BibTex Citation Data :
@article{dmj18598, author = {Zaki Dewantoro and YL Aryoko Widodo S. and V. Rizke Ciptaningtyas}, title = {PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN BELIMBING WULUH (AVERRHOA BILIMBI L.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI STAPHYLOCOCCUS AURES SECARA IN VITRO}, journal = {Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal)}, volume = {6}, number = {2}, year = {2017}, keywords = {Staphylococcus aureus, ekstrak daun belimbing wuluh, Averrhoa bilimbi}, abstract = { Latar Belakang Staphylococcus aureus adalah bakteri yang sering menjadi penyebab dalam infeksi pada pioderma. Pengobatan infeksi S.aureus adalah dengan antibiotik kombinasi yang mempunyai kemampuan bakterisidal. Zat alamiah tertentu juga mempunyai kemampuan bakterisidal, salah satunya adalah daun belimbing wuluh ( Averrhoa bilimbi L ). Tujuan : Mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun belimbing wuluh ( Averrhoa bilimbi L.) terhadap bakteri Staphylococcus aureus secara in vitro. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Terdapat 9 beda perlakuan yaitu dengan memberi 6 konsentrasi ekstrak (5%, 20%, 35%, 50%, 65%, 80%), dan kelompok kontrol. Media Mueller Hinton yang sudah dilubangi menjadi sumur diteteskan ekstrak daun belimbing wuluh kemudian diinkubasikan selama 18-24 jam dalam suhu 35 o . Kemudian hitung diameter hambat pada media. Hasil : Rata-rata perhitungan diameter hambat pada kontrol antibiotik (eritromisin) adalah 28,1 mm. Diameter hambat pada 6 kelompok perlakuan seluruhnya adalah 0 mm Kesimpulan : Tidak ada pengaruh pemberian ekstrak daun belimbing wuluh ( Averrhoa bilimbi L.) dengan konsentrasi 5%, 20%, 35%, 50%,65%, 80% pada bakteri Staphylococcus aureus . }, issn = {2540-8844}, pages = {886--892} doi = {10.14710/dmj.v6i2.18598}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico/article/view/18598} }
Refworks Citation Data :
Latar Belakang Staphylococcus aureus adalah bakteri yang sering menjadi penyebab dalam infeksi pada pioderma. Pengobatan infeksi S.aureus adalah dengan antibiotik kombinasi yang mempunyai kemampuan bakterisidal. Zat alamiah tertentu juga mempunyai kemampuan bakterisidal, salah satunya adalah daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L).
Tujuan : Mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) terhadap bakteri Staphylococcus aureus secara in vitro.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Terdapat 9 beda perlakuan yaitu dengan memberi 6 konsentrasi ekstrak (5%, 20%, 35%, 50%, 65%, 80%), dan kelompok kontrol. Media Mueller Hinton yang sudah dilubangi menjadi sumur diteteskan ekstrak daun belimbing wuluh kemudian diinkubasikan selama 18-24 jam dalam suhu 35o. Kemudian hitung diameter hambat pada media.
Hasil : Rata-rata perhitungan diameter hambat pada kontrol antibiotik (eritromisin) adalah 28,1 mm. Diameter hambat pada 6 kelompok perlakuan seluruhnya adalah 0 mm
Kesimpulan : Tidak ada pengaruh pemberian ekstrak daun belimbing wuluh ( Averrhoa bilimbi L.) dengan konsentrasi 5%, 20%, 35%, 50%,65%, 80% pada bakteri Staphylococcus aureus.
Article Metrics:
Last update:
JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) by http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico/ is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.