skip to main content

Analisa Peningkatan Thrust Akibat Penerapan Energy Saving Device pada Kapal Perintis 500 DWT Menggunakan Metode CFD (COMPUTATION FLUID DYNAMIC)

*IHSAN ICHWANSYAH  -  Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Meningkatnya bahan bakar merupakan sumber tenaga utama bagi kapal, maka pelaku dibidang perkapalan terus menerus mencari cara untuk memperkecil kebutuhan bahan bakar, berbagai usaha dilakukan mulai dari desain Bow, penambahan instalasi alat Energy Saving Device (ESD) yang dapat meningkatkan kecepatan kapal karena menurunnya hambatan kapal sehingga mengubah system propulsi kapal.. Pada penelitian  ini analisa propeller direncanakan akan melibatkan interaksi dengan badan kapal yang dimuat secara utuh yaitu penulis akan melakukan analisa peningkatan thrust terhadap kapal perintis 500 DWT akibat penerapan energy saving device menggunakan instalasi jenis Kort Nozzle menggunakan metode CFD (Computation Fluid Dynamic. Nilai Thrust yang di dapat dari perbandingan antara kapal tidak menggunakan ESD dengan kapal yang menggunakan ESD sebesar 68,96%, sedangkan nilai Wake dari perbandingan kedua nya sebesar 93,68%. Dengan hasil tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan Energy Saving Device sangat mempengaruhi hasil dari gaya dorong dan Wake suatu kapal.

 

Fulltext
Keywords: Bahan Bakar; Energy Saving Devic; Kort Nozzle; Thrust; Wake
  1. DAFTAR PUSTAKA
  2. Pena, F. L. dan Soares C. G. 2014. Developments in Maritime Transportation and Exploitation of Sea Resources. CRC Press, Taylor and Francis Group, London
  3. Sidobalok, A. P., D Chrismianto dan M. Iqbal. 2016. Analisa Perbandingan Ulstein X-bow Dengan Bulbous Bow Konvensional Terhadap Nilai Hambatan Total dan Seakeeping Kapal Menggunakan Metode CFD. J. Teknik Perkapalan, 4(1) : 141-151
  4. Molland, A. F., S. R. Turnock dan D. A. Hudson. 2011. Ship Resistance and Propulsion. Cambridge University Press
  5. Gelling J.L. 2006. The Axe Bow: The Shape of Ship to Come, International HISWA Symposium on Yacht Design and Yacht Contruction. The Nederland, Amsterdam
  6. Jong, J. H. D. 2015. A Framework for Energy Saving Device (ESD) Decision Making. Marin: Netherland
  7. Schneekluth, H. dan V. Betram. 1998. Ship Design for Efficiency and Economy. Second Edition: Butterworth Heinemann, Oxford
  8. Putra, D. P., A. Trimulyono dan E. S. Hadi. 2015. Analisa Pengaruh Pemasangan Energy Saving Device (ESD) Propeller Boss Cap Fins (PBCF) dan Kort Nozzle pada Propeller Type B-Series dan Propeller Type AU Terhadap Gaya Dorong Propeller Dengan Metode CFD. J. Teknik Perkapalan, 3(4) : 405 – 417
  9. Kurniawan, A. T. E., D. Chrismianto dan G. Rindo. 2017. Analisa Perbandingan Penggunaan Energy Saving Device (ESD) Propeller Boss Cap Fin pada Propeller Tipe B-Series dengan Variasi Diameter Fin Menggunakan Metode CFD. J. Teknik Perkapalan, 5(1) : 88 – 96
  10. Ridha, N. M. dan I. K. A. P. Utama. 2017. Studi Kasus: Analisa Penerapan Efisiensi Thrust Akibat Penerapan Energy Saving Device pada Kapal Tanker Pertamina (Persero) 40000 LTDW dengan Ansys Fluent Menggunakan Metode Moving Mesh. J. Teknik ITS, 6(1) : 47 – 52
  11. Putra, G. R. dan I. K. A. P. Utama. 2016. Studi Kasus: Penerapan Energy Saving Device dalam Rangka Menaikkan Efisiensi Thrust pada Kapal Tanker Pertamina 40000 Ltdw. J. Teknik ITS, 5(1) : 13 – 17
  12. Rijipkema, D., B. Starke, J. Bosschers. 2013. Numerical Simulation Of Propeller-Hull Intraction and Determination Of The Dffective Wake Field Using A Hybrid RANS-BEM Approach. Third International Symposium on Marine Propullsors smp’13, 421 – 429
  13. Https://www.becker-marine-systems.com/files/content/pdf/product_pdf/Becker_Nozzle.pdf
  14. Diakses pada 09 Mei 2019

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.