slot gacor slot gacor hari ini slot gacor 2025 demo slot pg slot gacor slot gacor
HUBUNGAN KORIOAMNIONITIS DENGAN ASFIKSIA NEONATUS PADA KEHAMILAN DENGAN KETUBAN PECAH DINI | Rif'ati | Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) skip to main content

HUBUNGAN KORIOAMNIONITIS DENGAN ASFIKSIA NEONATUS PADA KEHAMILAN DENGAN KETUBAN PECAH DINI

*Naura Laras Rif'ati  -  , Indonesia
Herman Kristanto  -  , Indonesia
Putri Sekar Wiyati  -  , Indonesia
Nahwa Arkhaesi  -  , Indonesia

Citation Format:
Abstract

Latar Belakang: KPD merupakan masalah penting yang dapat menempatkan ibu dan anak pada risiko infeksi. Infeksi sekunder secara asenderen dapat terjadi pada KPD yang kemudian dapat menyebabkan  desiduitis, korioamnionitis ataupun infeksi pada janin. Korioamnionitis dapat dikaitkan dengan rendahnya kesejahteraan bayi saat lahir yang dinilai dengan skor APGAR, kebutuhan untuk resusitasi pada saat kelahiran, dan kejang neonatal.

Tujuan: Mengetahui hubungan korioamnionitis dengan Asfiksia Neonatus pada kehamilan dengan ketuban pecah dini.

Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observational dengan desain belah lintang. Subyek penelitian adalah 31 ibu hamil dengan KPD disertai korioamnionitis yang melahirkan di RSUP Dr. Kariadi dan rumah sakit jejaring pendidikan pada Februari – Juni 2017 yang dipilih secara consecutive sampling. Terhadap subjek penelitian dilakukan pengambilan data identitas, karakteristik obstetri dan skor APGAR, lalu diambil sampel kulit ketuban untuk diperiksa adanya korioamnionitis secara histopatologis. Uji statistik menggunakan Uji Gamma.

Hasil: Dari seluruh subjek penelitian, 71% (n=22) pasien KPD mengalami korioamnionitis sedangkan 29% (n=9) lainnya tidak mengalami korioamnionitis. Sebesar 100% pasien tidak memiliki bayi asfiksia pada korioamnionitis tingkat 1 (n=2) dan tingkat 2 (n=1). Pada korioamnionitis tingkat 3, sebesar 91,7% (n=11) pasien tidak memiliki bayi asfiksia dan 8,3% (n=1) pasien memiliki bayi asfiksia ringan-sedang. Pada korioamnionitis tingkat 4, sebesar 85,7% (n=6) pasien tidak memiliki bayi asfiksia dan 14,3% (n=1) pasien memiliki bayi asfiksia berat. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara korioamnionitis  dengan asfiksia neonatus dengan nilai p sebesar 0,210 ( p > 0.05).

Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara korioamnionitis dengan asfiksia neonatus pada kehamilan dengan KPD.

Fulltext View|Download
Keywords: Asfiksia Neonatus, Ketuban Pecah Dini, Korioamnionitis

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.