BibTex Citation Data :
@article{dmj18644, author = {Tusita Devi and Fifin Rahmi}, title = {PENGARUH PENGGUNAAN BETA BLOCKER TOPIKAL JANGKA PANJANG TERHADAP SENSIBILITAS KORNEA PADA PASIEN GLAUKOMA}, journal = {Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal)}, volume = {6}, number = {2}, year = {2017}, keywords = {sensibilitas kornea, glaukoma, beta blocker}, abstract = { Latar Belakang : Penurunan sensibilitas kornea merupakan salah satu efek samping dari penggunaan beta blocker topikal yang dapat menimbulkan berbagai masalah seperti penurunan reflex mengedip, penurunan kemampuan penyembuhan luka pada kornea, dan terkait juga dengan penurunan sekresi air mata. Tujuan : Untuk mengetahui hubungan antara sensibilitas kornea dengan lama penggunaan beta blocker pada pasien glaukoma di RSUP Dr. Kariadi Semarang. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain cross sectional , yang menggunakan data dari wawancara dengan pasien dan pemeriksaan langsung. Pemeriksaan sensibilitas kornea menggunakan alat estesiometer Cochet-Bonnet . Uji statistik yang digunakan adalah uji non parametrik Spearman. Hasil : Sebanyak 44 mata dari 25 pasien glaukoma yang terdiri dari 9 laki-laki dan 16 perempuan dan telah diwawancara lama penggunaan beta blocker diperiksa sensibilitas korneanya. Kelompok subjek yang menggunakan beta blocker < 6 bulan memiliki rerata skor sensibilitas yang lebih baik, yaitu 14,395 mg/mm 2 ,diikuti kelompok subjek yang menggunakan beta blocker selama 6-12 bulan dengan rerata skor 15,148 mg/mm 2 , sedangkan subjek yang menggunakan beta blocker lebih lama, yaitu >12 bulan memiliki rerata skor sensibilitas kornea tertinggi yaitu 19,958 mg/mm 2 . Uji non parametrik Spearman menunjukkan adanya kekuatan korelasi sedang, yaitu r=0,495, dengan p =0,001. Kesimpulan : Terdapat hubungan antara penurunan sensibilitas kornea dengan lama penggunaan beta blocker pada pasien glaukoma. }, issn = {2540-8844}, pages = {1312--1319} doi = {10.14710/dmj.v6i2.18644}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico/article/view/18644} }
Refworks Citation Data :
Latar Belakang : Penurunan sensibilitas kornea merupakan salah satu efek samping dari penggunaan beta blocker topikal yang dapat menimbulkan berbagai masalah seperti penurunan reflex mengedip, penurunan kemampuan penyembuhan luka pada kornea, dan terkait juga dengan penurunan sekresi air mata.
Tujuan : Untuk mengetahui hubungan antara sensibilitas kornea dengan lama penggunaan beta blocker pada pasien glaukoma di RSUP Dr. Kariadi Semarang.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain cross sectional, yang menggunakan data dari wawancara dengan pasien dan pemeriksaan langsung. Pemeriksaan sensibilitas kornea menggunakan alat estesiometer Cochet-Bonnet. Uji statistik yang digunakan adalah uji non parametrik Spearman.
Hasil : Sebanyak 44 mata dari 25 pasien glaukoma yang terdiri dari 9 laki-laki dan 16 perempuan dan telah diwawancara lama penggunaan beta blocker diperiksa sensibilitas korneanya. Kelompok subjek yang menggunakan beta blocker < 6 bulan memiliki rerata skor sensibilitas yang lebih baik, yaitu 14,395 mg/mm2 ,diikuti kelompok subjek yang menggunakan beta blocker selama 6-12 bulan dengan rerata skor 15,148 mg/mm2, sedangkan subjek yang menggunakan beta blocker lebih lama, yaitu >12 bulan memiliki rerata skor sensibilitas kornea tertinggi yaitu 19,958 mg/mm2. Uji non parametrik Spearman menunjukkan adanya kekuatan korelasi sedang, yaitu r=0,495, dengan p =0,001.
Kesimpulan : Terdapat hubungan antara penurunan sensibilitas kornea dengan lama penggunaan beta blocker pada pasien glaukoma.
Article Metrics:
Last update:
JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) by http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico/ is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.