BibTex Citation Data :
@article{JTP21383, author = {Ficotara Wimar and Parlindungan Manik and Berlian Adietya}, title = {Analisa Pengaruh Variasi Geometri Dan Jumlah Fin Pada Centerbulb Terhadap Olah Gerak Kapal Dan Wake Kapal Katamaran Mv. Laganbar}, journal = {Jurnal Teknik Perkapalan}, volume = {6}, number = {4}, year = {2018}, keywords = {Katamaran; Centerbulb; Fin; Olah Gerak Kapal; Wake; CFD}, abstract = { Abstrak Desain merupakan tahap awal dalam membangun sebuah kapal. Oleh karena itu, butuh perencanaan dan perhitungan yang tepat salah satunya dalam hal olah gerak dan wake. Olah gerak merupakan respon kapal terhadap pengaruh dari luar seperti gelombang. Sedangkan wake merupakan perbandingan antara kecepatan yang direncanakan terhadap kecepatan fluida pada baling-baling dibawah air. Berdasarkan beberapa penelitian, permasalahan pada kapal ikan yaitu tingginya nilai amplitudo pitching maupun rolling kapal. Karena itu, penelitian ini mencoba menambahkan variasi geometri dan jumlah fin pada centerbulb untuk melihat pengaruhnya terhadap olah gerak dan wake. Dalam penelitian ini untuk menyelesaikan permasalahan yang ada yaitu dengan melakukan permodelan kapal pada maxsurf modeler dan rhinoceros. Kemudian, untuk menganalisa olah gerak dibantu dengan software ansys aqwa dan untuk menganalisa wake digunakan software tdyn. Hasil penelitian olah gerak menunjukkan dari keseluruhan sudut datang gelombang dan Fn, model 7 yang paling optimal dalam mengurangi RMS rolling motion sebesar 0,25% dari model original. Namun, model ini belum dapat mengurangi nilai heave acceleration maupun RMS pitching motion. Adapun hasil analisa wake menunjukkan perbedaan letak koordinat point dapat mengoptimalkan fungsi pada variasi model, terlihat pada letak sebelum modifikasi hanya dapat mengurangi nilai pada Fn 0,13 ; 0,26 ; 0,39. Pada Fn 0,13 model 6 mengurangi nilai wake 2,90%. Juga pada Fn 0,26 model 4 mengurangi 2,51%. Pada Fn 0,39 model 17 mengurangi nilai wake 0,06%. Sedangkan pada letak setelah modifikasi dapat mengurangi nilai pada seluruh Fn. Pada Fn 0,13 model 12 mengurangi nilai wake sebesar 1,54%. Juga pada Fn 0,26 model 10 mengurangi hingga 11,55%. Pada Fn 0,39 model 6 mengurangi nilai wake sebesar 6,36%. Kemudian, pada Fn 0,52 model 14 optimal mengurangi nilai wake hingga 15,32%. Model yang optimal pada letak ini yaitu model 5 dikarenakan dapat mengurangi nilai pada keseluruhan Fn meskipun tidak signifikan (0,12-0,56%). Dari kedua letak tersebut, model yang optimal (6, 4, 17, 12, 10 dan 5) memiliki kesamaan karakter, yaitu berbentuk sirip. }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval/article/view/21383} }
Refworks Citation Data :
Abstrak
Desain merupakan tahap awal dalam membangun sebuah kapal. Oleh karena itu, butuh perencanaan dan perhitungan yang tepat salah satunya dalam hal olah gerak dan wake. Olah gerak merupakan respon kapal terhadap pengaruh dari luar seperti gelombang. Sedangkan wake merupakan perbandingan antara kecepatan yang direncanakan terhadap kecepatan fluida pada baling-baling dibawah air. Berdasarkan beberapa penelitian, permasalahan pada kapal ikan yaitu tingginya nilai amplitudo pitching maupun rolling kapal. Karena itu, penelitian ini mencoba menambahkan variasi geometri dan jumlah fin pada centerbulb untuk melihat pengaruhnya terhadap olah gerak dan wake. Dalam penelitian ini untuk menyelesaikan permasalahan yang ada yaitu dengan melakukan permodelan kapal pada maxsurf modeler dan rhinoceros. Kemudian, untuk menganalisa olah gerak dibantu dengan software ansys aqwa dan untuk menganalisa wake digunakan software tdyn. Hasil penelitian olah gerak menunjukkan dari keseluruhan sudut datang gelombang dan Fn, model 7 yang paling optimal dalam mengurangi RMS rolling motion sebesar 0,25% dari model original. Namun, model ini belum dapat mengurangi nilai heave acceleration maupun RMS pitching motion. Adapun hasil analisa wake menunjukkan perbedaan letak koordinat point dapat mengoptimalkan fungsi pada variasi model, terlihat pada letak sebelum modifikasi hanya dapat mengurangi nilai pada Fn 0,13 ; 0,26 ; 0,39. Pada Fn 0,13 model 6 mengurangi nilai wake 2,90%. Juga pada Fn 0,26 model 4 mengurangi 2,51%. Pada Fn 0,39 model 17 mengurangi nilai wake 0,06%. Sedangkan pada letak setelah modifikasi dapat mengurangi nilai pada seluruh Fn. Pada Fn 0,13 model 12 mengurangi nilai wake sebesar 1,54%. Juga pada Fn 0,26 model 10 mengurangi hingga 11,55%. Pada Fn 0,39 model 6 mengurangi nilai wake sebesar 6,36%. Kemudian, pada Fn 0,52 model 14 optimal mengurangi nilai wake hingga 15,32%. Model yang optimal pada letak ini yaitu model 5 dikarenakan dapat mengurangi nilai pada keseluruhan Fn meskipun tidak signifikan (0,12-0,56%). Dari kedua letak tersebut, model yang optimal (6, 4, 17, 12, 10 dan 5) memiliki kesamaan karakter, yaitu berbentuk sirip.
Last update:
Jurnal Teknik Perkapalan oleh http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval disebarluaskan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License