BibTex Citation Data :
@article{JTP23741, author = {Maulana Ichsan, Imam Pujo Mulyatno}, title = {Analisa Kekuatan Konstruksi Kapal Terhadap Variasi Panjang Penumpu Dan Sudut Bracket Pada Kapal Perintis 1200 GT}, journal = {Jurnal Teknik Perkapalan}, volume = {7}, number = {3}, year = {2019}, keywords = {Kontruksi; Kekuatan Memanjang; Bracket; Tegangan Maksimum; Air Tenang; Hogging; Sagging}, abstract = { Dengan perkembangan teknologi pembuatan konstuksi kapal, pembuatan bracket pada konstruksi kapal merupakan inovasi untuk meningkatkan kekuatan dalam pembuatan konstruksi kapal. Akan tetapi, belum adanya aturan terperinci terkait panjang penumpu dan sudut bracket serta penelitian lebih lanjut perihal pengaruh dari perubahan tersebut terhadap tegangan maksimum pada konstruksi kapal . Berdasarkan hal diatas, penelitian ini diolah dengan bantuan Software analisa MSC Patran sebagai pembuatan model dan MSC Nastran sebagai analisa untuk mengetahui tegangan maksimum pada kontruksi kapal . Nilai tegangan maksimum pada model yang direncanakan diantaranya 26,3 N/mm 2 , 27,7 N/mm 2 , 29,5 N/mm 2 pada kondisi air tenang, 40,9 N/mm 2 , 43 N/mm 2 , 45,8 N/mm 2 pada kondisi Hogging, dan 59,9 N/mm 2 , 63 N/mm 2 , 67,2 N/mm 2 pada kondisi Sagging . Nilai tegangan maksimum tesebut jika dibandingkan tiap model dan dipresentasekan perubahannya maka perbandingan model 1 dan 2 berpengaruh 4,5% - 5,5%, model 2 dan 3 berpengaruh 6,0% - 6,5%, model 1 dan 3 berpengaruh 10% - 11%. Selain itu, nilai dari tegangan tersebut dibandingkan dengan tegangan izin berdasarkan regulasi BKI dengan hasil semua model yang direncanakan tetap memenuhi tegangan izin tersebut . Berdasarkan penelitian ini, disimpulkan bahwa bracket model 1 dengan ukuran 650 x 500 mm merupakan bracket paling efisien untuk memperkecil tegangan maksimum. }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval/article/view/23741} }
Refworks Citation Data :
Dengan perkembangan teknologi pembuatan konstuksi kapal, pembuatan bracket pada konstruksi kapal merupakan inovasi untuk meningkatkan kekuatan dalam pembuatan konstruksi kapal. Akan tetapi, belum adanya aturan terperinci terkait panjang penumpu dan sudut bracket serta penelitian lebih lanjut perihal pengaruh dari perubahan tersebut terhadap tegangan maksimum pada konstruksi kapal. Berdasarkan hal diatas, penelitian ini diolah dengan bantuan Software analisa MSC Patran sebagai pembuatan model dan MSC Nastran sebagai analisa untuk mengetahui tegangan maksimum pada kontruksi kapal. Nilai tegangan maksimum pada model yang direncanakan diantaranya 26,3 N/mm2 , 27,7 N/mm2 , 29,5 N/mm2 pada kondisi air tenang, 40,9 N/mm2 , 43 N/mm2 , 45,8 N/mm2 pada kondisi Hogging, dan 59,9 N/mm2 , 63 N/mm2 , 67,2 N/mm2 pada kondisi Sagging. Nilai tegangan maksimum tesebut jika dibandingkan tiap model dan dipresentasekan perubahannya maka perbandingan model 1 dan 2 berpengaruh 4,5% - 5,5%, model 2 dan 3 berpengaruh 6,0% - 6,5%, model 1 dan 3 berpengaruh 10% - 11%. Selain itu, nilai dari tegangan tersebut dibandingkan dengan tegangan izin berdasarkan regulasi BKI dengan hasil semua model yang direncanakan tetap memenuhi tegangan izin tersebut. Berdasarkan penelitian ini, disimpulkan bahwa bracket model 1 dengan ukuran 650 x 500 mm merupakan bracket paling efisien untuk memperkecil tegangan maksimum.
Last update:
Jurnal Teknik Perkapalan oleh http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval disebarluaskan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License