BibTex Citation Data :
@article{dmj18651, author = {Yosia Iskandar and Budhi Soejoto and Purnomo Hadi}, title = {PERBANDINGAN EFEKTIVITAS AIR PERASAN JERUK NIPIS (CITRUS AURANTIFOLIA SWINGLE) DENGAN KETOKONAZOL 2% SEBAGAI ANTIJAMUR MALASSEZIA FURFUR SECARA IN VITRO}, journal = {Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal)}, volume = {6}, number = {2}, year = {2017}, keywords = {Malassezia furfur, air perasan jeruk nipis, ketokonazol, pertumbuhan Malassezia furfur}, abstract = { Latar belakang: Malassezia furfur adalah salah satu jamur yang menjadi penyebab penyakit-penyakit yang tersebar di seluruh dunia. Ketokonazol 2% merupakan salah satu obat imidazol antifungal sintetik yang ditetapkan untuk penyakit infeksi kulit termasuk penyakit dengan penyebab Malassezia furfur. Air perasan jeruk nipis ( Citrus aurantifolia Swingle) memiliki kandungan limonen yang sudah diteliti sebelumnya memiliki efek penghambatan pertumbuhan pada Malassezia furfur. Tujuan: Mengetahui perbandingan efektivitas air perasan jeruk nipis dengan ketokonazol 2% sebagai antijamur Malassezia furfur secara in vitro. Metode: Penelitian ini adalah eksperimental dengan Post test only control group design. Sampel penelitian adalah biakan jamur Malassezia furfur pada media Sabouraud Dextrose Agar olive oil dengan jumlah sampel 5 untuk setiap perlakuan. Terdapat 8 kelompok perlakuan dan 2 kelompok kontrol. Pertumbuhan koloni Malassezia furfur dinilai selama 2-5 hari setelah penanaman pada suhu 25°C dilanjutkan pemeriksaan mikroskopik. Hasil data penelitian dilakukan uji hipotesis penelitian dengan uji Kruskal-Wallis dan dilanjutkan uji Mann-Whitney . Hasil: Uji Kruskal-Wallis seluruh perlakuan didapatkan p= 0,00. Dari uji Mann-Whitney didapatkan perbedaan tidak bermakna antara perlakuan ketokonazol dengan air perasan jeruk nipis 100% ( p= 1,00) dan perbedaan bermakna antara ketokonazol 2% dengan air perasan jeruk nipis konsentrasi yang lain ( p= 0,008) Kesimpulan: Air perasan jeruk nipis (konsentrasi 100%) dan ketokonazol memiliki efek sebagai antijamur Malassezia furfur yang setara. }, issn = {2540-8844}, pages = {1394--1401} doi = {10.14710/dmj.v6i2.18651}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico/article/view/18651} }
Refworks Citation Data :
Latar belakang: Malassezia furfur adalah salah satu jamur yang menjadi penyebab penyakit-penyakit yang tersebar di seluruh dunia. Ketokonazol 2% merupakan salah satu obat imidazol antifungal sintetik yang ditetapkan untuk penyakit infeksi kulit termasuk penyakit dengan penyebab Malassezia furfur. Air perasan jeruk nipis (Citrus aurantifolia Swingle) memiliki kandungan limonen yang sudah diteliti sebelumnya memiliki efek penghambatan pertumbuhan pada Malassezia furfur.
Tujuan: Mengetahui perbandingan efektivitas air perasan jeruk nipis dengan ketokonazol 2% sebagai antijamur Malassezia furfur secara in vitro.
Metode: Penelitian ini adalah eksperimental dengan Post test only control group design. Sampel penelitian adalah biakan jamur Malassezia furfur pada media Sabouraud Dextrose Agar olive oil dengan jumlah sampel 5 untuk setiap perlakuan. Terdapat 8 kelompok perlakuan dan 2 kelompok kontrol. Pertumbuhan koloni Malassezia furfur dinilai selama 2-5 hari setelah penanaman pada suhu 25°C dilanjutkan pemeriksaan mikroskopik. Hasil data penelitian dilakukan uji hipotesis penelitian dengan uji Kruskal-Wallis dan dilanjutkan uji Mann-Whitney.
Hasil: Uji Kruskal-Wallis seluruh perlakuan didapatkan p=0,00. Dari uji Mann-Whitney didapatkan perbedaan tidak bermakna antara perlakuan ketokonazol dengan air perasan jeruk nipis 100% (p=1,00) dan perbedaan bermakna antara ketokonazol 2% dengan air perasan jeruk nipis konsentrasi yang lain (p=0,008)
Kesimpulan: Air perasan jeruk nipis (konsentrasi 100%) dan ketokonazol memiliki efek sebagai antijamur Malassezia furfur yang setara.
Article Metrics:
Last update:
JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) by http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico/ is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.