skip to main content

Analisis Pengaruh Variasi Sudut Kampuh Double V Pada Sambungan Las SMAW (Shield Metal Arc Welding) Baja St 37 Terhadap Kekuatan Tarik, Tekuk dan Impact

*Gilas Dwi Maylano  -  Department of Naval Architecture, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia
Untung Budiarto  -  Department of Naval Architecture, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia
Ari Wibawa Budi Santosa  -  Department of Naval Architecture, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Baja ST 37 merupakan material yang banyak digunakan dalam proses manufaktur, terlebih pada pembangunan kapal. Banyaknya jenis baja menunjukkan variasi bahan yang bisa digunakan sebagai pilihan material lambung kapal salah satunya baja ST 37. Pengelasan SMAW, kampuh double v-butt joint dengan variasi sudut dilakukan dalam penelitian ini. Kemudian dilakukan uji Tarik dengan standar ASTM E8, uji tekuk dengan standar ASTM E19014, uji impak dengan standar ASTM E23 sebagai metode dalam penelitian. Melalui pengujian didapatkan nilai rata rata tegangan tarik paling besar yaitu 492.35 N/mm² pada sudut 60°. Tegangan tekuk didapatkan nilai rata rata paling besar 934.80 N/mm² pada sudut 50°. Kekuatan impak didapatkan nilai rata rata paling besar yaitu 2.79 J/m untuk sudut 50°. Setelah dilakukan pengujian, dapat disimpulkan bahwa baja ST 37 memenuhi standar minimal yang ditetapkan oleh BKI dan bisa digunakan sebagai material lambung kapal.

Fulltext View|Download
Keywords: Baja ST 37, las SMAW, double v-butt joint, uji tarik, uji tekuk, uji impact
  1. Z. Muhsin, Suardy, and Suryadi, “Analisis Perbandingan Kualitas Las SMAW Kampuh V dengan Uji Bending pada Baja ST 37,” pp. 45–56, 2018, [Online]. Available: https://ojs.unm.ac.id/teknologi/article/view/7860/4580
  2. M. Nofri and T. Acang, “Analisis Sifat Mekanika Baja SKD 61 Dengan Baja ST 41 Dilakukan Hardening Dengan Variasi Temperatur,” Bina Tek., vol. 13, no. 2, pp. 189–199, 2017, [Online]. Available: https://ejournal.upnvj.ac.id/index.php/BinaTeknika/article/view/1322
  3. A. Rahim and Burmawi, “Pengaruh Kuat Arus Pengelasan Terhadap Kekuatan Tarik Baja Karbon ST 37 Menggunakan Metal Inert Gas,” Fak. Teknol. Ind. Univ. Bung Hatta, vol. 16, 2020
  4. L. Ketaren, “Analisa Pengaruh Variasi Kampuh Las dan Arus Listrik Terhadap Kekuatan Tarik Dan Struktur Mikro Sambungan Las GMAW (Gas Metal ARC Welding) Pada Aluminium 6061,” J. Tek. Perkapalan, vol. 7, no. 4, pp. 345–354, 2019
  5. Yassyir Maulana, “Analisis Kekuatan Tarik Baja St37 Pasca Pengelasan Dengan Variasi Media Pendingin Menggunakan Smaw,” J. Tek. Mesin UNISKA, vol. 2, no. 1, pp. 1–8, 2016
  6. A. Ardiyanto, “Pengaruh Variasi Sudut Kampuh dan Kuat Arus terhadap Kekuatan Tarik Alumunium 6061 pada Pengelasan Tungsten Inert Gas (Tig).,” J. Tek. MesinTeknik Mesin, 2017
  7. F. Budhi and T. Hamzah, “Ndt Examination Hasil Pengelasan Smaw Dengan Variasi Merek Elektroda E6013,” junal konversi energi dan Manuf. UNJ, pp. 136–143, 2014
  8. A. Sam and C. Nugraha, “Kekuatan Tarik Dan Bending Sambungan Las Pada Material Baja Sm 490 Dengan Metode Pengelasan Smaw Dan Saw,” J. Mek. Januari, vol. 6, no. 2015, pp. 550–555, 2015
  9. BKI, Rules for Welding, vol. VI. 2019

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.