BibTex Citation Data :
@article{dmj18595, author = {Lydia Triastuti and Muslimin Muslimin and Purnomo Hadi}, title = {UJI BEDA SENSITIVITAS BAKTERI NEISSERIA GONORRHOEAE TERHADAP LEVOFLOKSASIN DAN KANAMISIN SECARA IN VITRO}, journal = {Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal)}, volume = {6}, number = {2}, year = {2017}, keywords = {Neisseria gonorrhoeae; Levofloksasin; Kanamisin}, abstract = { Latar belakang : Gonore adalah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae . Kasus resistensi antibiotik yang menjadi pilihan untuk pengobatan gonore saat ini kian meningkat. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengetahui tingkat resistensi bakteri Neisseria gonorrhoeae adalah dengan melakukan uji sensitivitas antibiotik. Obat lini pertama yang saat ini digunakan adalah levofloksasin, namun pendataan mengenai efektivitas antibiotik ini masih sangat kurang. Kanamisin merupakan pilihan obat lain yang dapat digunakan untuk pengobatan gonore. Tujuan : Menilai perbedaan sensitivitas levofloksasin dan kanamisin terhadap bakteri Neisseria gonorrhoeae secara in vitro. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan rancangan cross sectional design . Sampel adalah 14 biakan bakteri Neisseria gonorrhoeae yang didapatkan dari hasil swab endoserviks penderita yang dikonfirmasi melalui pengecatan gram, tes oksidase, uji fermentasi, dan kultur pada media Thayer-Martin (TM). Biakan bakteri kemudian diinokulasikan pada media Mueller Hinton-Thayer Martin untuk dilakukan uji sensitivitas antibiotik dimana pembacaan hasil uji tersebut adalah dengan mengukur diameter zona hambat yang terbentuk. Uji statistik menggunakan fisher’s exact test . Hasil : Jumlah sampel yang sensitif terhadap levofloksasin 0 (0%) sampel dan yang resisten sebesar 14 (100%) sampel. Sedangkan untuk kanamisin, jumlah sampel yang sensitif 6 (42.86%) sampel dan yang resisten 8 (57.14%) sampel. Kesimpulan : Terdapat perbedaan bermakna sensitivitas bakteri Neisseria gonorrhoeae terhadap levofloksasin dan kanamisin secara in vitro, dimana kanamisin tingkat sensitivitasnya lebih baik daripada levofloksasin. }, issn = {2540-8844}, pages = {782--790} doi = {10.14710/dmj.v6i2.18595}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico/article/view/18595} }
Refworks Citation Data :
Latar belakang : Gonore adalah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Kasus resistensi antibiotik yang menjadi pilihan untuk pengobatan gonore saat ini kian meningkat. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengetahui tingkat resistensi bakteri Neisseria gonorrhoeae adalah dengan melakukan uji sensitivitas antibiotik. Obat lini pertama yang saat ini digunakan adalah levofloksasin, namun pendataan mengenai efektivitas antibiotik ini masih sangat kurang. Kanamisin merupakan pilihan obat lain yang dapat digunakan untuk pengobatan gonore.
Tujuan : Menilai perbedaan sensitivitas levofloksasin dan kanamisin terhadap bakteri Neisseria gonorrhoeae secara in vitro.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan rancangan cross sectional design. Sampel adalah 14 biakan bakteri Neisseria gonorrhoeae yang didapatkan dari hasil swab endoserviks penderita yang dikonfirmasi melalui pengecatan gram, tes oksidase, uji fermentasi, dan kultur pada media Thayer-Martin (TM). Biakan bakteri kemudian diinokulasikan pada media Mueller Hinton-Thayer Martin untuk dilakukan uji sensitivitas antibiotik dimana pembacaan hasil uji tersebut adalah dengan mengukur diameter zona hambat yang terbentuk. Uji statistik menggunakan fisher’s exact test.
Hasil : Jumlah sampel yang sensitif terhadap levofloksasin 0 (0%) sampel dan yang resisten sebesar 14 (100%) sampel. Sedangkan untuk kanamisin, jumlah sampel yang sensitif 6 (42.86%) sampel dan yang resisten 8 (57.14%) sampel.
Kesimpulan : Terdapat perbedaan bermakna sensitivitas bakteri Neisseria gonorrhoeae terhadap levofloksasin dan kanamisin secara in vitro, dimana kanamisin tingkat sensitivitasnya lebih baik daripada levofloksasin.
Article Metrics:
Last update:
JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) by http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico/ is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.