skip to main content

RESPON IKAN SIDAT (Anguilla bicolor) TERHADAP MAKANAN BUATAN PADA SKALA LABORATORIUM

Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 29 Jan 2015.

Citation Format:
Abstract

Indonesia memiliki sumberdaya alam yang mendukung untuk kegiatan budidaya ikan sidat. Salah satu faktor utama dalam budidaya untuk meningkatkan pertumbuhan adalah asupan makanan yang baik dan memiliki kandungan gizi yang cukup. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui respon ikan Sidat yang mendekat dan yang mengkonsumsi pakan buatan yang diberikan; untuk mengetahui berapa lama waktu ikan Sidat mendekati pakan; dan untuk mengetahui nilai FCR pakan buatan yang diberikan kepada ikan Sidat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen laboratoris dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan pemberian jenis pakan yang berbeda digunakan sebagai perlakuan A, B dan C yaitu pemberian pakan keong mas, ikan rucah dan udang rebon. Jumlah makanan yang diberikan sebanyak 10,14 gram/ulangan. Ikan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan Sidat (Anguilla bicolor) pada stadia yellow eel dengan rata-rata bobot awal 7-10 gram. Ikan dipelihara dalam akuarium berukuran (100x30x50) cm3 yang diisi dengan 40 liter air tawar. Lama pemeliharaan selama 30 hari dengan padat tebar 5 ekor/akuarium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah ikan Sidat yang paling banyak mendekat dan mengkonsumsi pakan pada pengamatan pagi hari maupun sore hari terdapat pada perlakuan C, diikuti dengan perlakuan B dan yang paling sedikit terdapat pada perlakuan A. Berdasarkan hasil yang didapat selama penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa respon ikan Sidat berbeda terhadap makanan buatan yang diberikan. Udang rebon merupakan jenis makanan yang paling direspon oleh ikan Sidat baik dari jumlah ikan yang mendekat maupun yang mengkonsumsi pakan. Nilai Rasio Konversi Pakan (FCR) yang paling tinggi adalah pada perlakuan A yaitu 17,82 dan yang paling rendah adalah pada perlakuan C yaitu 15,38.

 

Indonesia has a natural cultivation to increase the growth is good food intake that enough nutrients contains. The purpose of this research were to find out the respond of Eel which approach and consume the artificial food; to know the approaching time to the feed; and to know Food Convertion Ratio (FCR) value of the artificial food given to Eel. The method used in this research was laboratory experimental using a random complete design (RCD) with 3 treatments and 3 replications. The treatments of different kond of food applied as A, B and Ctreatments were golden anails, trash fish and brine shrimp. The amount of feed that given as much as 10,14 grams for each treatments. The experimental fish that used in this research was yellow eel with average body weigth of 7-10 grams. The Eel were kept in 100x30x50 cm3 size aquarium filled with 40 liter fresh water. The Eel stock density was 5/container and be reared for 30 days. The result showed that the highest number of Eels approaching and comsuming the feed in the morning and afternoon observation days was treatment C, followed by treatment B and the last found in treatment A. Based on the results obtained during the research could be inferred that Eel respond was different toward the given artificial food. Brine Shrimp was a kind of feed that are most responded by Eel, both in the number of fish that approach and consume the feed. The highest Food Convertion Ratio (FCR) values was in the treatment A (17,82) and the lowest was in the treatment C (15,38).

Fulltext View|Download
Keywords: Respon Ikan Sidat (Anguilla bicolor); Makanan Buatan; Laboratorium

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.