skip to main content

PENGEMBANGAN EKOWISATA MANGROVE DESA KARANGSONG, KABUPATEN INDRAMAYU

Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 29 Oct 2015.

Citation Format:
Abstract

Desa Karangsong merupakan wilayah pesisir yang mempunyai kawasan rehabilitasi mangrove yang masih terjaga. Konversi hutan mangrove menjadi lahan pertambakan telah mengakibatkan kerusakan pesisir. Ekowisata merupakan salah satu pemanfaatan hutan mangrove dari segi ekonomi untuk mencapai kesejahteraan. Selain itu, ekowisata ini secara langsung memiliki manfaat pelestarian alam dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi ekowisata mangrove, persepsi, partisipasi, dan aspirasi stakeholder dan untuk menyusun strategi pengembangan ekowisata. Metode yang digunakan adalah metode studi kasus dan dianalisa dengan SWOT. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara dan observasi terhadap terhadap 50 responden terdiri dari masyarakat, wisatawan dan pengelola. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2015 di Desa Karangsong. Potensi kawasan ekowisata mangrove terdiri dari beberapa kelompok burung (Aves), Gastropoda, dan Crustacea serta lima jenis mangrove. Potensi fisik terdiri dari tempat persemaian benih, tempat pengamatan burung, sarana kebersihan dan tracking mangrove. Tingkat persepsi responden tentang ekowisata masih rendah. Partisipasi masyarakat belum sepenuhnya terlibat dalam kegiatan pengembangan ekowisata. Aspirasi responden terbagi dalam tiga kriteria yaitu aspirasi untuk pengembangan objek daya tarik wisata, perbaikan sarana prasarana, dan pembenahan pengelolaan. Strategi pengembangan ekowisata desa Karangsong adalah strategi Stregth-Opportunities (SO) yaitu melibatkan masyarakat desa lokal untuk ikut berpartisipasi dalam pengembangan ekowisata mangrove.

 

Karangsong village is a coastal region that be keep as a mangrove rehabilitation area. Conversion of mangrove forests into fish pond land has resulted in damage to the coast. Ecotourism is one of the mangrove forest utilization in terms of economy for prosperity. Beside that ecotourism has directly benefit for natural and environmental preservation. This study aims to determine potential of mangrove ecotourism, perception, participation and aspiration stakeholders and to be set development strategy of mangrove ecotorism. The method used is descriptive case studies and be analyzed by SWOT. Data collected by observing the field study and interviewing to 50 respondents  consist of local communities, tourists, and  management staffs. This study was conducted in May 2015 in the village of Karangsong. Mangrove ecotourism potential at the Karangsong village consists of are birds (Aves), Gastropods, and Crustacean and five species of mangrove. Physical potency consists of a seed nursery, bird watching site, sanitary facilities and tracking mangrove. Perceptions of respondents about ecotourism is still low . Participation public has not engaged  involved in the development of ecotourism activities. Aspiration of  respondents divided into three criterias: the aspiration for development tourist attraction objects, infrastructure development, and improvement management. Tourism development strategy of the village Karangsong is strength-Opportunities (SO) that involve local communities to participate in the development of mangrove ecotourism.
Fulltext View|Download
Keywords: Ekowisata; Mangrove; Persepsi; Partisipasi; Aspirasi

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.