BibTex Citation Data :
@article{dmj19361, author = {Febby Andreani and Maria Belladonna and Meita Hendrianingtyas}, title = {HUBUNGAN ANTARA GULA DARAH SEWAKTU DAN PUASA DENGAN PERUBAHAN SKOR NIHSS PADA STROKE ISKEMIK AKUT}, journal = {Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal)}, volume = {7}, number = {1}, year = {2018}, keywords = {GDS, GDP, NIHSS}, abstract = { Latar belakang Stroke iskemik seringkali berujung pada kecacatan, disabilitas, dan terganggunya kualitas hidup. Kadar gula darah adalah salah satu prediktor keluaran stroke yang dapat diukur dengan berbagai parameter. Adanya perbedaan penggunaan parameter kadar gula darah antara klinis dan penelitian menyebabkan diperlukannya pengetahuan terkait parameter kadar gula darah yang dapat digunakan sebagai prediktor keluaran stroke iskemik akut. Tujuan Membuktikan hubungan antara kadar gula darah sewaktu (GDS) dan gula darah puasa (GDP) dengan perubahan skor National Institutes of Health Stroke Scale (NIHSS) pada stroke iskemik akut. Metode Penelitian observasional dengan desain kohort retrospektif. Subjek penelitian adalah 42 pasien stroke iskemik akut yang dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi (RSDK) dan Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND) Semarang pada Januari 2016 – Juli 2017. Data diperoleh dari rekam medis subjek penelitian. Terhadap subjek penelitian dilakukan pengambilan data kadar GDS, GDP, komorbid, dan skor NIHSS admisi dan hari ketujuh setelah admisi. Uji statistik menggunakan Uji Fisher. Hasil Dari data rekam medis seluruh subjek penelitian, didapatkan 33,3% subjek penelitian memiliki kadar GDS ≥ 200 mg/dL dan 47,6% subjek penelitian memiliki kadar GDP ≥ 110 mg/dL pada waktu admisi. Perburukan keluaran stroke iskemik akut hanya didapatkan pada 7,1% subjek penelitian. Tidak terdapat hubungan bermakna antara kadar GDS dan GDP dengan perubahan skor NIHSS (p = 0,746 dan 0,463). Tidak terdapat hubungan bermakna antara komorbid yang meliputi status gizi, hipertensi, diabetes mellitus (DM), dislipidemia, dan penyakit jantung dengan perubahan skor NIHSS, dengan nilai p secara berturut-turut sebesar 0,479; 0,354; 0,500; 0,537; dan 0,500. Simpulan Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara kadar GDS dan GDP dengan perubahan skor NIHSS pada stroke iskemik akut. }, issn = {2540-8844}, pages = {185--198} doi = {10.14710/dmj.v7i1.19361}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico/article/view/19361} }
Refworks Citation Data :
Latar belakang Stroke iskemik seringkali berujung pada kecacatan, disabilitas, dan terganggunya kualitas hidup. Kadar gula darah adalah salah satu prediktor keluaran stroke yang dapat diukur dengan berbagai parameter. Adanya perbedaan penggunaan parameter kadar gula darah antara klinis dan penelitian menyebabkan diperlukannya pengetahuan terkait parameter kadar gula darah yang dapat digunakan sebagai prediktor keluaran stroke iskemik akut.
Tujuan Membuktikan hubungan antara kadar gula darah sewaktu (GDS) dan gula darah puasa (GDP) dengan perubahan skor National Institutes of Health Stroke Scale (NIHSS) pada stroke iskemik akut.
Metode Penelitian observasional dengan desain kohort retrospektif. Subjek penelitian adalah 42 pasien stroke iskemik akut yang dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi (RSDK) dan Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND) Semarang pada Januari 2016 – Juli 2017. Data diperoleh dari rekam medis subjek penelitian. Terhadap subjek penelitian dilakukan pengambilan data kadar GDS, GDP, komorbid, dan skor NIHSS admisi dan hari ketujuh setelah admisi. Uji statistik menggunakan Uji Fisher.
Hasil Dari data rekam medis seluruh subjek penelitian, didapatkan 33,3% subjek penelitian memiliki kadar GDS ≥ 200 mg/dL dan 47,6% subjek penelitian memiliki kadar GDP ≥ 110 mg/dL pada waktu admisi. Perburukan keluaran stroke iskemik akut hanya didapatkan pada 7,1% subjek penelitian. Tidak terdapat hubungan bermakna antara kadar GDS dan GDP dengan perubahan skor NIHSS (p = 0,746 dan 0,463). Tidak terdapat hubungan bermakna antara komorbid yang meliputi status gizi, hipertensi, diabetes mellitus (DM), dislipidemia, dan penyakit jantung dengan perubahan skor NIHSS, dengan nilai p secara berturut-turut sebesar 0,479; 0,354; 0,500; 0,537; dan 0,500.
Simpulan Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara kadar GDS dan GDP dengan perubahan skor NIHSS pada stroke iskemik akut.
Article Metrics:
Last update:
JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) by http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico/ is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.