BibTex Citation Data :
@article{dmj21195, author = {Syela Herdiyanti and Tanti Kesoema and Farah Ningrum}, title = {PENGARUH DEEP BREATHING AKUT TERHADAP SATURASI OKSIGEN DAN FREKUENSI PERNAPASAN ANAK OBESITAS USIA 7-12 TAHUN}, journal = {Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal)}, volume = {7}, number = {2}, year = {2018}, keywords = {Deep breathing, obesitas, saturasi oksigen, frekuensi pernapasan}, abstract = { Latar belakang : Obesitas mengakibatkan gangguan mekanisme ventilasi-perfusi dan gangguan pertukaran gasyang berakibat pada penurunan saturasi oksigen yang diikuti peningkatan frekuensi pernapasan. Deep breathing tidak invasif, mudah dilakukan, dan mampu meningkatkan compliance paru sehingga dapat memperbaiki pertukaran gas, sehingga mampu memperbaiki saturasi oksigen dan frekuensi pernapasan penderita obesitas. Tujuan penelitian : Mengetahui pengaruh deep breathing akut terhadap saturasi oksigen dan frekuensi pernapasan anak obesitas. Metode penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian pra-eksperimental dengan rancangan one group pre test and post test. Subjek penelitian adalah sepuluh orang anak obesitas usia 7-12 tahun yang terdaftar sebagai siswa di Sekolah Dasar Negeri Tembalang yang dipilih dengan teknik purposive sampling . Subjek penelitian diberikan intervensi deep breathing selama 15 menit. Saturasi oksigen dan frekuensi pernapasan subjek penelitian diukur sebelum dan setelah melakukan deep breathing. Hasil penelitian : Uji hipotesis untuk perbedaan saturasi oksigen dan frekuensi pernapasan diuji dengan uji Friedman. Hasil uji hipotesis pada saturasi oksigen sebelum dan setelah melakukan deep breathing didapatkan nilai significancy sebesar p=0,019 (p<0,05), artinya terdapat perbedaan pada hasil pengukuran saturasi oksigen. Hasil uji hipotesis pada frekuensi pernapasan sebelum dan setelah melakukan deep breathing didapatkan nilai significancy sebesar p=0,209 (p>0,05), artinya tidak terdapat perbedaan pada hasil pengukuran frekuensi pernapasan. Simpulan dan saran : Deep breathing akut berpengaruh terhadap saturasi oksigen namun tidak berpengaruh terhadap frekuensi pernapasan. Deep breathing dapat dijadikan latihan untuk mempertahankan fungsi sistem pernapasan tetap baik pada anak obesitas. }, issn = {2540-8844}, pages = {1211--1221} doi = {10.14710/dmj.v7i2.21195}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico/article/view/21195} }
Refworks Citation Data :
Latar belakang : Obesitas mengakibatkan gangguan mekanisme ventilasi-perfusi dan gangguan pertukaran gasyang berakibat pada penurunan saturasi oksigen yang diikuti peningkatan frekuensi pernapasan. Deep breathing tidak invasif, mudah dilakukan, dan mampu meningkatkan compliance paru sehingga dapat memperbaiki pertukaran gas, sehingga mampu memperbaiki saturasi oksigen dan frekuensi pernapasan penderita obesitas.
Tujuan penelitian : Mengetahui pengaruh deep breathing akut terhadap saturasi oksigen dan frekuensi pernapasan anak obesitas.
Metode penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian pra-eksperimental dengan rancangan one group pre test and post test. Subjek penelitian adalah sepuluh orang anak obesitas usia 7-12 tahun yang terdaftar sebagai siswa di Sekolah Dasar Negeri Tembalang yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Subjek penelitian diberikan intervensi deep breathing selama 15 menit. Saturasi oksigen dan frekuensi pernapasan subjek penelitian diukur sebelum dan setelah melakukan deep breathing.
Hasil penelitian : Uji hipotesis untuk perbedaan saturasi oksigen dan frekuensi pernapasan diuji dengan uji Friedman. Hasil uji hipotesis pada saturasi oksigen sebelum dan setelah melakukan deep breathing didapatkan nilai significancy sebesar p=0,019 (p<0,05), artinya terdapat perbedaan pada hasil pengukuran saturasi oksigen. Hasil uji hipotesis pada frekuensi pernapasan sebelum dan setelah melakukan deep breathing didapatkan nilai significancy sebesar p=0,209 (p>0,05), artinya tidak terdapat perbedaan pada hasil pengukuran frekuensi pernapasan.
Simpulan dan saran : Deep breathing akut berpengaruh terhadap saturasi oksigen namun tidak berpengaruh terhadap frekuensi pernapasan. Deep breathing dapat dijadikan latihan untuk mempertahankan fungsi sistem pernapasan tetap baik pada anak obesitas.
Article Metrics:
Last update:
JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) by http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico/ is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.