BibTex Citation Data :
@article{JTP16966, author = {Aji Nurhafid and Sarjito Jokosisworo and Untung Budiarto}, title = {Analisa Pengaruh Perbedaan Feed Rate Terhadap Kekuatan Tarik dan Impak Aluminium 6061 Metode Pengelasan Friction Stir Welding}, journal = {Jurnal Teknik Perkapalan}, volume = {5}, number = {2}, year = {2017}, keywords = {Aluminium 6061; Pengelasan FSW; Feed Rate; Kuat Tarik; Kuat Impak}, abstract = { Friction Stir Welding (FSW) adalah jenis pengelasan yang ditemukan oleh Wayne Thomas di The Welding Institute (TWI) pada tahun 1991. Hasil pengelasan yang mudah, cepat, dan ramah lingkungan ini telah banyak diterapkan pada konstruksi kapal, khususnya kapal aluminium. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil kuat impak dan kuat tarik pengelasan Friction Stir Welding dengan variasi feed rate . Material Alumunium yang digunakan adalah Al 6061. Proses pengelasan menggunakan putaran tool 1500 RPM, dengan feed rate 30 mm/min, 70 mm/min, 100 mm/min, dan 200 mm/min. Pengujian yang dilakukan yaitu uji tarik dengan menggunakan standar ASTM E 8M -00b dan uji impak metode charpy dengan standar ASTM E23. Dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa feed rate 70 mm/min menghasilkan nilai kuat tarik maksimal terbaik yaitu sebesar 150, 06 MPa, dan feed rate 30 mm/min menghasilkan nilai kuat impak terbaik sebesar 0,21 J/mm 2 . }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval/article/view/16966} }
Refworks Citation Data :
Friction Stir Welding (FSW) adalah jenis pengelasan yang ditemukan oleh Wayne Thomas di The Welding Institute (TWI) pada tahun 1991. Hasil pengelasan yang mudah, cepat, dan ramah lingkungan ini telah banyak diterapkan pada konstruksi kapal, khususnya kapal aluminium. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil kuat impak dan kuat tarik pengelasan Friction Stir Welding dengan variasi feed rate. Material Alumunium yang digunakan adalah Al 6061. Proses pengelasan menggunakan putaran tool 1500 RPM, dengan feed rate 30 mm/min, 70 mm/min, 100 mm/min, dan 200 mm/min. Pengujian yang dilakukan yaitu uji tarik dengan menggunakan standar ASTM E 8M -00b dan uji impak metode charpy dengan standar ASTM E23. Dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa feed rate 70 mm/min menghasilkan nilai kuat tarik maksimal terbaik yaitu sebesar 150, 06 MPa, dan feed rate 30 mm/min menghasilkan nilai kuat impak terbaik sebesar 0,21 J/mm2.
Last update:
Jurnal Teknik Perkapalan oleh http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval disebarluaskan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License