skip to main content

PERBANDINGAN NILAI HUE PADA BEBERAPA JENIS KARANG BERDASARKAN STATUS PENUTUPANNYA DI PULAU KARIMUNJAWA

Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 29 Apr 2015.

Citation Format:
Abstract

Terumbu karang merupakan Ekosistem pantai yang produktif dan kaya akan keanekaragaman hayati. Karimunjawa merupakan suatu kepulauan dengan berbagai ekosistem seperti mangrove, lamun dan terumbu karang. Daerah tersebut merupakan kawasan konservasi, salah satunya adalah ekosistem terumbu karang. Untuk memantau kondisi terumbu karang, Selain menghitung penutupan karang, dapat juga dilakukan dengan menghitung nilai hue. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan nilai hue pada beberapa jenis karang berdasarkan status penutupannya dan mengetahui hubungan nilai hue antar kedalaman pada berberapa jenis karang. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2014 di pulau Karimunjawa. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah purposive sampling dengan deskriptif analitis sebagai desain penelitiannya. Desain ini bertujuan untuk mendeskripsikan penutupan karang dengan nilai hue beserta perameter kualitas air pada dua kedalaman berbeda di tiga stasiun (Nyamplungan, Batu Topeng dan Tanjung Gelam). Analisis perbedaan nilai hue menggunakan uji varian dan uji beda nyata terkecil. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa nilai hue pada beberapa jenis karang menunjukkan adanya perbedaan. Dimana nilai hue dari Porites lobata sebesar 39 0 - 44 0, Acropora formosa sebesar 53 0 - 68 0 dan Acropora palifera sebesar 40 0 - 57 0. Perbedaan tersebut dikarenakan adanya perbedaan  warna pada setiap jenis  karang. Selain itu, nilai hue dari beberapa jenis karang di kedalaman berbeda juga menunjukan adanya perbedaan. Dimana nilai hue porites lobata pada kedalaman pertama di  stasiun I sebesar 39,6 0, stasiun II sebesar 47,2 0 dan sebesar III sebesar 35,8 0, sedangkan pada kedalaman kedua di stasiun I sebesar 41,6 0, stasiun II sebesar 530 dan stasiun III sebesar 55 0. Perbedaan tersebut dikarenakan nilai TSS yang lebih tinggi di kedalaman kedua dibandingkan dengan kedalaman pertama. Nilai hue pada beberapa jenis karang tidak memiliki hubungan dengan nilai penutupan karang. Nilai hue cenderung lebih tinggi pada kedalaman kedua dibandingkan pada kedalaman pertama.

 

Coral reefs are the ecosystem of shore that are productive and rich of biodiversity. Karimunjawa is an archipelago with having various ecosystem such as mangrove, sea grass and coral reefs. That area is a conserved area, one of them is the ecosystem of coral reefs. To monitoring the condition of coral reefs, beside counting the coral cover, it can be also done by counting hue value. The purpose of this research was to compare hue value of some coral species by covers status, and to determine the relationship of hue value with depth at some coral species. This research conducted in November 2014 at the island of Karimunjawa. The method used in this research was purposive sampling with descriptive analitycal as research design. This design purposed to describe coral covers with the hue value along with the parameters of water quality at two different depths of three stations (Nyamplungan, Batu Topeng and Tanjung Gelam). Analysis for differences of hue values used variant test and least significant difference test. The research result showed that there were significan defferent of hue value among coral reef species. Where hue value of Porites lobata at 39 0 - 44 0, Acropora formosa at 53 0 - 68 0 and Acropora palifera at 40 0 - 57 0. It was caused by defference of color in every coral species. Moreover, hue value of some coral species at defferent depth also showed that there is a defference, where hue value of Porites lobata in the first depth at station I at 39,6 0, station II at 47,2 0 and station III at 35,8 0, whereas in the second depth at station I at 41,6 0, station II at 530 and station III at 55 0. It was caused by TSS value which is higher in the first depth than the second depth. Hue values of some coral species did not have the relationship with coral cover. Hue value at second depth was higher than first depth.

Fulltext View|Download
Keywords: Penutupan Karang; Hue; Penetrasi Cahaya; Pulau Karimunjawa

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.