skip to main content

Analisis Teknis Pengaruh Beban Berlebih Perahu Wisata “Wiro Sableng” Rawa Pening Pada Batas Capsizing

*Dicky Putra Novem  -  Departemen Teknik Perkapalan

Citation Format:
Abstract

Perahu wisata “Wiro Sableng” Rawa Pening merupakan perahu wisata tradisional yang digunakan untuk kegiatan
pariwisata di Danau Rawa Pening Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Kapal ini dibuat dengan cara tradisional
menggunakan bahan kayu surian yang tidak diketahui faktor keselamatan terkait dengan stabilitas. Stabilitas yang
dimaksud ditinjau berdasarkan kelebihan jumlah penumpang. Berdasarkan fakta ini perlu dilakukan kajian untuk
mencegah kemungkinan terjadi kecelakaan karena kapal dalam kondisi capsizing. Analisis stabilitas dilakukan dengan
memberikan perlakuan beban lebih pada sarat maksimum dalam kondisi layik hingga batas capsizing. Asumsi berat
penumpang dalam perlakuan tersebut adalah 75 Kg perorang. Hasil penelitian menunjukkan jumlah penumpang sebelum
mengalami capsizing adalah 18 orang dalam kondisi duduk, 10 orang 5 orang portside duduk 5 orang starboard berdiri,
10 orang 6 orang depan midship berdiri 4 orang belakang midship duduk, 12 orang 8 orang belakang midship berdiri 4
orang depan midship duduk, 6 orang dalam kondisi berdiri. Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan
IMO code on Intact stability A.749 (18), Ch 3-design criteria applicable to all ships.

Fulltext View|Download
  1. S. Munir, (2014, 15 Januari). “Perahu Oleng
  2. Pemancing Tewas Tenggelam di Rawa
  3. Pening”, Kompas.com. Diakses 27 November
  4. S. Munir, (2017, 14 Oktober). “Pemancing
  5. hilang di Rawa Pening perahu ditemukan
  6. terbalik”, Kompas.com. Diakses 27
  7. November 2018
  8. A. Ranin, (2018, 14 Februari). “Dishub sikapi
  9. keselamatan transportasi air di Rawa Pening”,
  10. suaramerdeka.com. Diakses 27 November
  11. A. Herbowo, D. Chrismianto & M. Iqbal,
  12. “Analisa Fin Stabilizer Terhadap Rolling
  13. Pada Kapal Ferry Ro-Ro 500 GT Dengan
  14. Metode CFD (Computational Fluid
  15. Dynamic),” Jurnal Teknik Perkapalan, vol. 5,
  16. pp. 130-136, 2017
  17. A. W. B. Santosa & I. P. Mulyanto, Pengantar
  18. Ilmu Perkapalan. Semarang: Universitas
  19. Diponegoro, 2012
  20. A. Andilala, W. Amiruddin & A. W. B
  21. Santosa, “Analisa Beban Muatan Maksimum
  22. Yang Diperbolehkan Untuk Keselamatan
  23. Penumpang Pada Kapal Kharisma Jaya,”
  24. Jurnal Teknik Perkapalan, Vol. 5, pp. 792-
  25. , 2017
  26. I. Aditio, E. S. Hadi & Kiryanto, “Analisa
  27. Teknis Dan Ekonomis Pada Kapal Pelayaran
  28. Rakyat "KLM Lestari Budaya" Setelah
  29. Dimodifikasi Menjadi Perahu Wisata,” Jurnal
  30. Teknik Perkapalan, Vol. 6, pp. 1-9, 2018
  31. M. B. H. Iskandar & M. Imron, “Stabilitas
  32. Statis Dan Dinamis Kapal Purse Seine Di
  33. Pelabuhan Perikanan Pantai Lampulo Kota
  34. Banda Aceh Nanggroe Aceh Darussalam,”
  35. Marine Fisheries, Vol. 1, pp. 113-122, 2010
  36. M. A. Amardana, W. Amiruddin & B
  37. Arswendo, “Analisa Teknis dan Ekonomis
  38. Pengaruh Modifikasi Kapal Ikan Menjadi
  39. Kapal Pengolah Ikan,” Jurnal Teknik
  40. Perkapalan, Vol. 5, pp. 758–765, 2017
  41. IMO, “Code on intact stability for all type of
  42. ships covered by IMO instruments,”
  43. Resolution A.749(18). pp. 255–337, 1993
  44. Biro Klasifikasi Indonesia, Peraturan Kapal
  45. Kayu. Jakarta, 1996
  46. E. Nurmianto, Ergonomi Konsep Dasar Dan
  47. Aplikasinya. Surabaya: Guna Widya, 1991
  48. A. Hardjanto, Pengaruh Kelebihan Dan
  49. Pergeseran Muatan Di Atas Kapal Terhadap
  50. Stabilitas Kapal. Jurnal Aplikasi Pelayaran
  51. dan Kepelabuhan, Vol. 1, pp. 1-17, 2010

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.