skip to main content

TINGKAT PEMAHAMAN MASYARAKAT DAN STATUS EKOSISTEM ZONA INTI DI TAMAN NASIONAL KEPULAUAN SERIBU

Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 29 Jan 2015.

Citation Format:
Abstract

Zona inti sebagai bagian dari Kawasan Konservasi Perairan diperuntukan bagi perlindungan mutlak habitat dan populasi ikan, penelitian dan pendidikan dengan tetap mempertahankan perlindungan keterwakilan keanekaragaman hayati yang asli dan khas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui status ekosistem zona inti dilihat dari kondisi ekosistem karang, ikan karang dan keberadaan biota khas; mengukur kualitas perairan zona inti ditinjau dari tingkat tropik saprobik perairan; dan mengetahui tingkat pemahaman dan kepedulian masyarakat Kepulauan Seribu mengenai batas dan fungsi ekosistem zona inti di kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu (TNKpS). Metode penelitian ini adalah metode deskriptif yang digunakan untuk membuat gambaran atau deskripsi  suatu keadaan secara objektif. Pengamatan dilakukan pada dua aspek, yaitu aspek ekologi dan sosial.Pengamatan aspek ekologi di 5 stasiun pada zona inti II dan 3 stasiun pada zona inti III, mencakup karang, ikan karang, biota khas dan parameter kualitas air. Pengamatan aspek sosial dilakukan wawancara kepada Petugas BTNKpS dan 40 responden masyarakat. Hasil menunjukkan status ekosistem zona inti masih tergolong baik. Pengamatan di lapangan ditemukan 10 famili karang, 8 famili ikan karang dan 2 biota khas dilindungi yaitu Tridacna sp dan Lambis sp yang sudah sulit ditemukan. Kualitas perairan  juga masih tergolong baik dengan rata-rata nilai SI dan TSI perairan di zona inti II yaitu 0,834 dan 1,592 tergolong dalam oligosaprobik dengan indikasi tercemar ringan atau belum tercemar sedangkan pada zona inti III rata-rata yaitu 0,64 dan 0,72 tergolong dalam β – mesosaprobik dengan indikasi adanya pencemaran ringan sampai sedang. Tingkat pemahaman masyarakat mengenai batas dan fungsi zona inti  yang tergolong paham sebanyak 47,5% lebih sedikit dari jumlah yang tergolong kurang sampai tidak paham yaitu 52,5%. Tingkat kepedulian masyarakat terhadap konservasi di kawasan zona inti yang tergolong peduli sebanyak 53,8% sedikit lebih banyak dari jumlah responden yang tergolong kurang peduli sampai tidak peduli yaitu 46,2%.

 

Core zone as partof  Waters Conservation Area was intended for absolute protection of both habitat and fish populations, research and education purpose and  maintenance the protection of nature and typical biodiversity representation. The purpose of the study were to determine the core zone ecosystem status based on the condition of existing coral ecosystems, coral fishes and the presence of typical biota; to measure waters quality of the nucleus zone reviewed by aquatic trophic saprobic levels; and to determine  level of local community comprehension and participation of the boundaries and function of the nucleus zone at the Seribu Island National Park. The research method was descriptive method to makes a description of a situation objectively. Observation was made on two aspects, that were ecological and social aspects. Observation on the ecological aspects was set in 5 stations at the core zone II and 3 stations at the core zone III, includes corals, coral fishes, typical biota and waters quality parameters. Observation on the social aspect done by interviewing 40 respondens of local community and BTNKpS officers. Results indicate that the status of core zone ecosystem was still relatively good. Field observation was found 10 families of corals, 8 families of coral fishes and 2 typical biota that were Tridacna sp and Lambis sp which were rarely found. The average value of SI and TSI waters in the core zone II was 0.834 and 1.592 categorized in oligosaprobic with indication light polluted or not polluted while in the core zone III the average is 0.64 and 0.72 categorized in β - mesosaprobic with indication mild to moderate polluted. The level of local community comprehension about the boundaries and functions of the corezone was 47,5% understand, less than not understand categorized which was 52,5%. The level of local community awareness of conservation in the core zone was 53,8% aware, more than the not aware categorized which was 46,2%.

Fulltext View|Download
Keywords: Status Ekosistem; Zona Inti; Saprobitas; Tingkat Pemahaman; Taman Nasional Kepulauan Seribu

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.