BibTex Citation Data :
@article{JTP19919, author = {Ridwan Harahap and Eko Hadi and Good Rindo}, title = {Analisa Pengaruh Sudut Masuk Kapal Perintis 750 Dwt Terhadap Slamming Kapal Dengan Penambahan Anti-Slamming Bulbous Bow Tipe Delta (Δ – Type) Menggunakan Metode Cfd (Computational Fluid Dynamic)}, journal = {Jurnal Teknik Perkapalan}, volume = {6}, number = {1}, year = {2018}, keywords = {Slamming; Anti-Slamming Bulbous Bow; Perintis 750 DWT}, abstract = { Kemampuan olah gerak kapal (seakeeping) merupakan salah satu aspek penting pada perancangan sebuah kapal. Hal itu berkaitan dengan gerakan kapal dalam merespon pengaruh gaya-gaya luar yang bekerja pada kapal. Salah satu fokus dari pembahasaan analisa seakeeping yaitu masalah slamming pada kapal. Slamming adalah kejadian dimana dasar haluan kapal terangkat dari permukaan air kemudian terhempas kembali. Pemakaian anti -slamming pada kapal adalah salah satu solusi untuk mengurangi efek slamming sehingga kapal bisa berlayar dengan baik dan tidak membahayakan penumpang, peralatan kapal, muatan dan kapal itu sendiri. Pada penelitian ini, dilakukan analisa pengaruh sudut masuk dan penggunaan bulbous bow tipe Delta (Δ – type ) dengan perbandingan variasi anti- slamming sebesar 20%, 25% dan 30% terhadap sarat kapal. Anti -slamming bulbous bow dan kecepatan kapal divariasikan untuk melihat probabilitas dan intensitas slamming yang paling rendah. Sudut yang digunakan yaitu 16,72 o ; 19,72 o ; 22,72 o ; 25,72 o ; dan 28,72 o . Pemodelan dilakukan dengan menggunakan delftship dan kemudian dilakukan analisa gerakan menggunakan metode Hydrodinamic Diffraction . Hasil penelitian ini menunjukan semua variasi model memenuhi standart Seakeeping criteria Nordsfork 1987 dan slamming probability paling baik pada sudut 22,72 0 terdapat pada model bulbous bow ASB3 dengan rasio tinggi anti-slamming 30% terhadap sarat dapat mengurangi probabilitas slamming sebesar 10,8% - 66,1% dari kapal existing. }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval/article/view/19919} }
Refworks Citation Data :
Kemampuan olah gerak kapal (seakeeping) merupakan salah satu aspek penting pada perancangan sebuah kapal. Hal itu berkaitan dengan gerakan kapal dalam merespon pengaruh gaya-gaya luar yang bekerja pada kapal. Salah satu fokus dari pembahasaan analisa seakeeping yaitu masalah slamming pada kapal. Slamming adalah kejadian dimana dasar haluan kapal terangkat dari permukaan air kemudian terhempas kembali. Pemakaian anti-slamming pada kapal adalah salah satu solusi untuk mengurangi efek slamming sehingga kapal bisa berlayar dengan baik dan tidak membahayakan penumpang, peralatan kapal, muatan dan kapal itu sendiri. Pada penelitian ini, dilakukan analisa pengaruh sudut masuk dan penggunaan bulbous bow tipe Delta (Δ – type) dengan perbandingan variasi anti-slamming sebesar 20%, 25% dan 30% terhadap sarat kapal. Anti-slamming bulbous bow dan kecepatan kapal divariasikan untuk melihat probabilitas dan intensitas slamming yang paling rendah. Sudut yang digunakan yaitu 16,72o; 19,72o; 22,72o; 25,72o; dan 28,72 o. Pemodelan dilakukan dengan menggunakan delftship dan kemudian dilakukan analisa gerakan menggunakan metode Hydrodinamic Diffraction. Hasil penelitian ini menunjukan semua variasi model memenuhi standart Seakeeping criteria Nordsfork 1987 dan slamming probability paling baik pada sudut 22,720 terdapat pada model bulbous bow ASB3 dengan rasio tinggi anti-slamming 30% terhadap sarat dapat mengurangi probabilitas slamming sebesar 10,8% - 66,1% dari kapal existing.
Last update:
Jurnal Teknik Perkapalan oleh http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval disebarluaskan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License