BibTex Citation Data :
@article{JTP24463, author = {Ian Sihombing and Sarjito Jokosiworo and Berlian Arswendo Adietya}, title = {Pengaruh Posisi Pengelasan dan Bentuk Kampuh Terhadap Kekuatan Tarik dan Mikrografi Sambungan Las Metal Inert Gas (MIG) Pada Aluminium 6061 Sebagai Bahan Material Kapal}, journal = {Jurnal Teknik Perkapalan}, volume = {7}, number = {4}, year = {2019}, keywords = {Aluminium 6061; Pengelasan MIG; Posisi Pengelasan; Kampuh Las; Tarik; Mikrografi}, abstract = { Aluminium 6061 merupakan paduan antara magnesium (Mg) dan silicon (Si) yang sangat cocok digunakan untuk rangka konstruksi, khususnya konstruksi dibidang perkapalan. Pada proses penyambungan menggunakan pengelasan, variasi posisi pengelasan dan variasi kampuh las menjadi faktor penting dalam menentukan kekuatan tarik dan struktur mikro sambungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan kekuatan tarik , dan perubahan struktur mikro pada material aluminium 6061 setelah dilakukan pengelasan menggunakan pengelasan MIG dengan variasi posisi yang digunakan yaitu 2G (Horizontal) dan 3G (Vertical) serta variasi kampuh yang digunakan yaitu kampuh V dan kampuh U. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis posisi yang digunakan dan pemilihan kampuh yang tepat sangat berpengaruh untuk kualitas sambungan yang ditinjau dari kekuatannya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengelasan paling baik adalah pengelasan MIG dengan posisi 3G (Vertical) menggunakan kampuh V yaitu memiliki rata-rata tegangan sebesar 164.49MPa, rata-rata regangan sebesar 0,0020 %, dan modulus elastisitas sebesar 51.94 GPa Untuk perubahan struktur mikro yang dihasilkan dari sambungan las aluminium 6061 menggunakan pengelasan MIG dengan posisi 3G (Vertical) menggunakan kampuh V memiliki tingkat kerapatan permukaan yang lebih halus dan lebih baik dibandingkan sambungan las dengan posisi 2G (Horizontal) menggunakan kampuh V, posisi 2G (Horizontal) menggunakan kampuh U, maupun posisi 3G (Vertical) menggunakan kampuh U. Kesimpulan umum yang dapat diambil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ditinjau dari posisi pengelasan, sambungan las menggunakan posisi 3G (Vertical) menghasilkan kualitas sambungan yang lebih baik dari posisi 2G (Horizontal). Sedangkan ditinjau dari bentuk kampuh, sambungan las menggunakan kampuh V menghasilkan kualitas sambungan yang lebih baik dari kampuh U. }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval/article/view/24463} }
Refworks Citation Data :
Aluminium 6061 merupakan paduan antara magnesium (Mg) dan silicon (Si) yang sangat cocok digunakan untuk rangka konstruksi, khususnya konstruksi dibidang perkapalan. Pada proses penyambungan menggunakan pengelasan, variasi posisi pengelasan dan variasi kampuh las menjadi faktor penting dalam menentukan kekuatan tarik dan struktur mikro sambungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan kekuatan tarik, dan perubahan struktur mikro pada material aluminium 6061 setelah dilakukan pengelasan menggunakan pengelasan MIG dengan variasi posisi yang digunakan yaitu 2G (Horizontal) dan 3G (Vertical) serta variasi kampuh yang digunakan yaitu kampuh V dan kampuh U. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis posisi yang digunakan dan pemilihan kampuh yang tepat sangat berpengaruh untuk kualitas sambungan yang ditinjau dari kekuatannya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengelasan paling baik adalah pengelasan MIG dengan posisi 3G (Vertical) menggunakan kampuh V yaitu memiliki rata-rata tegangan sebesar 164.49MPa, rata-rata regangan sebesar 0,0020 %, dan modulus elastisitas sebesar 51.94 GPa Untuk perubahan struktur mikro yang dihasilkan dari sambungan las aluminium 6061 menggunakan pengelasan MIG dengan posisi 3G (Vertical) menggunakan kampuh V memiliki tingkat kerapatan permukaan yang lebih halus dan lebih baik dibandingkan sambungan las dengan posisi 2G (Horizontal) menggunakan kampuh V, posisi 2G (Horizontal) menggunakan kampuh U, maupun posisi 3G (Vertical) menggunakan kampuh U. Kesimpulan umum yang dapat diambil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ditinjau dari posisi pengelasan, sambungan las menggunakan posisi 3G (Vertical) menghasilkan kualitas sambungan yang lebih baik dari posisi 2G (Horizontal). Sedangkan ditinjau dari bentuk kampuh, sambungan las menggunakan kampuh V menghasilkan kualitas sambungan yang lebih baik dari kampuh U.
Last update:
Jurnal Teknik Perkapalan oleh http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval disebarluaskan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License