BibTex Citation Data :
@article{dmj18538, author = {Alicia Sandjaja and Widodo Sarjana AS and Innawati Jusup}, title = {HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN TINGKAT SUGESTIBILITAS PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN TAHUN PERTAMA}, journal = {Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal)}, volume = {6}, number = {2}, year = {2017}, keywords = {Tingkat kecemasan, tingkat sugestibilitas, ZSAS, BSS.}, abstract = { Latar Belakang: Sugestibilitas adalah kemampuan seseorang untuk menerima atau mendapatkan sugesti. Tingkat sugestibilitas seseorang berhubungan dengan intensitas emosi. Kecemasan termasuk dalam gangguan emosi. Semakin tinggi intensitas kecemasan maka semakin tinggi tingkat sugestibilitasnya. Tingkat sugestibilitas yang tinggi dapat berguna untuk hipnoterapi kecemasan itu sendiri. Tingkat sugestibilitas diukur menggunakan Barber Suggestibility Scale (BSS). Tingkat kecemasan diukur menggunakan Zung Self-rating Anxiety Scale (ZSAS). Tujuan: Mengetahui hubungan antara tingkat kecemasan dengan tingkat sugestibilitas pada mahasiswa kedokteran tahun pertama. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan teknik cross-sectional. Subjek dari penelitian diambil dari mahasiswa kedokteran Universitas Diponegoro angkatan 2015 (tahun pertama) berjumlah 132 mahasiswa . Setelah itu diuji menggunakan uji korelasi Somers’d. Hasil: Sebanyak 90 subjek (68, 18%) adalah perempuan dan 42 subjek (31,82%) adalah laki-laki. 2 subjek (1,52%) mengalami kecemasan ringan sedang dan 130 subjek (98,48%) normal atau tidak mengalami kecemasan. Sebesar 73 subjek (55,30%) masuk dalam kelompok tingkat sugestibilitas rendah, 53 subjek (40,15%) dengan tingkat sugestibilitas sedang, dan 6 subjek (4,55%) dengan tingkat sugestibilitas tinggi. Analisis hubungan antara tingkat kecemasan dengan tingkat sugestibilitas pada mahasiswa kedokteran tahun pertama didapatkan nilai p= 0,63 ( p >0.05). Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara tingkat kecemasan dengan tingkat sugestibilitas pada mahasiswa kedokteran tahun pertama. }, issn = {2540-8844}, pages = {235--243} doi = {10.14710/dmj.v6i2.18538}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico/article/view/18538} }
Refworks Citation Data :
Latar Belakang: Sugestibilitas adalah kemampuan seseorang untuk menerima atau mendapatkan sugesti. Tingkat sugestibilitas seseorang berhubungan dengan intensitas emosi. Kecemasan termasuk dalam gangguan emosi. Semakin tinggi intensitas kecemasan maka semakin tinggi tingkat sugestibilitasnya. Tingkat sugestibilitas yang tinggi dapat berguna untuk hipnoterapi kecemasan itu sendiri. Tingkat sugestibilitas diukur menggunakan Barber Suggestibility Scale (BSS). Tingkat kecemasan diukur menggunakan Zung Self-rating Anxiety Scale (ZSAS).
Tujuan: Mengetahui hubungan antara tingkat kecemasan dengan tingkat sugestibilitas pada mahasiswa kedokteran tahun pertama.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan teknik cross-sectional. Subjek dari penelitian diambil dari mahasiswa kedokteran Universitas Diponegoro angkatan 2015 (tahun pertama) berjumlah 132 mahasiswa. Setelah itu diuji menggunakan uji korelasi Somers’d.
Hasil: Sebanyak 90 subjek (68, 18%) adalah perempuan dan 42 subjek (31,82%) adalah laki-laki. 2 subjek (1,52%) mengalami kecemasan ringan sedang dan 130 subjek (98,48%) normal atau tidak mengalami kecemasan. Sebesar 73 subjek (55,30%) masuk dalam kelompok tingkat sugestibilitas rendah, 53 subjek (40,15%) dengan tingkat sugestibilitas sedang, dan 6 subjek (4,55%) dengan tingkat sugestibilitas tinggi. Analisis hubungan antara tingkat kecemasan dengan tingkat sugestibilitas pada mahasiswa kedokteran tahun pertama didapatkan nilai p=0,63 (p>0.05).
Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara tingkat kecemasan dengan tingkat sugestibilitas pada mahasiswa kedokteran tahun pertama.
Article Metrics:
Last update:
JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) by http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico/ is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.