skip to main content

HUBUNGAN JUMLAH KONSUMSI SUSU FORMULA STANDAR TERHADAP KEJADIAN STUNTING PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

*Sherly Mediana  -  , Indonesia
Rina Pratiwi  -  , Indonesia

Citation Format:
Abstract
Latar Belakang: Prevalensi Stunting di Indonesia masih tinggi (37,2%) dan berhubungan dengan morbiditas dan mortalitas yang besar. Defisiensi nutrisi berperan menyebabkan stunting, dan susu formula dapat menjadi salah satu strategi untuk mengurangi stunting pada anak.
Tujuan: Mengetahui hubungan jumlah konsumsi susu formula standar terhadap kejadian stunting pada anak usia 2-5 tahun.
Metode: Rancangan penelitian bersifat analitik observasional dengan desain kasus-kontrol, dilakukan di Semarang pada periode Maret-Mei 2016 dengan subjek penelitian adalah anak usia 2-5 tahun yang mengkonsumsi susu formula standar. Analisis data univariat dan bivariat menggunakan uji Chi-square dan multivariat dengan uji Regresi Logistik.
Hasil: Jumlah responden sebanyak 106 anak, yang terbagi menjadi 2 kelompok: kelompok kasus dengan 53 anak stunting dan kelompok kontrol dengan 53 anak berperawakan normal. Hasil analisis menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara kejadian stunting pada anak usia 2-5 tahun dengan rerata pendapatan keluarga (p = 0,004; OR = 3,559) dan jumlah konsumsi susu formula (p = 0,032, OR = 2,334). Tidak ditemukan hubungan antara kejadian stunting dengan faktor lain seperti: diet, suplementasi, riwayat pemberian ASI, serta faktor demografi. Pada uji multivariat ditemukan bahwa rerata pendapatan keluarga menjadi faktor yang paling dominan menyebabkan stunting pada anak usia 2-5 tahun (p = 0,007; OR = 3,391) diikuti oleh jumlah konsumsi susu formula standar (p = 0,048; OR = 2,190).
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara jumlah konsumsi susu formula standar dengan kejadian stunting pada anak usia 2-5 tahun.
Fulltext View|Download
Keywords: stunting, susu, formula standar

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.