BibTex Citation Data :
@article{dmj23786, author = {Dyah Kusumaningrum and Puguh Riyanto and Aryoko Widodo}, title = {HUBUNGAN KONSUMSI SUSU DENGAN DERAJAT KEPARAHAN AKNE VULGARIS PADA MAHASISWI PROGRAM STUDI KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO ANGKATAN 2015-2017}, journal = {Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal)}, volume = {8}, number = {2}, year = {2019}, keywords = {Derajat keparahan AV, susu, mahasiswi}, abstract = { Latar Belakang: Akne vulgaris (AV) merupakan gangguan kulit berupa peradangan kronik dari folikel pilosebaseus yang dapat disebabkan oleh banyak faktor dan dapat terjadi dengan derajat keparahan yang bervariasi. Salah satu faktor yang dapat menyebabkan terjadinya akne adalah konsumsi susu. Susu mengandung IGF-1 yang dapat meningkatkan level androgen di sirkulasi sehingga mempengaruhi komedogenitas dan mempengaruhi perkembangan akne. Tujuan: Mengetahui hubungan konsumsi susu dengan derajat keparahan akne vulgaris pada mahasiswi Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Diponegoro angkatan 2015-2017. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian dengan rancngan observasional cross sectional . Sampel diambil dengan cara purposive sampling sehingga dihasilkan sampel 46 dengan kriteria inklusi mahasiswi Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Diponegoro angkatan 2015-2017, berusia 17-22 tahun, menderita akne vulgaris dan mengkonsumsi susu rutin. Data didapatkan dari data primer kuisioner. Analisis data menggunakan uji Spearman . Hasil: Dari hasil uji korelasi Spearman didapatkan hubungan yang tidak signifikan atau tidak bermakna antara hubungan konsumsi susu dengan derajat keparahan akne vulgaris, dimana p = 0,256 (signifikan apabila p < 0.05). Jenis susu yang banyak dikonsumsi oleh mahasiswi adalah susu UHT. Dan frekuensi mahasiswi mengkonsumsi susu paling banyak 3 kali per minggu. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara konsumsi susu dengan derajat keparahan akne vulgaris pada mahasiswi Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Diponegoro Angkatan 2015-2017. Kata Kunci: Derajat keparahan AV, susu, mahasiswi }, issn = {2540-8844}, pages = {674--680} doi = {10.14710/dmj.v8i2.23786}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico/article/view/23786} }
Refworks Citation Data :
Latar Belakang: Akne vulgaris (AV) merupakan gangguan kulit berupa peradangan kronik dari folikel pilosebaseus yang dapat disebabkan oleh banyak faktor dan dapat terjadi dengan derajat keparahan yang bervariasi. Salah satu faktor yang dapat menyebabkan terjadinya akne adalah konsumsi susu. Susu mengandung IGF-1 yang dapat meningkatkan level androgen di sirkulasi sehingga mempengaruhi komedogenitas dan mempengaruhi perkembangan akne. Tujuan: Mengetahui hubungan konsumsi susu dengan derajat keparahan akne vulgaris pada mahasiswi Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Diponegoro angkatan 2015-2017. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian dengan rancngan observasional cross sectional. Sampel diambil dengan cara purposive sampling sehingga dihasilkan sampel 46 dengan kriteria inklusi mahasiswi Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Diponegoro angkatan 2015-2017, berusia 17-22 tahun, menderita akne vulgaris dan mengkonsumsi susu rutin. Data didapatkan dari data primer kuisioner. Analisis data menggunakan uji Spearman. Hasil: Dari hasil uji korelasi Spearman didapatkan hubungan yang tidak signifikan atau tidak bermakna antara hubungan konsumsi susu dengan derajat keparahan akne vulgaris, dimana p = 0,256 (signifikan apabila p < 0.05). Jenis susu yang banyak dikonsumsi oleh mahasiswi adalah susu UHT. Dan frekuensi mahasiswi mengkonsumsi susu paling banyak 3 kali per minggu. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara konsumsi susu dengan derajat keparahan akne vulgaris pada mahasiswi Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Diponegoro Angkatan 2015-2017.
Kata Kunci: Derajat keparahan AV, susu, mahasiswi
Article Metrics:
Last update:
JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) by http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico/ is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.