BibTex Citation Data :
@article{dmj27665, author = {Aulia Pramudani and Ari Himawan and Natalia Wardani and Yanuar Santosa}, title = {HUBUNGAN INTENSITAS PENGGUNAAN SITUS JEJARING SOSIAL DENGAN KECEMASAN PADA REMAJA (STUDI KASUS SMA N 1 JEPARA DAN SMA N 1 DONOROJO)}, journal = {Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal)}, volume = {9}, number = {4}, year = {2020}, keywords = {Intensitas penggunaan situs jejaring sosial, kecemasan, remaja.}, abstract = { Latar Belakang : Situs jejaring sosial mempunyai dampak yang negatif dalam kehidupan para remaja. Kecanduan jejaring sosial dapat mengakibatkan efek samping yang cukup besar terhadap hubungan interpersonal, penurunan kinerja, penurunan fisik, hingga kesehatan psikologis seperti kecemasan. Perasaan yang tidak menyenangkan ini umumnya menimbulkan gejala-gejala fisiologis dan gejala-gejala psikologis. Tujuan : Mengetahui adakah hubungan intensitas penggunaan situs jejaring sosial dengan kecemasan pada remaja. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik desain cross sectional . Sebanyak 360 orang siswa dari SMAN 1 Jepara dan SMAN 1 Donorojo. Calon subyek penelitian yang masuk kriteria inklusi dikumpulkan dan dimintai kesediaannya untuk menjadi subyek penelitian dengan mengisi informed consent dengan benar. Kemudian subyek penelitian diminta untuk mengisi kuesioner demografi, kuesioner Social Network Time Usage Scale (SONTUS) dan kuesioner Revised Children’s Manifest Anxiety Scale (RCMAS) . Uji statistik yang digunakan adalah uji non parametrik yaitu uji Cramer’s V dan uji Spearman. Hasil : Responden memiliki faktor demografi yang bervariasi. Pada SMAN 1 Jepara, sebanyak 4 responden (2%) memiliki intensitas penggunaan situs jejaring sosial rendah, 106 responden (59%) memiliki intensitas sedang, 70 responden (39%) memiliki intensitas tinggi, sedangkan pada SMAN 1 Donorojo, sebanyak 4 responden (2%) memiliki intensitas penggunaan situs jejaring sosial rendah, 134 responden (74%) memiliki intensitas sedang, 41 responden (23%) memiliki intensitas tinggi dan 1 responden (1%) memiliki intensitas sangat tinggi. Pada SMAN 1 Jepara, terdapat 67 responden (37%) tidak mengalami gangguan cemas dan 113 responden (63%) mengalami kecemasan sedangkan pada SMAN 1 Donorojo, terdapat 79 responden (44%) tidak mengalami gangguan cemas dan 101 responden (58%) mengalami kecemasan. Terbukti adanya hubungan yang signifikan antara intensitas penggunaan situs jejaring sosial dan kecemasan pada mahasiswa tingkat akhir dengan koefisien signifikansi sebesar 0,000 serta koefisien korelasi sebesar 0,254. Kesimpulan : Terdapat hubungan yang bermakna antara intensitas penggunaan situs jejaring sosial dan kecemasan. }, issn = {2540-8844}, pages = {336--342} doi = {10.14710/dmj.v9i4.27665}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico/article/view/27665} }
Refworks Citation Data :
Latar Belakang: Situs jejaring sosial mempunyai dampak yang negatif dalam kehidupan para remaja. Kecanduan jejaring sosial dapat mengakibatkan efek samping yang cukup besar terhadap hubungan interpersonal, penurunan kinerja, penurunan fisik, hingga kesehatan psikologis seperti kecemasan. Perasaan yang tidak menyenangkan ini umumnya menimbulkan gejala-gejala fisiologis dan gejala-gejala psikologis. Tujuan: Mengetahui adakah hubungan intensitas penggunaan situs jejaring sosial dengan kecemasan pada remaja. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik desain cross sectional. Sebanyak 360 orang siswa dari SMAN 1 Jepara dan SMAN 1 Donorojo. Calon subyek penelitian yang masuk kriteria inklusi dikumpulkan dan dimintai kesediaannya untuk menjadi subyek penelitian dengan mengisi informed consent dengan benar. Kemudian subyek penelitian diminta untuk mengisi kuesioner demografi, kuesioner Social Network Time Usage Scale (SONTUS) dan kuesioner Revised Children’s Manifest Anxiety Scale (RCMAS). Uji statistik yang digunakan adalah uji non parametrik yaitu uji Cramer’s V dan uji Spearman. Hasil: Responden memiliki faktor demografi yang bervariasi. Pada SMAN 1 Jepara, sebanyak 4 responden (2%) memiliki intensitas penggunaan situs jejaring sosial rendah, 106 responden (59%) memiliki intensitas sedang, 70 responden (39%) memiliki intensitas tinggi, sedangkan pada SMAN 1 Donorojo, sebanyak 4 responden (2%) memiliki intensitas penggunaan situs jejaring sosial rendah, 134 responden (74%) memiliki intensitas sedang, 41 responden (23%) memiliki intensitas tinggi dan 1 responden (1%) memiliki intensitas sangat tinggi. Pada SMAN 1 Jepara, terdapat 67 responden (37%) tidak mengalami gangguan cemas dan 113 responden (63%) mengalami kecemasan sedangkan pada SMAN 1 Donorojo, terdapat 79 responden (44%) tidak mengalami gangguan cemas dan 101 responden (58%) mengalami kecemasan. Terbukti adanya hubungan yang signifikan antara intensitas penggunaan situs jejaring sosial dan kecemasan pada mahasiswa tingkat akhir dengan koefisien signifikansi sebesar 0,000 serta koefisien korelasi sebesar 0,254. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara intensitas penggunaan situs jejaring sosial dan kecemasan.
Article Metrics:
Last update:
JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) by http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico/ is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.