Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{MARJ7823, author = {Febry Hutami and - Supriharyono and - Haeruddin}, title = {LAJU FILTRASI KERANG HIJAU (Perna viridis) TERHADAP Skeletonema costatum PADA BERBAGAI TINGKAT SALINITAS}, journal = {Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES)}, volume = {4}, number = {1}, year = {2015}, keywords = {Perna viridis; Salinitas; Laju Filtrasi}, abstract = { Kerang hijau ( Perna viridis ) merupakan organisme filter feeder dimana dalam mendapatkan makanannya dilakukan dengan cara menyaring makanan berupa plankton di perairan. Kemampuan filtrasi akan mempengaruhi kuantitas makanan yang masuk ke dalam organ pencernaan yang pada akhirnya akan berpengaruh pada pertumbuhan kerang itu sendiri.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui laju filtrasi kerang hijau pada berbagai tingkat salinitas dan mengetahuihubungan antara salinitas media penelitian terhadap laju filtrasi.Penelitian ini menggunakan metode eksperimental, dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan dan tiga kali pengulangan. Perlakuan A (penggunaan kerang hijau dengan kepedatan plankton 5.000.000 sel/L pada salinitas 25‰), B (pengunaan kerang hijau dengan kepadatan plankton 5.000.000 sel/L pada salinitas 30‰), dan C (pengunaan kerang hijau dengan kepadatan plankton 5.000.000 sel/L pada salinitas 35‰). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata laju fiktrasi kerang hijau (Perna viridis) pada t 1 untuk salinitas 25‰ diperoleh sebesar 0,071 L/jam, salinitas 30‰ diperoleh sebesar 0,052 L/jam, dan salinitas 35‰ diperoleh sebesar 0,083 L/jam. Pada t 2 salinitas 25‰ diperoleh sebesar 0,046 L/jam, salinitas 30‰ diperoleh sebesar 0,024 L/jam, dan salinitas 35‰ diperoleh sebesar 0,049 L/jam. Berdasarkan analisa anova satu arah antara nilai laju filtrasi dan salinitas tidak diperoleh nilai signifikan, sedangkan analisa anova satu arah antara laju filtrasi dan waktu diperoleh nilai signifikan yaitu 0,013.Salinitas 35‰ menunjukkan laju tertinggi filtrasi kerang hijau ( Perna viridis ). Green mussel (Perna viridis) is a filter feeder organism which get food by filtering plankton from the waters. Filtration ability will effect in food quantity which enter throught digestion and finally will effect on mussel growth. The objective of this study is to investigate the ratio of the value of filtration rate of Perna viridis and to find the correlation between variousof salinity level on filtration rate of green mussel (Skeletonema costatum). This study used laboratories experimental method, using Completely Randomize Design (RAL) with 3 (three) treatments and 3 (three) replications. Treatment A (using 5000000 sel/L density of green mussel on 25‰), B ( using 5000000 sel/L density of green mussel on 30‰), and C ( using 5000000 sel/L density of green mussel on 35‰). Result of the study shows that the average of filtration rate Perna viridis on t 1 ; salinity of 25‰ was 0,071 L/hour, salinity of 30‰ was 0,052 L/hour, and salinity of 35‰ was 0,083 L/hour. While on t 2 ; salinity of 25‰ was 0,046 L/hour, salinity of 30‰ was 0,024 L/hour, and salinity of 35‰ was 0,049 L/hour. According to ANOVA with one way analisys between filtration rate and salinity showed that not significant different (p<0,05), while analysis between filtration rate and time showed significantly different (p>0,05). The highest filtration rate of green mussel (Perna viridis) occurred on salinity 35‰. }, issn = {2721-6233}, pages = {125--130} doi = {10.14710/marj.v4i1.7823}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/maquares/article/view/7823} }
Refworks Citation Data :
