BibTex Citation Data :
@article{dmj25370, author = {Ridho Purba and Yetty Nency and Helmia Farida}, title = {FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN ANAK PENDERITA TALASEMIA MAYOR DI JAWA TENGAH, INDONESIA}, journal = {Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal)}, volume = {8}, number = {4}, year = {2019}, keywords = {Talasemia, transfusi darah, lingkar lengan atas, lama sakit, tinggi badan}, abstract = { Latar Belakang: Talasemia merupakan kondisi di mana hemoglobin mengalami hemolisis akibat gangguan sintesis rantai hemoglobin atau rantai globin. Kegagalan pertumbuhan adalah kejadian umum pada pasien dengan penyakit talasemia. Kondisi anemia dan kekurangan gizi kronis akan menyebabkan seorang anak talasemia memiliki perawakan pendek. Tujuan: Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan anak penderita talasemia mayor dengan lingkar lengan atas (LiLA) dan tinggi badan penderita talasemia mayor. Metode : Penelitian merupakan uji analitik observasional belah lintang. Subjek penelitian adalah anak usia 0-18 tahun penderita talasemia mayor yang berobat ke PMI Semarang pada bulan Februari – Juni 2019 yang memenuhi kriteria penelitian. Data diambil dari anamnesis dan dan rekam medis, kemudian dianalisis bivariat pada data berskala. Hubungan antara variabel diuji menggunakan uji x². Analisis multivariat dilakukan untuk menilai faktor mana yang dominan dalam pengukuran lingkar lengan atas serta tinggi badan dengan regresi logistik. Hasil : Sebanyak 26 anak diikutsertakan dalam penelitian ini. Faktor-faktor yang berhubungan signifikan dengan pengukuran LILA adalah frekuensi transfusi darah (p=0,026), tidak ada faktor yang berhubungan signifikan dengan pengukuran tinggi badan . Faktor yang paling dominan terhadap pengukuran LiLA adalah lama sakit ( p 0,000), sedangkan faktor dominan pengukuran Tinggi Badan adalah lama sakit ( p 0,000) dan jenis kelasi besi ( p 0,000). Kesimpulan : Terdapat hubungan yang signifikan antara frekuensi transfusi darah dengan pengukuran LiLA dan merupakan faktor dominan dalam pengukuran LiLA. Faktor lama sakit memiliki hubungan yang signifikan dengan pengukuran Tinggi Badan, dan merupakan faktor dominan dalam pengukuran Tinggi Badan. Kata kunci : Talasemia, transfusi darah, lingkar lengan atas, lama sakit, tinggi badan }, issn = {2540-8844}, pages = {1236--1247} doi = {10.14710/dmj.v8i4.25370}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico/article/view/25370} }
Refworks Citation Data :
Latar Belakang: Talasemia merupakan kondisi di mana hemoglobin mengalami hemolisis akibat gangguan sintesis rantai hemoglobin atau rantai globin. Kegagalan pertumbuhan adalah kejadian umum pada pasien dengan penyakit talasemia. Kondisi anemia dan kekurangan gizi kronis akan menyebabkan seorang anak talasemia memiliki perawakan pendek. Tujuan: Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan anak penderita talasemia mayor dengan lingkar lengan atas (LiLA) dan tinggi badan penderita talasemia mayor. Metode: Penelitian merupakan uji analitik observasional belah lintang. Subjek penelitian adalah anak usia 0-18 tahun penderita talasemia mayor yang berobat ke PMI Semarang pada bulan Februari – Juni 2019 yang memenuhi kriteria penelitian. Data diambil dari anamnesis dan dan rekam medis, kemudian dianalisis bivariat pada data berskala. Hubungan antara variabel diuji menggunakan uji x². Analisis multivariat dilakukan untuk menilai faktor mana yang dominan dalam pengukuran lingkar lengan atas serta tinggi badan dengan regresi logistik. Hasil: Sebanyak 26 anak diikutsertakan dalam penelitian ini. Faktor-faktor yang berhubungan signifikan dengan pengukuran LILA adalah frekuensi transfusi darah (p=0,026), tidak ada faktor yang berhubungan signifikan dengan pengukuran tinggi badan . Faktor yang paling dominan terhadap pengukuran LiLA adalah lama sakit (p 0,000), sedangkan faktor dominan pengukuran Tinggi Badan adalah lama sakit (p 0,000) dan jenis kelasi besi (p 0,000). Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara frekuensi transfusi darah dengan pengukuran LiLA dan merupakan faktor dominan dalam pengukuran LiLA. Faktor lama sakit memiliki hubungan yang signifikan dengan pengukuran Tinggi Badan, dan merupakan faktor dominan dalam pengukuran Tinggi Badan.
Kata kunci: Talasemia, transfusi darah, lingkar lengan atas, lama sakit, tinggi badan
Article Metrics:
Last update:
JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) by http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico/ is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.