*Eka Mellyana Nur Anggraini
-
Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia
Imam Pujo Mulyatno
-
Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia
Eko Sasmito Hadi
-
Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia
Abstract
Dalam pelaksanaan pekerjaan galangan seringkali terdapat kendala yang menyebabkan penyelesaian proyek tertunda, sehingga diperlukan alternatif untuk meminimalisir adanya keterlambatan proyek. Tujuan penelitian ini mendapatkan percepatan durasi dan biaya optimal dengan opsi alternatif penambahan jam kerja lembur dan penambahan tenaga kerja. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk merencanakan penjadwalan adalah Ranked Positional Weight Method (RPWM). RPWM digunakan untuk mendapatkan nilai line balancing proyek reparasi kapal SPOB Khaira dengan memperhitungkan besarnya nilai total float untuk menentukan pekerjaan kritis. Hasil perhitungan pada 13 aktivitas pekerjaan jalur kritis (total float bernilai 0) dengan RPWM menghasilkan nilai efisiensi lintasan 100%. Hasil analisa dengan alternatif penambahan jam kerja lembur selama 4 jam mengalami percepatan durasi 10,00% atau 3 hari lebih cepat dari total durasi normal 30 hari menjadi 27 hari dengan penambahan biaya 43,80% yaitu sebesar Rp. 6.360.000,00, sedangkan dengan alternatif penambahan tenaga kerja mengalami percepatan durasi 26,67% atau 8 hari lebih cepat dan penambahan biaya 11,59% yaitu sebesar Rp. 1.070.000,00 sehingga dapat disimpulkan penjadwalan dengan alternatif penambahan tenaga kerja lebih efektif dan optimal dibandingkan penambahan jam kerja kerja lembur.