slot gacor slot gacor hari ini slot gacor 2025 demo slot pg slot gacor slot gacor
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN KELOR (MORINGA OLEIFERA) DOSIS BERTINGKAT PADA GAMBARAN MIKROSKOPIS GINJAL: STUDI PADA TIKUS WISTAR YANG DIINDUKSI FORMALIN | Islam | Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) skip to main content

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN KELOR (MORINGA OLEIFERA) DOSIS BERTINGKAT PADA GAMBARAN MIKROSKOPIS GINJAL: STUDI PADA TIKUS WISTAR YANG DIINDUKSI FORMALIN

*Al-Haditsa Islam  -  , Indonesia

Citation Format:
Abstract

Latar Belakang: Formalin adalah suatu senyawa kimia yang biasa digunakan sebagai bahan pengawet cadaver. Kini formalin banyak disalahgunakan sebagai bahan pengawet makanan, padahal formalin bersifat korosif pada tubuh termasuk menyebabkan kerusakan ginjal. Untuk mencegah efek toksik formalin dalam tubuh, diperlukan antioksidan yang dapat berasal dari alam, salah satunya adalah daun kelor (Moringa oleifera).

Tujuan: Membuktikan pengaruh pemberian ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) dosis bertingkat pada gambaran mikroskopis ginjal tikus wistar yang diinduksi formalin.

Metode: Penelitian true experimental dengan posttest only with control group design. Sampel sebanyak 25 ekor tikus wistar jantan yang memenuhi kriteria dan  dibagi secara simple random sampling menjadi 5 kelompok. K(-) hanya diberi pakan dan minum standar; K(+) diberi formalin peroral 100mg/kgBB; P1 diberi formalin peroral 100mg/kgBB dan ekstrak daun kelor 200mg/kgBB; P2 diberi formalin peroral 100mg/kgBB dan ekstrak daun kelor 400mg/kgBB; dan P3 diberi formalin peroral 100mg/kgBB dan ekstrak daun kelor 800mg/kgBB (21 hari); P1, P2 dan P3 diberikan perlakuan preventif 5 hari sebelumnya dengan diberikan ekstrak daun kelor dosis bertingkat yang sesuai dengan dosis tiap kelompok perlakuan. Pada hari ke-27, tikus wistar dianestesi lalu dibedah kemudian dilakukan pemeriksaan mikroskopis ginjal berupa degenerasi dan nekrosis. Data dideskripsikan dalam bentuk tabel, gambar, dan analisa statistik.

Hasil: Rerata degenerasi tertinggi sel epitel tubulus proksimal ginjal terdapat pada kelompok P1, sedangkan rerata nekrosis tertinggi pada kelompok K(+). Pada degenerasi, terdapat perbedaan yang bermakna (p<0.05) antara seluruh kelompok perlakuan, kecuali P1-K(+) dan P1-P2 tidak didapatkan perbedaan yang bermakna. Pada nekrosis, didapatkan perbedaan yang bermakna (p<0.05) antara seluruh kelompok perlakuan, kecuali P3-K(-) tidak didapatkan perbedaan yang bermakna.

Simpulan: Pemberian ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) dosis bertingkat bertingkat berpengaruh pada perubahan gambaran mikroskopis ginjal tikus wistar yang diinduksi formalin.

Fulltext View|Download
Keywords: Ekstrak daun kelor (Moringa oleifera), ginjal, degenerasi, nekrosis, formalin.

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.