BibTex Citation Data :
@article{dmj23803, author = {Galih Sadewo and Donna Hermawati and Mahayu Ariani}, title = {PENGARUH PEMBERIAN JUS ALPUKAT (Persea americana Mill) TERHADAP KONSENTRASI SPERMATOZOA TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIPAPAR ASAP ROKOK}, journal = {Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal)}, volume = {8}, number = {2}, year = {2019}, keywords = {Asap rokok, jus alpukat, konsentrasi spermatozoa}, abstract = { Latar belakang : Asap rokok dapat meningkatkan efek radikal bebas yang menyebabkan kerusakan membran sel yang dipicu oleh stress oksidatif. Spermatogenesis dapat dipengaruhi oleh stress oksidatif dan menurunkan kualitas sperma, termasuk konsentrasi spermatozoa. Alpukat mengandung antioksidan berupa flavonoid yang dapat menangkal radikal bebas yang terdapat didalam tubuh. Tujuan : Mengetahui pengaruh pemberian jus alpukat terhadap konsentrasi spermatozoa tikus wistar jantan yang dipapar asap rokok. Metode : Penelitian ini menggunakan post test only control group design. Jumlah sampel sebanyak 35 ekor tikus wistar jantan yang dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok Kontrol (-) adalah kelompok tanpa perlakuan. Kelompok Kontrol (+) hanya diberi paparan asap rokok. Kelompok P1 dipapar asap rokok dan diberi jus alpukat 1 ml. Kelompok P2 dipapar asap rokok dan diberi jus alpukat 2 ml. Kelompok P3 dipapar asap rokok dan diberi jus alpukat 3 ml. Perlakuan selama 28 hari, pada hari ke-29 semua tikus diterminasi dan diperiksa konsentrasi spermatozoanya. Hasil : Rerata konsentrasi spermatozoa adalah: Kelompok K(-)=18,40; Kelompok K(+)=6,60; Kelompok P1= 10,80; Kelompok P2=13,20; Kelompok P3=12,20. Uji One Way ANOVA didapatkan perbedaan yang bermakna antara kelima kelompok perlakuan. Uji Post-Hoc didapatkan perbedaan bermakna antara K(-) dengan K (+), K(-) dengan P1, K(-) dengan P3, dan K(+) dengan P2. Sementara pada kelompok lain tidak didapatkan perbedaan konsentrasi spermatozoa. Kesimpulan : Pemberian jus alpukat dapat mempengaruhi konsentrasi spermatozoa tikus wistar yang dipapar asap rokok. Kata Kunci : Asap rokok, jus alpukat, konsentrasi spermatozoa }, issn = {2540-8844}, pages = {823--831} doi = {10.14710/dmj.v8i2.23803}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico/article/view/23803} }
Refworks Citation Data :
Latar belakang : Asap rokok dapat meningkatkan efek radikal bebas yang menyebabkan kerusakan membran sel yang dipicu oleh stress oksidatif. Spermatogenesis dapat dipengaruhi oleh stress oksidatif dan menurunkan kualitas sperma, termasuk konsentrasi spermatozoa. Alpukat mengandung antioksidan berupa flavonoid yang dapat menangkal radikal bebas yang terdapat didalam tubuh. Tujuan : Mengetahui pengaruh pemberian jus alpukat terhadap konsentrasi spermatozoa tikus wistar jantan yang dipapar asap rokok. Metode : Penelitian ini menggunakan post test only control group design. Jumlah sampel sebanyak 35 ekor tikus wistar jantan yang dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok Kontrol (-) adalah kelompok tanpa perlakuan. Kelompok Kontrol (+) hanya diberi paparan asap rokok. Kelompok P1 dipapar asap rokok dan diberi jus alpukat 1 ml. Kelompok P2 dipapar asap rokok dan diberi jus alpukat 2 ml. Kelompok P3 dipapar asap rokok dan diberi jus alpukat 3 ml. Perlakuan selama 28 hari, pada hari ke-29 semua tikus diterminasi dan diperiksa konsentrasi spermatozoanya. Hasil : Rerata konsentrasi spermatozoa adalah: Kelompok K(-)=18,40; Kelompok K(+)=6,60; Kelompok P1= 10,80; Kelompok P2=13,20; Kelompok P3=12,20. Uji One Way ANOVA didapatkan perbedaan yang bermakna antara kelima kelompok perlakuan. Uji Post-Hoc didapatkan perbedaan bermakna antara K(-) dengan K (+), K(-) dengan P1, K(-) dengan P3, dan K(+) dengan P2. Sementara pada kelompok lain tidak didapatkan perbedaan konsentrasi spermatozoa. Kesimpulan : Pemberian jus alpukat dapat mempengaruhi konsentrasi spermatozoa tikus wistar yang dipapar asap rokok.
Kata Kunci : Asap rokok, jus alpukat, konsentrasi spermatozoa
Article Metrics:
Last update:
JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) by http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico/ is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.