BibTex Citation Data :
@article{JTP20821, author = {Rashif Kusuma}, title = {Analisa Pengaruh Variasi Temperatur Pemanasan Low Tempering, Medium Tempering, Dan High Tempering Pada Jenis Medium Carbon Steel Baja St 60 Terhadap Struktur Mikro, Kekerasan, Dan Ketangguhan (Toughness)}, journal = {Jurnal Teknik Perkapalan}, volume = {6}, number = {3}, year = {2018}, keywords = {Medium Carbon Steel, Quenching, Tempering, Fasa.}, abstract = { Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui, perubahan struktur mikro, harga impact (ketangguhan), dan harga kekerasan pada baja jenis medium carbon steel ST 60 dengan variasi temperatur spesimen : quenching , tempering 200⁰C, tempering 400⁰C dan tempering 600⁰C, sehingga dapat bermanfaat sebagai referensi untuk meningkatkan mutu material baja pada jenis medium carbon steel. Pemberian laku panas di dalam tungku (furnace) 850⁰C selama 30 menit kemudian di quenching dengan larutan air garam dengan kandungan garam 10% dan dilanjutkan tempering selama 30 menit dengan variasi tempering : 200⁰C, 400⁰C dan 600⁰C. Pengujian yang dilakukan adalah : uji komposisi, uji mikrografi, uji kekerasan, dan uji impact. Dari hasil pengujian komposisi kimia pada spesimen baja ST 60 didapatkan unsur penyusun utamanya adalah besi (Fe) = 98,1%, mangan (Mn) = 0,572%, silisium (Si) = 0,246%, dan karbon (C) = 0,362%. Dari hasil pengamatan struktur mikro pada spesimen quenching didapatkan fasa martensit, spesimen tempering 200⁰C didapatkan fasa martensit temper, spesimen tempering 400⁰C didapatkan fasa bainit, dan pada spesimen tempering 600⁰C didapatkan fasa ferit dan perlit halus . Dari hasil pengujian kekerasan didapatkan harga kekerasan rata-rata tertinggi pada spesimen quenching sebesar 772,67 VHN dan berturut-turut menuju posisi terendah, yaitu : spesimen tempering 200⁰C sebesar 625 VHN, spesimen tempering 400⁰C sebesar 448,67 VHN dan paling rendah spesimen tempering 600⁰C sebesar 295 VHN. Dari hasil pengujian impact didapatkan harga ketangguhan rata-rata paling tinggi (paling liat) adalah spesimen tempering 600⁰C sebesar 3,11 J/mm2 dan berturut-turut menuju posisi terendah, yaitu tempering 400⁰C sebesar 2,56 J/mm2, tempering 200⁰C sebesar 2,02 J/mm², dan yang paling rendah (paling getas) adalah spesimen quenching sebesar 1,25 J/mm² dikarenakan adanya fasa martensit pada spesimen tersebut. }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval/article/view/20821} }
Refworks Citation Data :
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui, perubahan struktur mikro, harga impact (ketangguhan), dan harga kekerasan pada baja jenis medium carbon steel ST 60 dengan variasi temperatur spesimen : quenching , tempering 200⁰C, tempering 400⁰C dan tempering 600⁰C, sehingga dapat bermanfaat sebagai referensi untuk meningkatkan mutu material baja pada jenis medium carbon steel. Pemberian laku panas di dalam tungku (furnace) 850⁰C selama 30 menit kemudian di quenching dengan larutan air garam dengan kandungan garam 10% dan dilanjutkan tempering selama 30 menit dengan variasi tempering : 200⁰C, 400⁰C dan 600⁰C. Pengujian yang dilakukan adalah : uji komposisi, uji mikrografi, uji kekerasan, dan uji impact.
Dari hasil pengujian komposisi kimia pada spesimen baja ST 60 didapatkan unsur penyusun utamanya adalah besi (Fe) = 98,1%, mangan (Mn) = 0,572%, silisium (Si) = 0,246%, dan karbon (C) = 0,362%. Dari hasil pengamatan struktur mikro pada spesimen quenching didapatkan fasa martensit, spesimen tempering 200⁰C didapatkan fasa martensit temper, spesimen tempering 400⁰C didapatkan fasa bainit, dan pada spesimen tempering 600⁰C didapatkan fasa ferit dan perlit halus . Dari hasil pengujian kekerasan didapatkan harga kekerasan rata-rata tertinggi pada spesimen quenching sebesar 772,67 VHN dan berturut-turut menuju posisi terendah, yaitu : spesimen tempering 200⁰C sebesar 625 VHN, spesimen tempering 400⁰C sebesar 448,67 VHN dan paling rendah spesimen tempering 600⁰C sebesar 295 VHN. Dari hasil pengujian impact didapatkan harga ketangguhan rata-rata paling tinggi (paling liat) adalah spesimen tempering 600⁰C sebesar 3,11 J/mm2 dan berturut-turut menuju posisi terendah, yaitu tempering 400⁰C sebesar 2,56 J/mm2, tempering 200⁰C sebesar 2,02 J/mm², dan yang paling rendah (paling getas) adalah spesimen quenching sebesar 1,25 J/mm² dikarenakan adanya fasa martensit pada spesimen tersebut.
Last update:
Jurnal Teknik Perkapalan oleh http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval disebarluaskan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License