BibTex Citation Data :
@article{JTP23328, author = {Alamanda Sulistianingtyas and Wilma Amiruddin and Parlindungan Manik}, title = {Analisa Pengaruh Perubahan Bentuk Lambung Monohull Menjadi Catamaran Terhadap Stabilitas Kapal}, journal = {Jurnal Teknik Perkapalan}, volume = {7}, number = {2}, year = {2019}, keywords = {}, abstract = { Modifikasi kapal monohull menjadi katamaran dapat menimbulkan persoalan teknis seperti stabilitas. Salah satu keuntungan modifikasi adalah memberikan keuntungan pada luas geladak yang lebih besar. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh terhadap stabilitas kapal karena modifikasi kapal KMP. Berembang dari tipe monohull mejadi katamaran. Perlakuan yang diberikan dalam penelitian ini untuk melihat pengaruh yang dimaksud adalah menggunakan model demihull NPL Hull From Series 4b yang kedua lambungnya simetris streamline dengan nilai S/L 0,25 ; 0,30 ; 0,35 dan menetapkan nilai displacement kedua kapal memiliki nilai yang sama. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah membandingkan dua model lambung kapal yaitu tipe monohull dengan tipe katamaran kemudian dilihat perbedaan performa stabilitasnya pada kondisi muatan penuh, muatan 50%, dan muatan kosong. Hasil analisia menunjukkan semua kondisi baik kapal monohull maupun katamaran telah memenuhi kriteria IMO A.749 (18) dan IMO Code MSC.36(63) HSC Code – Annex 7, Multihulls . N ilai GZ memenuhi kriteria pada semua kondisi pemuatan sehingga kapal aman untuk penumpang , dengan nilai GZ maksimal dimiliki oleh kapal katamaran S/L 0,35 pada setiap kondisi. }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval/article/view/23328} }
Refworks Citation Data :
Modifikasi kapal monohull menjadi katamaran dapat menimbulkan persoalan teknis seperti stabilitas. Salah satu keuntungan modifikasi adalah memberikan keuntungan pada luas geladak yang lebih besar. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh terhadap stabilitas kapal karena modifikasi kapal KMP. Berembang dari tipe monohull mejadi katamaran. Perlakuan yang diberikan dalam penelitian ini untuk melihat pengaruh yang dimaksud adalah menggunakan model demihull NPL Hull From Series 4b yang kedua lambungnya simetris streamline dengan nilai S/L 0,25 ; 0,30 ; 0,35 dan menetapkan nilai displacement kedua kapal memiliki nilai yang sama. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah membandingkan dua model lambung kapal yaitu tipe monohull dengan tipe katamaran kemudian dilihat perbedaan performa stabilitasnya pada kondisi muatan penuh, muatan 50%, dan muatan kosong. Hasil analisia menunjukkan semua kondisi baik kapal monohull maupun katamaran telah memenuhi kriteria IMO A.749 (18) dan IMO Code MSC.36(63) HSC Code – Annex 7, Multihulls. Nilai GZ memenuhi kriteria pada semua kondisi pemuatan sehingga kapal aman untuk penumpang, dengan nilai GZ maksimal dimiliki oleh kapal katamaran S/L 0,35 pada setiap kondisi.
Last update:
Jurnal Teknik Perkapalan oleh http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval disebarluaskan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License