BibTex Citation Data :
@article{JTP26750, author = {Tri Sudarminto and Imam Mulyatno and Ari Budi santosa}, title = {Implementasi Perbandingan Critical Chain Project Management dengan Critical Path Method Repowering Kapal MV. Sinar Ambon}, journal = {Jurnal Teknik Perkapalan}, volume = {8}, number = {2}, year = {2020}, keywords = {}, abstract = { Repowering kapal merupakan penggantian mesin induk kapal . Kegiatan kapal ini memakan waktu yang cukup lama karena melihat kondisi kapasitas galangan serta minimnya pengalaman terhadap proyek terseb ut sehingga perlu adanya perencanaan penjadwalan. M etode Critical Path Method (CPM) paling sering digunakan sebagai analisa penjadwalan proyek . Namun kenyataan yang terjadi di lapangan, perencanaan menggunakan CPM ataupun metode lain dinilai kurang efisien karena menambahkan buffer time yang menyebabkan durasi proyek bertambah. Sesuai dengan masalah tersebut , telah berkembang metode baru untuk merencanakan penjadwalan yaitu Critical Chain Project Managemen t (CCPM). CCPM adalah metode penjadwalan baru yang dapat menjadi alternatif solusi baru dari permasalahan tersebut. Metode ini ditempuh dengan cara menghilangkan multitasking, student syndrome, parkinson’s law serta memberi buffer di akhir proyek. Pada tugas akhir ini dilakukan perbandingan durasi hasil penerapan metode CCPM dengan metode CPM pada studi kasus perbaikan kapal di PT. YWTS. Penjadwalan awal proyek menggunakan metode tradisional berupa gantt chart yang kemudian di-breakdown lebih detail dan lengkap dengan hubungan antar aktivitasnya ke dalam bentuk CPM, dan kemudian akan dibandingkan dengan durasi hasil dari penjadwalan CCPM yang telah menghilangkan multitasking, menghilangkan Safety time pada tiap aktivitas dan memberi buffer dalam pengerjaannya. Berdasarkan hasil analisa, bahwa durasi CCPM lebih cepat 11,5 hari dibandingkan dengan CPM . }, pages = {222--230} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval/article/view/26750} }
Refworks Citation Data :
Repowering kapal merupakan penggantian mesin induk kapal. Kegiatan kapal ini memakan waktu yang cukup lama karena melihat kondisi kapasitas galangan serta minimnya pengalaman terhadap proyek tersebut sehingga perlu adanya perencanaan penjadwalan. Metode Critical Path Method (CPM) paling sering digunakan sebagai analisa penjadwalan proyek. Namun kenyataan yang terjadi di lapangan, perencanaan menggunakan CPM ataupun metode lain dinilai kurang efisien karena menambahkan buffer time yang menyebabkan durasi proyek bertambah. Sesuai dengan masalah tersebut, telah berkembang metode baru untuk merencanakan penjadwalan yaitu Critical Chain Project Management (CCPM). CCPM adalah metode penjadwalan baru yang dapat menjadi alternatif solusi baru dari permasalahan tersebut. Metode ini ditempuh dengan cara menghilangkan multitasking, student syndrome, parkinson’s law serta memberi buffer di akhir proyek. Pada tugas akhir ini dilakukan perbandingan durasi hasil penerapan metode CCPM dengan metode CPM pada studi kasus perbaikan kapal di PT. YWTS. Penjadwalan awal proyek menggunakan metode tradisional berupa gantt chart yang kemudian di-breakdown lebih detail dan lengkap dengan hubungan antar aktivitasnya ke dalam bentuk CPM, dan kemudian akan dibandingkan dengan durasi hasil dari penjadwalan CCPM yang telah menghilangkan multitasking, menghilangkan Safety time pada tiap aktivitas dan memberi buffer dalam pengerjaannya. Berdasarkan hasil analisa, bahwa durasi CCPM lebih cepat 11,5 hari dibandingkan dengan CPM.
Last update:
Jurnal Teknik Perkapalan oleh http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval disebarluaskan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License