Kerang hijau (Perna viridis) merupakan organisme filter feeder dimana dalam mendapatkan makanannya dilakukan dengan cara menyaring makanan berupa plankton di perairan. Kemampuan filtrasi akan mempengaruhi kuantitas makanan yang masuk ke dalam organ pencernaan yang pada akhirnya akan berpengaruh pada pertumbuhan kerang itu sendiri.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui laju filtrasi kerang hijau pada berbagai tingkat salinitas dan mengetahuihubungan antara salinitas media penelitian terhadap laju filtrasi.Penelitian ini menggunakan metode eksperimental, dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan dan tiga kali pengulangan. Perlakuan A (penggunaan kerang hijau dengan kepedatan plankton 5.000.000 sel/L pada salinitas 25‰), B (pengunaan kerang hijau dengan kepadatan plankton 5.000.000 sel/L pada salinitas 30‰), dan C (pengunaan kerang hijau dengan kepadatan plankton 5.000.000 sel/L pada salinitas 35‰). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata laju fiktrasi kerang hijau (Perna viridis) pada t1 untuk salinitas 25‰ diperoleh sebesar 0,071 L/jam, salinitas 30‰ diperoleh sebesar 0,052 L/jam, dan salinitas 35‰ diperoleh sebesar 0,083 L/jam. Pada t2 salinitas 25‰ diperoleh sebesar 0,046 L/jam, salinitas 30‰ diperoleh sebesar 0,024 L/jam, dan salinitas 35‰ diperoleh sebesar 0,049 L/jam. Berdasarkan analisa anova satu arah antara nilai laju filtrasi dan salinitas tidak diperoleh nilai signifikan, sedangkan analisa anova satu arah antara laju filtrasi dan waktu diperoleh nilai signifikan yaitu 0,013.Salinitas 35‰ menunjukkan laju tertinggi filtrasi kerang hijau (Perna viridis).
Green mussel (Perna viridis) is a filter feeder organism which get food by filtering plankton from the waters. Filtration ability will effect in food quantity which enter throught digestion and finally will effect on mussel growth. The objective of this study is to investigate the ratio of the value of filtration rate of Perna viridis and to find the correlation between variousof salinity level on filtration rate of green mussel (Skeletonema costatum). This study used laboratories experimental method, using Completely Randomize Design (RAL) with 3 (three) treatments and 3 (three) replications. Treatment A (using 5000000 sel/L density of green mussel on 25‰), B ( using 5000000 sel/L density of green mussel on 30‰), and C ( using 5000000 sel/L density of green mussel on 35‰). Result of the study shows that the average of filtration rate Perna viridis on t1; salinity of 25‰ was 0,071 L/hour, salinity of 30‰ was 0,052 L/hour, and salinity of 35‰ was 0,083 L/hour. While on t2; salinity of 25‰ was 0,046 L/hour, salinity of 30‰ was 0,024 L/hour, and salinity of 35‰ was 0,049 L/hour. According to ANOVA with one way analisys between filtration rate and salinity showed that not significant different (p<0,05), while analysis between filtration rate and time showed significantly different (p>0,05). The highest filtration rate of green mussel (Perna viridis) occurred on salinity 35‰.
Article Metrics:
Last update:
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to MAQUARES ,Faculty Fisheries and Marine Science Universitas Diponegoro as the publisher of the journal. Copyright encompasses rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms, and any other similar reproductions, as well as translations. MAQUARES journal, Faculty Fisheries and Marine Science Universitas Diponegoro and the Editors make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in Saintek Perikanan journal are the sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
The Copyright Transfer Form can be downloaded : [Copyright Transfer Form MAQUARES]. The copyright form should be signed originally and send to the Editorial Office in the form of original mail, scanned document or fax :
Editorial Office of MAQUARES, Faculty Fisheries and Marine Science Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Central Java, Indonesia 50275
Telp./Fax: (024) 7474698
Email: undipmaquares@gmail.com
View statistics
Management of Aquatic Resources Journal (Maquares) (e-ISSN: 2721-6233) is published by Faculty Fisheries and Marine Science Universitas Diponegoro under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.