BibTex Citation Data :
@article{dmj14427, author = {Farid Setiawan and Paramastri Arintawati and Fanti Saktini}, title = {PERBEDAAN PENGLIAHATAN STEREOSKOPIS PADA PENDERITA MIOPIA RINGAN, SEDANG, DAN BERAT}, journal = {Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal)}, volume = {5}, number = {4}, year = {2016}, keywords = {Penglihatan stereoskopis, miopia, TNO stereo test.}, abstract = {Latar belakang : Stereoskopis adalah tingkat tertinggi dari penglihatan binokuler. Gangguan dari penglihatan stereoskopis dapat menurunkan kualitas hidup. Salah satu faktor yang dapat menyebabkan gangguan penglihatan stereoskopis adalah kelainan refraksi. Miopia merupakan salah satu kelainan refraksi yang memiliki prevalensi cukup tinggi dan diperkirakan dapat mempengaruhi penglihatan stereoskopis. Tujuan : Mengetahui apakah terdapat perbedaan penglihatan stereoskopis pada penderita miopia ringan, sedang, dan berat. Metode : Desain penelitian ini adalah penelitian observasional dengan desain penelitian cross sectional dan dilaksanakan di klinik Instalasi Rawat Jalan Bagian Ilmu Kesehatan Mata RSUP Dr. Kariadi Semarang pada periode Maret 2016 hingga Mei 2016. Subjek penelitian adalah penderita miopia ringan (n=16), miopia sedang (n=16), dan miopia berat (n=16). Penglihatan stereoskopis dinilai dengan menggunakan TNO stereotest dengan visus terbaik. Uji statistik menggunakan uji Kruskal-Wallis dan uji Mann-Whitney. Hasil : Uji Kruskal-Wallis menunjukan terdapat perbedaan penglihatan stereoskopis yang bermakna antara penderita miopia ringan, sedang, dan berat. Penglihatan stereoskopis pada miopia sedang adalah 90 (60-480) detik busur, lebih buruk secara bermakna dibanding miopia ringan 60 (60-120) detik busur (p=0,006). Penglihatan stereoskopis pada miopia berat 120 (60-240) detik busur, juga lebih buruk secara bermakna dibanding miopia ringan (p=0,002). Tidak terdapat perbedaan penglihatan stereoskopis yang bermakna antara miopia sedang dan miopia berat (p=0,838). Kesimpulan : Terdapat perbedaan penglihatan stereoskopis yang bermakna antara penderita miopia ringan terhadap miopia sedang, dan miopia berat. Penglihatan stereoskopis pada miopia sedang dan berat lebih buruk secara bermakna dibanding miopia ringan.}, issn = {2540-8844}, pages = {800--807} doi = {10.14710/dmj.v5i4.14427}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico/article/view/14427} }
Refworks Citation Data :
Article Metrics:
Last update:
JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) by http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico/ is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.