume = {11}, number = {4}, year = {2023}, keywords = {Critical Chain Project Management (CCPM); Safety Time; Buffer; Biaya Tenaga Kerja}, abstract = { Metode Critical Chain Project Management (CCPM) adalah pendekatan manajemen proyek berdasarkan Theory of Constraints untuk mengevaluasi durasi proyek dengan mempertimbangkan keterkaitan antar aktivitas, kebutuhan sumber daya, dan lain-lain. Analisa ini menerapkan buffer proyek pada rantai jalur kritis untuk mengantisipasi keterlambatan. Pada reparasi KT. Selat Legundi II – 206 durasi normal 24 hari, setelah dianalisa menggunakan metode CCPM dengan pemotongan safety time sebesar 50% dengan software menjadi 12 hari, biaya tenaga kerja menjadi Rp 67.050.000, yaitu sama dengan biaya normal, tetapi saat buffer time 9 hari dikonsumsi, maka terjadi kenaikan harga sebesar 38,3% atau menjadi Rp 92.700.000. Saat dianalisa menggunakan metode CCPM dengan pemotongan safety time sebesar 20% dengan software menjadi 20 hari, biaya tenaga kerja mengalami kenaikan 14,3% atau menjadi Rp 76.650.000, tetapi saat buffer time 4 hari dikonsumsi, maka terjadi kenaikan harga sebesar 31,3% atau menjadi Rp 88.050.000. Kedua metode ini lebih efisien dari segi waktu tetapi mengalami kenaikan dari segi biaya. }, pages = {38--47} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval/article/view/41379} }
Refworks Citation Data :
Metode Critical Chain Project Management (CCPM) adalah pendekatan manajemen proyek berdasarkan Theory of Constraints untuk mengevaluasi durasi proyek dengan mempertimbangkan keterkaitan antar aktivitas, kebutuhan sumber daya, dan lain-lain. Analisa ini menerapkan buffer proyek pada rantai jalur kritis untuk mengantisipasi keterlambatan. Pada reparasi KT. Selat Legundi II – 206 durasi normal 24 hari, setelah dianalisa menggunakan metode CCPM dengan pemotongan safety time sebesar 50% dengan software menjadi 12 hari, biaya tenaga kerja menjadi Rp 67.050.000, yaitu sama dengan biaya normal, tetapi saat buffer time 9 hari dikonsumsi, maka terjadi kenaikan harga sebesar 38,3% atau menjadi Rp 92.700.000. Saat dianalisa menggunakan metode CCPM dengan pemotongan safety time sebesar 20% dengan software menjadi 20 hari, biaya tenaga kerja mengalami kenaikan 14,3% atau menjadi Rp 76.650.000, tetapi saat buffer time 4 hari dikonsumsi, maka terjadi kenaikan harga sebesar 31,3% atau menjadi Rp 88.050.000. Kedua metode ini lebih efisien dari segi waktu tetapi mengalami kenaikan dari segi biaya.
Last update:
Jurnal Teknik Perkapalan oleh http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval disebarluaskan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License