skip to main content

EFISIENSI PENGGUNAAN OIL WATER SEPARATOR PADA KAPAL PENANGKAP IKAN UNTUK PENCEGAHAN PENCEMARAN MINYAK DI LAUT (STUDI KASUS KM. MANTIS) DI BBPPI SEMARANG

Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 29 Aug 2014.

Citation Format:
Abstract

Cemaran minyak akan berdampak pada penurunan daya dukung lingkungan yang dapat mengganggu kehidupan organisme perairan. Cemaran minyak dapat berasal dari limbah cair kamar mesin kapal. Berdasarkan ketentuan IMO (International Maritime Organization) yaitu harus kurang dari 15 ppm. Kapal berukuran di atas 100 GT diwajibkan menggunakan OWS (Oil Water Separator) sebagai alat pemisah air dan minyak. Balai Besar Pengembangan Penangkapan Ikan (BBPPI) Semarang mencoba menerapkan penggunaan OWS pada kapal penangkap ikan berukuran di bawah 100 GT. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi penggunaan OWS, dan perbedaan toksisitas minyak sebelum dan setelah diolah dengan OWS terhadap Chlorella vulgaris. Penelitian dilaksanakan pada bulan November – Desember 2013. Metode yang digunakan adalah eksperimental laboratorium dengan menganalisis kandungan minyak. Dilanjutkan analisis efisiensi OWS dan uji toksisitas minyak terhadap alga Chlorella vulgaris sebelum dan setelah diolah dengan OWS. Kemudian dilakukan uji statistika T berpasangan apabila distribusi data normal dan uji wilcoxon apabila distribusi data tidak normal dengan taraf signifikansi 95%. Hasil penelitian menunjukkan OWS mampu mereduksi kandungan minyak dari sebelum diolah dengan OWS antara 2.083,60 mg/L - 29.246,60 mg/L menjadi  8,40 mg/L - 23,20 mg/L setelah diolah, tingkat efisiensi mencapai 99,3% - 99,9%. Hasil analisis statistik uji wilcoxon pada hasil uji toksisitas (p < 0,05) OWS mampu mengurangi toksisitas limbah cair kamar mesin mengandung minyak sebelum dan setelah diolah dengan OWS terhadap Chlorella vulgaris.

 

Oil pollution results in the reduction of environmental capacity which can disturb the life of aquatic organism. The waste water from engine room of the vessel is one of the source oil pollution. Based on IMO (International Maritime Organization) recommendation which are less than 15 ppm. Vessel measuring above 100 GT must use OWS (Oil Water Separator) as the equipment to separate water and oil. Balai Besar Pengembangan Penangkapan Ikan (BBPPI) semarang has tried to apply the usage of OWS at the fishing vessel measuring under 100 GT. This research has intended to determine the efficiency of using OWS, and the difference of oil toxicity before and after processed OWS to Chlorella vulgaris. The research was carried in November – December 2013. The methods used are laboratory experimental by analyzing oil continued by OWS efficiency analysis and testing oil toxicity on Chlorella vulgaris before and after processed using OWS. After that, data was analyzed using paired sample T-test if the data distribution was normal or wilcoxon test if the data distribution was abnormal using significancy level 95%. The result that OWS was able to reduce the oil content from 2.083,60 mg/L - 29.246.60 mg/L before processed, and 8,40 mg/L - 23,20 mg/L after processed with OWS, with efficiency level attained 99,3% - 99,9%. The statistical analysis using wilcoxon test at toxicity test (p<0,05) that OWS was able to reduce waste water from engine room that contains oil and it has proven by comparing the toxic level before and after processed using OWS to Chlorella vulgaris.

Fulltext View|Download
Keywords: Cemaran Minyak; Oil Water Separator; Uji Toksisitas; Chlorella vulgaris.

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.